Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Klub Eropa yang Pernah Dibela Luis Suarez, Apa Saja Prestasinya?

Luis Suarez (fcbarcelona.com)
Luis Suarez (fcbarcelona.com)

Nama Luis Suarez mungkin sudah jarang terdengar di telinga penggemar sepak bola Eropa. Hal itu cukup wajar karena pemain berkebangsaan Uruguay tersebut kini bermain di kampung halamannya.

Suarez kembali menjadi pemberitaan setelah sukses membawa klub masa kecilnya, Club Nacional, menjuarai Liga Uruguay. Ia bergabung kembali dengan Nacional pada musim panas 2022 lalu. Sebelum berpetualang di sepak bola Eropa, Club Nacional memang menjadi klub pertama Suarez.

Di Eropa, pemain 35 tahun ini membela beberapa klub dan meraih berbagai prestasi. Lantas, klub Eropa mana saja yang pernah diperkuat Suarez?

Berikut klub Eropa yang pernah diperkuat Luis Suarez.

1. FC Groningen (2006-2007)

Luis Suarez (twitter.com/NOSsport)
Luis Suarez (twitter.com/NOSsport)

Luis Suárez memulai kariernya di Eropa bersama FC Groningen di Belanda setelah didatangkan dari Nacional, klub asal Uruguay, pada tahun 2006. Saat itu, ia baru berusia 19 tahun dan belum banyak dikenal di kancah sepak bola Eropa. Namun, bakat dan kemampuannya mulai terlihat meski harus beradaptasi dengan gaya bermain sepak bola Eropa yang lebih taktis dan disiplin.

Selama satu musim bersama Groningen, Suárez tampil dalam 37 pertandingan dan mencetak 15 gol di semua kompetisi. Catatan ini tergolong impresif untuk pemain muda pendatang baru dari Amerika Selatan. Permainannya yang agresif, naluri mencetak gol tinggi, dan kreativitas di lini depan menarik perhatian klub-klub besar Belanda.

Meskipun tidak meraih gelar juara bersama Groningen, musim ini menjadi pijakan penting dalam karier Suárez. Penampilannya yang konsisten membuat Ajax Amsterdam tertarik, dan Groningen akhirnya melepasnya dengan rekor transfer klub saat itu. Kepindahan ke Ajax menjadi langkah besar dalam mempercepat perkembangannya sebagai penyerang elit.

2. Ajax Amsterdam (2007-2011)

Luis Suarez (twitter.com/ChampionsLeague)
Luis Suarez (twitter.com/ChampionsLeague)

Di Ajax Amsterdam, Suárez menjelma menjadi salah satu penyerang terbaik di Belanda. Ia bergabung pada tahun 2007 dan langsung menunjukkan ketajamannya. Dalam waktu singkat, ia menjadi andalan utama Ajax dan juga menjabat sebagai kapten tim. Suárez dikenal bukan hanya sebagai pencetak gol, tetapi juga sebagai pemain dengan determinasi tinggi dan daya juang luar biasa.

Selama membela Ajax, Suárez mencetak 111 gol dalam 159 pertandingan di semua kompetisi. Musim terbaiknya terjadi pada 2009–2010 saat ia mencetak 49 gol dalam satu musim, sekaligus memenangi gelar Pemain Terbaik Eredivisie. Ia juga menjadi top skor liga dan salah satu pemain paling berpengaruh dalam skuad.

Prestasi utama yang diraihnya bersama Ajax adalah Piala KNVB (2010) atau Piala Belanda. Meskipun gagal membawa Ajax menjuarai Eredivisie selama masa baktinya, kontribusinya dalam menghidupkan serangan tim sangat besar. Performanya yang luar biasa mengundang perhatian klub-klub Premier League, hingga akhirnya ia bergabung dengan Liverpool pada Januari 2011.

3. Liverpool (2011-2014)

Luis Suarez (twitter.com/LFC)
Luis Suarez (twitter.com/LFC)

Luis Suárez pindah ke Liverpool pada bursa transfer musim dingin 2011. Ia langsung menjadi favorit di Anfield karena gaya bermainnya yang penuh gairah dan produktivitasnya di depan gawang. Bersama Liverpool, Suárez berkembang menjadi penyerang kelas dunia dan terus menampilkan performa gemilang di Premier League.

Dalam 133 pertandingan bersama Liverpool, Suárez mencetak 82 gol dan 46 assist. Musim terbaiknya datang pada 2013–2014, saat ia mencetak 31 gol dalam 33 pertandingan liga, memenangkan Sepatu Emas Premier League, dan membawa Liverpool nyaris menjuarai liga—meskipun akhirnya finis di posisi kedua di bawah Manchester City. Ia juga menyabet gelar PFA Player of the Year dan FWA Footballer of the Year.

Sayangnya, Suárez tak pernah meraih trofi liga bersama Liverpool. Satu-satunya gelar yang ia persembahkan adalah Piala Liga Inggris (2012). Namun, warisannya tetap besar: ia dikenang sebagai salah satu penyerang terbaik dalam sejarah klub dan menjadi legenda yang dicintai karena semangat juangnya yang tak pernah padam di lapangan.

4. Barcelona (2014-2020)

Luis Suarez (twitter.com/ChampionsLeague)
Luis Suarez (twitter.com/ChampionsLeague)

Suárez bergabung dengan Barcelona pada tahun 2014 dalam transfer besar senilai lebih dari €80 juta. Meski sempat menjalani larangan bermain karena insiden di Piala Dunia 2014, ia akhirnya debut pada Oktober 2014. Trio MSN (Messi, Suárez, Neymar) pun terbentuk dan menjadi salah satu trio paling menakutkan dalam sejarah sepak bola.

Selama enam musim di Camp Nou, Suárez mencetak 198 gol dalam 283 pertandingan, menjadikannya top skor ketiga sepanjang masa Barcelona setelah Messi dan César Rodríguez. Ia juga memimpin daftar assist dan menjadi pemain kunci dalam banyak laga besar, termasuk El Clásico. Kombinasi kecepatan, kelicikan, dan insting mencetak gol membuatnya menjadi mimpi buruk bagi pertahanan lawan.

Prestasi bersama Barça sangat gemilang: Suárez memenangkan total 13 trofi, termasuk 4 La Liga, 4 Copa del Rey, 2 Supercopa de España, 1 Liga Champions (2015), 1 UEFA Super Cup, dan 1 Piala Dunia Antarklub. Salah satu momen terbaiknya adalah musim 2015–2016 saat ia mencetak 59 gol dan menjadi top skor La Liga (Pichichi), mematahkan dominasi Messi dan Ronaldo.

5. Atletico Madrid (2020-2022)

Luis Suarez (twitter.com/LuisSuarez9)
Luis Suarez (twitter.com/LuisSuarez9)

Setelah dilepas Barcelona pada 2020, Suárez bergabung dengan Atlético Madrid. Banyak yang meragukan kemampuannya karena usia dan cedera, namun Suárez membuktikan bahwa ia belum habis. Di bawah asuhan Diego Simeone, ia langsung menjadi pencetak gol utama bagi Los Rojiblancos.

Pada musim debutnya (2020–2021), Suárez mencetak 21 gol di La Liga dan menjadi kunci dalam membawa Atlético meraih gelar juara La Liga, mengakhiri dominasi Real Madrid dan Barcelona. Ini menjadi gelar liga ke-5 sepanjang kariernya di Eropa dan sangat berarti karena ia berhasil membuktikan kapasitasnya meski tidak lagi muda.

Suárez tampil dalam 83 pertandingan dan mencetak 34 gol selama dua musim di Atlético. Meski tidak bertahan lama, kontribusinya sangat besar dan emosional, terutama karena ia datang dengan motivasi pembuktian diri setelah dianggap tak lagi dibutuhkan oleh Barcelona.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
Jumawan Syahrudin
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us