5 Kiper Top yang Hanya Membela Satu Klub dalam Sedekade Terakhir

05 Jul 2021, 20:56 WIB

Manuel Neuer (bavarianfootballworks.com)

Peran seorang kiper dalam permainan sepak bola tentu sangat krusial. Tak hanya menjaga gawang saja, tiap kiper dituntut untuk punya kemampuan dalam mendistribusikan bola ataupun kemampuan lain dengan baik. Untuk itulah, kiper-kiper top yang tersebar saat ini tak sebanyak pemain dari posisi lain, seperti penyerang.

Di liga-liga top Eropa, ada kiper-kiper papan atas yang begitu familier, seperti Jan Oblak, Thibaut Courtois ataupun Ederson Moraes. Ketiganya memang tampil solid bersama klub yang mereka bela.

Namun, tak hanya soal penampilan di bawah mistar gawang. Ada beberapa kiper yang juga dikenal loyal karena hanya membela satu klub dalam waktu sedekade terakhir. Penasaran siapa saja?

1. Hugo Lloris

Hugo Lloris. (eurosport.com)

Hugo Lloris dan Tottenham Hotspur merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Sejak direkrut musim 2012/2013 lalu, Lloris menasbihkan dirinya sebagai kiper utama The Lilywhites dengan catatan 373 penampilan. Pengamalannya yang sudah lama berseragam Spurs membuat Lloris dipercaya jadi kapten utama tim.

Kiper berusia 34 tahun ini memang belum mengantarkan Spurs meraih satupun gelar. Catatan terbaik Lloris hanyalah membawa The Lilywhites menjadi runner-up di sejumlah turnamen, seperti Premier League 2015/2016 dan Liga Champions 2018/2019 lalu. Meski begitu, kesetiannya untuk Spurs tentu sulit untuk disamai oleh pemain lain.

2. Anthony Lopes

Anthony Lopes (90min.com)

Sepanjang kariernya, Anthony Lopes hanya membela satu klub yang sama, yaitu Olympique Lyon. Kesuksesannya naik kasta ke tim utama musim 2011/2012 lalu, menandai awal perjalanan panjang yang Lopes rajut dengan klub Ligue 1 tersebut. Bersamaan dengan itu, nama Lopes juga kian melambung.

Sama seperti Lloris, sepak terjang Lopes juga tak bergelimang trofi. Hanya saja, perjalanannya yang hanya bermain untuk Lyon bakal membuat Lopes jadi legenda yang dicintai oleh para fans. Kini dengan usia yang sudah kepala tiga, Lopes telah membuat 378 penampilan bersama Lyon dengan torehan 126 clean sheet.

3. Samir Handanovic

Samir Handanovic (twitter.com/SempreIntercom)

Ungkapan tua-tua keladi tampaknya layak disematkan bagi situasi Samir Handanovic saat ini. Pada saat performa kiper seusianya telah menurun drastis, hal berbeda justru dialami oleh Handanovic. Bahkan di musim lalu, ia jadi salah satu aktor utama di balik keberhasilan Inter Milan meraih scudetto.

Titel itu juga merupakan satu-satunya gelar bergengsi yang Handanovic raih. Memang selama berseragam Nerazzuri, nama Handanovic tak begitu disorot. Padahal, ia begitu loyal dengan klub sekota AC Milan itu dan berstatus kapten utama tim. Handanovic telah mencatatkan 389 penampilan sejak direkrut musim 2012/2013 lalu.

4. David De Gea

David De Gea (eurosport.com)

Setelah meroket bersama Atletico Madrid, David De Gea memulai perjalanan barunya dengan Manchester United musim 2011/2012 lalu. Sejak kepindahannya itu, karier De Gea semakin mentereng dan dicap sebagai salah satu kiper terbaik di dunia. Ia begitu dipercaya untuk mengisi pos penjaga gawang utama Setan Merah.

Satu titel Premier League, 1 Piala FA, dan 2 titel Liga Europa menjadi bukti kesuksesannya selama berkarier di Manchester. Kendati dalam 2 musim terakhir, performa kiper Spanyol ini kerap dikritik karena sering membuat blunder, prestasi De Gea tentu bakal sukar untuk dilupakan sekalipun ia telah hengkang ke klub lain.

5. Manuel Neuer

Manuel Neuer (eurosport.com)

Manuel Neuer menunjukkan konsistensinya selama berseragam Bayern Munchen. Ia tiba di klub berjuluk Die Bayern itu musim 2011/2012 lalu. Setelahnya, Neuer menikmati momen-momen indah yang ia lewati bersama Munchen hingga sekarang. Kehebatannya di bawah mistar gawang memang begitu ciamik.

Punya refleks yang mumpuni, statistik Neuer terbilang mengesankan dengan meraih 212 clean sheet dari 433 penampilan. Berkat ia juga, Munchen sukses mendominasi Bundesliga dalam sedekade terakhir dan menyamai capaian fenonemal Barcelona, yaitu sebagai klub kedua yang sukses raih enam gelar atau sextuple tahun lalu.

Catatan mereka bersama klubnya dalam sedekade terakhir tentu patut diapresiasi. Bagaimanapun, pemain yang setia untuk satu klub merupakan persoalan yang sulit dilihat di sepak bola zaman modern sekarang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.