5 Fakta Menarik Nuno Espirito Santo yang Jarang Diketahui 

Nuno Espirito Santo lahir pada 25 Januari 1974 di Sao Tome. Kedua orang tuanya memang asli negara tersebut. Nuno sendiri saat kecil sudah aktif bermain sepak bola dan kerap mengikuti turnamen sepak bola di Sao Tome.

Di usianya yang ke-10 tahun, orang tua Nuno memutuskan untuk hijrah ke Portugal demi mendapatkan nasib ekonomi yang lebih baik. Singkat cerita, Nuno dan kedua orang tuanya menetap di Santo Antonio da Charneca. Dari situlah Nuno melanjutkan karier sepak bola sebelum akhirnya menjadi salah satu pemain yang cukup disegani di Portugal. 

Setelah beberapa tahun tinggal di Santo Antonio da Charneca, Nuno Espirito Santo mulai masuk ke akademi Vitória Guimarães. Kala itu, klub tersebut memang merupakan klub yang dikenal memiliki akademi pemain muda yang bagus di Portugal. Berposisi sebagai seorang kiper, Nuno berhasil diorbitkan ke skuad tim utama pada tahun 1992. 

Pada awal-awal bergabung dengan tim senior, Nuno menghadapi berbagai tantangan. Namanya saat itu belum tertalu tenar sehingga dia tak diperhitungkan akan menjadi salah satu bintang sepak bola yang bisa diandalkan. 

Karier Nuno Espirito Santo mulai melaju pesat saat ia bergabung dengan FC Porto pada tahun 2002. Nuno berhasil meraih trofi Liga Portugal sebanyak 4 kali bersama Porto. 

Tak hanya itu, Nuno juga berhasil meraih 1 trofi Liga Champions di bawah asuhan Jose Mourinho pada tahun 2004. Ada pula 2 trofi Intercontinental yang juga diraihnya pada tahun 2004 dan 2005. Ia sempat beberapa kali dipanggil untuk memperkuat timnas Portugal. Sayangnya, Nuno Espirito Santo gagal menorehkan satu penampilan pun bersama timnas karena kalah saing denga Victor Baia kala itu.  

Nuno Espirito Santo memutuskan pensiun dari dunia sepak bola sebagai pemain pada tahun 2010. Dia memutuskan untuk pensiun bersama FC Porto. Setelah itu, dia menjadi pelatih kiper di klub Malaga selama beberapa bulan. 

Pada tahun 2012, dia ditunjuk sebagai pelatih utama Rio Ave. Sejak saat itulah kariernya pun mulai melaju pesat sebagai seorang pelatih. Sebelum Tottenham Hotspur, beberapa klub yang sempat ia latih antara lain adalah, Valencia, FC Porto, hingga Wolverhampton.

Selama karier kepelatihannya, FC Porto merupakan klub yang pernah ia latih dengan perolehan rataan Point Per Match (PPM) tertinggi, yaitu sebanyak 1,96. Klub kedua yang dilatih Nuno dengan torehan PPM tertinggi adalah Valencia, yaitu sebesar 1,81. Sedangkan saat melatih Wolverhampton, Nuno hanya mampu menorehkan PPM sebesar 1,68.

Saat melatih Tottenham, PPM yang dihasilkannya turun drastis menjadi sebesar 1,65 saja. Namun, hal tersebut tak terlepas dari singkatnya masa bakti Nuno Espirito Santo kepada klub Premier League asal London Utara tersebut.

Nah, itu dia 5 fakta menarik tentang Nuno Espirito Santo yang belum banyak diketahui. Pasca didepak dari Tottenham Hotspur, klub mana yang kira-kira bakal  menjadi destinasi selanjutnya Nuno Espirito Santo?