Selain striker, peran gelandang serang menjadi sosok yang paling sering dielu-elukan fans. Ini tidak lepas dari kemampuan olah bola luar biasa yang mereka miliki.
Beberapa musim terakhir, liga top Eropa diramaikan dengan lahirnya gelandang-gelandang serang muda berbakat besar. Tidak mengherankan jika market value mereka pun melejit ke angka fantastis.
Usai melepas Kai Havertz ke Chelsea, Bayer Leverkusen langsung mendapatkan pengganti sepadan pada diri Florian Wirtz. Dia bahkan mencatatkan rekor luar biasa sebagai pencetak gol termuda klub. Pemain 18 tahun ini menorehkan catatan di luar ekspektasi pada 2021/2022 ini.
Wirtz mencetak 5 gol dan 8 assist dari 15 pertandingan Bundesliga. Wirtz sudah mengoleksi total 17 gol dan 19 assist dari 68 laga. Bakat besarnya ini membuat nilai pasarnya naik sebesar 46 juta euro. Kini, dia memiliki nilai transfer 70 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun.
Jamal Musiala menjadi pemain 18 tahun lainnya yang mulai menarik perhatian di Bundesliga musim ini. Meski usianya masih sangat muda, dia dipercaya Julian Nagelsmann tampil di tim utama Bayern Munchen. Dia bahkan sudah mencatatkan 6 gol dan 5 assist dari 23 pertandingan di semua ajang.
Musiala adalah pemegang rekor pemain Jerman termuda yang mencetak gol di Liga Champions. Potensi besar yang dimilikinya ini pun membuat nilai pasarnya melambung tinggi. Dia mengalami kenaikan harga hingga 45 juta euro. Nilai pasanya kini berada di angka 55 juta euro atau sekitar Rp883 miliar.
Emile Smith Rowe menjadi salah satu kunci kebangkitan Arsenal musim ini. Gelandang 21 tahun tersebut berhasil menjadi jenderal di lini serang lewat visi bermainnya yang berkembang pesat. Hingga pekan ke-19, Rowe telah mencetak 8 gol dan 2 assist. Dia membawa Arsenal duduk di peringkat empat Premier League.
Rowe adalah produk asli akademi Arsenal. Dia sempat dipinjamkan ke Huddersfield dan RB Leipzig sebelum dipromoasikan ke tim utama musim lalu. Kini, nilai transfernya melesat sebesar 35,3 juta euro, menjadi 38 juta euro atau sekitar Rp610 miliar.
Mason Mount merupakan produk akademi Chelsea yang dipromosikan ke tim utama oleh Frank Lampard pada 2019 lalu. Sejak itu, dia berkembang menjadi pemain andalan meski Lampard akhirnya lengser dan digantikan Thomas Tuchel. Musim lalu, dia menjadi bagian penting klub dalam meraih trofi Liga Champions. Mount sukses menjaga konsistensinya musim ini.
Pemain 22 tahun itu sudah mencetak 7 gol dan 4 assist dari 16 pertandingan Premier League. Lewat pencapaian luar biasanya dalam beberapa musim terakhir, nilai pasar Mason Mount kini berada di angka 75 juta euro atau sekitar Rp1,2 triliun. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 30 juta euro dari sebelumnya.
Thomas Lemar didatangkan Atletico Madrid pada 2018 dengan harga tinggi 72 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun dari AS Monaco. Sayangnya, performa sang pemain tidak sesuai ekspektasi. Dia bahkan sempat berstatus sebagai pemain pelapis. Namun, secara perlahan, pemain asal Prancis itu mulai bangkit kembali.
Pada 2021/2022 ini, Lemar sudah menorehkan 3 gol dan 4 assist dari 12 pertandingan LaLiga. Nilai transfernya saat ini berada di angka 40 juta euro atau sekitar Rp642 miliar. Dia mengalami peningkatan sebesar 25 juta euro. Meski demikian, nilai pasarnya ini telah jauh menurun sejak didatangkan pada 2018 lalu.
Dengan usia yang masih sangat muda, Lemar bisa memperbaiki kariernya. Sementara itu, pemain lainnya bisa terus mengembangkan kemampuan agar menjadi bintang pada masa depan.
Mereka masih berpotensi besar untuk terus berkembang dan menjadi wajah baru sepak bola Eropa. Namun, ini bakal jadi dilema bagi klub pemiliki karena pemain andalannya akan diincar banyak klub besar.