5 Klub Tempat Edinson Cavani Pernah Merumput, ke Mana Berikutnya?

Edinson Cavani pertama kali menimba ilmu sepak bola di akademi Danubio FC. Danubio sendiri adalah klub yang berbasis di kota Montevideo, Uruguay.

Setelah 5 tahun di akademi, Cavani promosi ke tim senior Danubio pada 2005. Saat itu usia Cavani baru 18 tahun, sehingga ia belum banyak mendapat kesempatan tampil.

Cavani ada akhirnya membela Danubio selama dua musim. Ia mencatat total 25 penampilan di semua ajang dengan sumbangan 9 gol. Cavani bahkan turut meraih trofi Liga Uruguay bersama Danubio pada musim 2006/2007.

Penampilan Cavani yang menjanjikan bersama Danubio membuat Cavani diincar oleh beberapa klub Eropa. Namun, klub yang beruntung mendapatkannya adalah Palermo. Palermo memboyong Cavani pada Januari 2007 dengan harga 5 juta euro alias sekitar Rp77 miliar.

Bersama Palermo, permainan Cavani makin berkembang. Ia hanya mencetak lima gol pada musim 2007/2008, tetapi sukses mencetak dua digit gol pada dua musim berikutnya. Cavani menjadi pemain Palermo hingga 2011, tetapi ia menghabiskan musim terakhirnya sebagai pinjaman ke Napoli.

Selama membela Palermo, Cavani mencetak total 37 gol dalam 117 penampilan di semua ajang. Cavani gagal meraih trofi selama membela Palermo. Namun, ia sempat turut membawa Palermo finis di lima besar Serie A pada musim 2009/2010.

Klub ketiga yang dibela Cavani sepanjang kariernya adalah Napoli. Cavani awalnya membela Napoli sebagai pinjaman pada musim 2010/2011. Ternyata, Cavani sukses tampil tajam dengan torehan 33 gol dalam 47 laga. Tanpa ragu, Napoli pun langsung mempermanenkan status Cavani pada musim berikutnya.

Cavani akhirnya membela Napoli selama tiga musim hingga 2012/2013. Statistik golnya luar biasa, yaitu 104 gol dalam 137 laga di semua ajang. Catatan itu membuat Cavani jadi pencetak gol terbanyak keenam sepanjang masa bagi Napoli. Selain itu, Cavani juga sempat meraih trofi Coppa Italia 2010/2011 bersama Napoli.

Ketajaman Cavani bersama Napoli membuat dirinya dikenal sebagai striker kelas dunia. Pada 2013, ia pun diboyong oleh Paris Saint-Germain yang saat itu sudah jadi klub kaya dan sedang membangun kekuatan. Cavani dibeli PSG dengan harga 64,5 juta euro atau hampir Rp1 triliun.

Masa-masa bersama PSG menjadi periode paling sukses dalam karier Cavani. Ia berkostum PSG selama tujuh musim dan mencetak 200 gol dalam 301 laga di semua ajang. Dengan demikian, Cavani tercatat sebagai top scorer sepanjang masa PSG hingga saat ini.

Selain itu, Cavani juga bergelimang trofi bersama PSG. Ia meraih total 21 trofi bersama PSG, termasuk 6 trofi Ligue 1.

Ia juga sempat menjadi top scorer Ligue 1 pada musim 2016/2017 dan 2017/2018. Cavani akhirnya meninggalkan PSG pada akhir musim 2019/2020 karena kontraknya sudah habis.

Setelah hijrah dari PSG, Cavani dikontrak oleh Manchester United selama semusim. Sudah berusia 33 tahun, Cavani sempat diragukan apakah bisa nyetel dengan atmosfer Premier League yang keras dan cepat. Ternyata, Cavani berhasil membuktikan bahwa ia bisa tampil apik di Inggris.

Sepanjang musim 2020/2021, Cavani membuat 17 gol dan 6 assists di semua ajang. Hal itu membuat Cavani mendapat perpanjangan kontrak semusim.

Sayangnya, menit bermain Cavani pada 2021/2022 menurun, sehingga ia hanya mencatat dua gol. Secara total, Cavani pun membuat 19 gol dalam 59 laga bersama Manchester United.

Meski sudah tak muda lagi, Edinson Cavani masih merupakan pencetak gol andal. Sejauh ini, ia sudah mencetak lebih dari 400 gol di level klub serta timnas. Maka, Cavani pasti bakal jadi aset berharga bagi klub mana pun yang akan memilikinya nanti.