5 Final Europa League Terakhir yang Berakhir dengan Adu Penalti

Sevilla mengawali dominasi mereka di UEFA Europa League dengan memenangi trofi tersebut pada 2007. Pada laga final, mereka harus menghadapi sesama wakil Spanyol, Espanyol. Sevilla unggul lebih dulu melalui Adriano Correia sebelum disamakan Espanyol berkat aksi Albert Riera.

Skor tersebut bertahan hingga waktu normal berakhir sehingga berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Lagi-lagi Sevilla mampu unggul lebih dulu pada menit ke-105 melalui Frederic Kanoute. Beruntung, gol dari Jonatas membawa Espanyol menyamakan kedudukan dua menit jelang laga berakhir.

Pada babak adu penalti, tiga penendang Espanyol gagal menjalankan tugasnya dengan baik berkat aksi gemilang dari Andres Palop. Sementara itu, hanya Dani Alves yang gagal membobol jala Gorka Iraizoz. Sevilla pun sukses mengangkat trofi juara pertama mereka usai tendangan Marc Torrejon ditepis Palop.

Benfica berambisi besar meraih gelar juara UEFA Europa League 2013/2014. Bukan tanpa alasan, asa tersebut semusim sebelumnya dikubur oleh Chelsea. Sebelumnya, Benfica juga gagal menjadi juara pada 1983 setelah dijegal Anderlecht.

Namun, wakil Portugal tersebut sepertinya masih harus menunggu untuk meraih trofi UEFA Europa League perdana mereka. Babak adu penalti menjadi penentu setelah pertandingan berakhir tanpa gol. Benfica terpaksa kembali pulang dengan tangan hampa setelah dua penendang mereka gagal membobol gawang yang dijaga Beto.

Para pendukung Villarreal ataupun Manchester United dibuat tak bisa tenang ketika laga final UEFA Europa League 2021 berlanjut hingga babak adu penalti. Bagaimana tidak, penalti tersebut berlanjut hingga penendang kesebelas dari kedua tim. Sebelumnya, pada waktu normal, kedua tim bermain imbang 1-1.

Satu per satu para penendang kedua tim berhasil memasukkan bola ke gawang. David De Gea gagal menjalankan tugasnya dengan baik ketika menjadi eksekutor. Tendangan kiper asal Spanyol tersebut berhasil ditepis Geronimo Rulli yang membuat Villarreal keluar sebagai juara.

Eintracht Frankfurt menjadi kejutan pada UEFA Europa League 2021/2022. Wakil Jerman tersebut mengandaskan Real Betis, Barcelona, dan West Ham United untuk menembus partai final. Di sisi lain, Glasgow Rangers berhasil menumbangkan Borussia Dortmund, Red Star Belgrade, Braga, dan RB Leipzig.

Rangers sempat berada di atas angin ketika Joseph Aribo membawa raksasa Skotlandia tersebut unggul lebih dulu pada menit ke-57. Frankfurt kemudian menyamakan kedudukan lewat sontekan Rafael Borre pada menit ke-69. Skor tersebut bertahan hingga 120 menit jalannya pertandingan yang membuat laga berlanjut ke babak adu penalti.

Rangers gagal menjadi juara setelah tendangan Aaron Ramsey berhasil ditepis Kevin Trapp. Sementara itu, kelima eksekutor Frankfurt sanggup menjebol jala Allan McGregor. Frankfurt pun mengangkat trofi juara untuk kedua kalinya setelah tahun 1980.

Rekor bagus Jose Mourinho yang tak pernah kalah pada partai final kompetisi Eropa diuji oleh Sevilla yang tak pernah kalah pada final UEFA Europa League. AS Roma unggul lebih dulu berkat sontekan manis Paulo Dybala. Namun, gol bunuh diri dari Gianluca Mancini membuat kedudukan kembali imbang.

Hingga memasuki babak perpanjangan waktu, kedua tim tak ada yang mampu menambah gol. Pada babak adu penalti, Sevilla harus berterima kasih kepada Yassine Bounou yang menggagalkan dua penendang AS Roma. Sevilla memastikan trofi ketujuh mereka usai tendangan Gonzalo Montiel tak mampu ditepis Rui Patricio.

Babak adu penalti memang selalu menegangkan untuk disaksikan, terutama oleh pendukung kedua tim. Sevilla membuktikan bahwa mereka punya mental yang kuat ketika laga berlanjut ke babak adu penalti dengan memenangi 3 trofi dari 3 babak adu penalti.