5 Hikmah di Balik Masalah PSSI yang Sudah Semakin Pelik

Harapan terselesaikannya masalah pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang terus mewarnai sepak bola tanah air nampaknya akan segera menemukan solusi dengan dibentuknya tim ad hoc. Tim ini nantinya akan bertugas untuk menyelesaikan kisruh sepak bola nasional. Selain itu, diharapkan juga agar FIFA segera mencabut sanksi Indonesia yang berlangsung sejak tanggal 30 Mei 2015 lalu.

Tim ad hoc telah menunjuk pemain asal Indonesia, Bambang Pamungkas sebagai wakilnya. Dia ditunjuk langsung sebagai perwakilan oleh APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia). Sebetulnya rencana pembentukan tim ad hoc ini sudah ada sejak lama pada saat kunjungan rombongan FIFA dan AFC ke Jakarta pada awal November 2015. Namun perwakilan dari tim ad hoc masih belum ditetapkan karena belum ada instruksi yang signifikan dari FIFA.
Pemerintah saat ini masih menunggu kerangka acuan atau term of reference. Setelah mendapatkan kerangka acuan tersebut, lalu ketentuan akan dikaji ulang. Sudah sesuai atau belum untuk mereformasi PSSI. Kalau belum sesuai, maka tidak akan diterima. Meskipun masalah yang mendera PSSI ini sangat pelik, ada hikmah terselubung yang bisa diambil di dalamnya.
1. Teguran agar performa timnas Indonesia kian meningkat.

Tidak bisa dipungkiri bahwa performa timnas Indonesia memang masih dalam taraf yang belum memuaskan 100 persen. Masih banyak hal yang harus ditingkatkan. Kendati ada peningkatan namun semua itu dirasa masih lamban. Hal inilah yang memicu pembekuan PSSI. Ini bisa menjadi ajang untuk mundur sejenak dan berpikir bahwa semua tidak boleh stagnan terus. Harus ada perubahan signifikan yang terjadi.
2. Menghapus adanya politik dalam sepak bola.

Politik dalam dunia sepak bola memang cukup kental meskipun tidak mencolok. Potensi dari oknum-oknum tertentu yang ingin meraih keuntungan yang sebesar-besarnya dengan mengesampingkan kualitas timnas Indonesia juga ada. Maka sekarang, politik itu sendiri harus ditumpas agar tidak kian merajalela.
3. Menghapus mafia bola dan pengaturan skor.

Permasalah tambahan yang membuat sepak bola Indonesia terlihat kian miris adalah adanya mafia bola atau pengaturan skor dalam sepak bola yang jelas-jelas adalah bukti nyata bahwa permainan yang terlihat fair play pun ternyata bisa dimanipulasi sedemikian rupa demi keuntungan kelompok tertentu.
4. Membina kualitas hubungan yang baik antara PSSI dan pemerintah.

Sudah saatnya PSSI dan pemerintah saling bekerja sama untuk menuntaskan masalah ini. Hubungan yang dulu kurang begitu dekat, kini akan semakin intens berkat timbulnya masalah tersebut. Semua pihak tentunya bekerja sama satu sama lain dalam menyelesaikan masalah persepakbolaan yang ada di tanah air.
5. Belajar supaya masalah yang sama tak lagi terjadi di kemudian hari.

Yang pasti, masalah-masalah seperti mafia bola, politik bola, dan lain-lain memang tak boleh sampai muncul lagi di kemudian hari. Jika ada momen untuk mengatasi semua itu maka sekaranglah saat yang tepat. Semua bisa belajar, semua akan bisa mendapatkan pengalaman bahwa dalam sektor olahraga di Indonesia masih ada banyak hal yang harus dibenahi.