Sejak ditinggal Sir Alex Ferguson, Manchester United seolah kehilangan ruhnya. Mereka tak pernah lagi merasakan gelar Premier League. Bahkan, untuk bersaing di peringkat empat besar saja sangat sulit.
Menghadapi musim 2022/2023, permasalahan klub justru semakin kompleks. Pada laga pembuka, Setan Merah harus menelan kekalahan dari Brighton. Namun, jika melihat catatan laga perdana mereka lima musim terakhir, kondisi ini bukanlah hal mengejutkan.
Manchester United memulai pekan pertama Premier League dengan melawan Brighton di Old Trafford. Mereka lebih diunggulkan karena mencatatkan rekor apik di laga pramusim. Namun, apa yang terjadi di laga kompetitif justru mengejutkan.
Setan Merah kebobolan dua gol di babak pertama dan hanya mampu memperkecil skor lewat gol bunuh diri lawan. Ini menjadi awal buruk bagi Erik ten Hag sebagai pelatih anyar. Dia menjadi pelatih kedua setelah Louis van Gaal yang mengawali debutnya dengan kekalahan.
Di bawah asuhan Ole Gunnar Solksjaer, Setan Merah memulai musim 2021/2022 dengan sempurna. Mereka membantai Leeds United dengan skor 5-1. Bruno Fernandes menjadi bintang dengan mencetak hattrick. Catatan tidak kalah hebat ditorehkan Paul Pogba.
Dia mencetak empat assist hanya dalam satu laga. Namun, konsistensi mereka tak berlangsung lama. Setan Merah menelan kekalahan perdana pada pekan keempat di kandang sendiri oleh Aston Villa. Puncaknya terjadi pada pekan ke-9 saat mereka dibantai Liverpool dengan skor 0-5 di Old Trafford.
Solksjaer kemudian kehilangan pekerjaannya pada pekan ke-14 usai dibungkam Watford 4-1. Posisinya kemudian digantikan Ralf Rangnick yang hanya mampu membawa tim finis di urutan ke-6.
Musim 2020/2021 adalah pencapaian terbaik Setan Merah pasca Sir Alex Fergusson. Ole Gunnar Solksjaer membawa Manchester United finis sebagai runner up di bawah Manchester City. Menariknya, start mereka tidak berjalan mulus.
Setan Merah hanya menang 0-1 melawan tim medioker, Burnley, lewat gol Paul Pogba. Namun, pekan kedua langsung menelan kekalahan perdana dari Crystal Palace. Kekalahan lebih buruk terjadi pada pekan ke-6 saat dibantai Tottenham di Old Trafford dengan skor 1-6.
Kendati demikian, mereka bangkit di paruh kedua musim. Manchester United mengumpulkan 74 poin dari 38 pertandingan. Terpaut 12 angka dari sang juara, Manchester City.
Pekan pertama musim 2019/2020 diwarnai laga akbar antara Manchester United melawan Chelsea. Di luar dugaan Setan Merah mampu menang besar dengan skor 4-0. Marcus Rashford mencetak brace pada laga itu, sedangkan dua gol lainnya dicetak Anthony Martial dan Daniel James.
Musim itu Setan Merah finis di urutan ketiga di bawah Liverpool dan Manchester City. Meski sulit bersaing memperebutkan gelar, performa mereka terbilang luar biasa pada paruh kedua. Mereka tak terkalahkan pada 14 laga akhir musim dengan torehan 9 kemenangan dan 5 imbang.
Musim 2018/2019 menjadi musim terakhir Jose Mourinho menangani Manchester United. Pelatih asal Portugal itu dilengserkan pada pekan ke-17 usai menelan kekalahan 3-1 dari Liverpool. Tanda-tanda ini sudah tampak sejak awal musim.
Setan Merah membuka kompetisi Premier League dengan kemenangan 2-1 melawan Leicester City lewat gol Paul Pogba dan Luke Shaw. Namun, setelahnya mereka dibungkam Brighton dan Tottenham. Peran Mourinho kemudian digantikan Ole Gunnar Solskjaer yang hanya membawa klub finis di urutan keenam pada akhir musim.
Kekalahan dari Brighton mematahkan rekor Setan Merah selalu menang pada pekan pembuka Premier League lima musim terakhir. Hasil ini mendapatkan kritikan dari berbagai pihak pasalnya Erik ten Hag menggunakan strategi yang kurang tepat. Akankah mereka segera bangkit, ataukah kembali terpuruk?