Alvaro Morata resmi bergabung AC Milan. Setelah membawa Spanyol juara Euro 2024, Morata siap memulai lembaran baru kariernya. Namun, atmosfer yang akan ia temui di AC Milan tak sepenuhnya baru. Pasalnya, Morata sudah pernah bermain di Italia selama berseragam Juventus.
Membela klub besar bertabur gelar seperti AC Milan juga bukan hal asing bagi Morata. Malah, striker 31 tahun itu memang selalu berseragam klub besar sepanjang kariernya.
Alvaro Morata memulai karier profesionalnya bersama Real Madrid. Berawal dari akademi, Morata debut bareng tim senior Los Blancos pada 2010. Periode 4 musim pertama Morata di Real Madrid pun dimulai. Puncaknya adalah torehan 9 gol dalam 34 laga plus trofi Liga Champions Eropa pada 2013/2014.
Sempat membela Juventus selama 2 musim, Morata bergabung lagi ke Real Madrid pada 2016/2017. Kali itu, ia hanya bertahan 1 musim di Santiago Bernabeu. Namun, Morata tampil impresif dengan catatan 20 gol dalam 43 penampilan di semua ajang.
Sepanjang 2016/2017, Morata juga mengangkat empat trofi bareng Los Blancos. Itu termasuk trofi LaLiga Spanyol dan Liga Champions. Dengan total delapan trofi, Real Madrid menjadi klub tempat Morata meraih paling banyak sukses.
Juventus juga sempat dibela Morata dalam dua periode berbeda. Pertama adalah 2014–2016 yang dihiasi catatan 93 penampilan dan 27 gol. Morata sukses meraih empat trofi dalam 2 musim tersebut. Ia bahkan membawa Juventus menembus final Liga Champions 2014/2015. Sayangnya, Bianconeri urung juara usai dikalahkan Barcelona.
Morata lalu kembali menghabiskan 2 musim di Juventus pada 2020–2022. Statusnya kali itu hanya pinjaman dari Atletico Madrid. Statistik Morata saat itu meningkat jadi 32 gol dalam 92 laga. Namun, ia hanya memenangi Coppa Italia 2020/2021 dan Piala Super Italia 2020.
Pada 2017, Morata mencoba tantangan baru dengan bergabung ke Chelsea. Awalnya, ia sempat menjadi pujaan fans The Blues. Morata mencetak 6 gol dan 2 assist dalam 6 penampilan pertamanya di English Premier League. Namun, ia mulai mendapat banyak cemooh seraya ketajamannya menurun.
Musim kedua di Inggris makin memburuk bagi Morata. Ia bahkan menyebut dirinya hampir depresi hingga harus menemui psikolog. Pada akhirnya, Morata dipinjamkan ke Atletico Madrid selama 1,5 musim lalu dilepas permanen.
Statistik total Morata bersama Chelsea sebenarnya terbilang lumayan. Ia membuat 24 gol dalam 72 penampilan di semua ajang. Morata juga sempat memenangi Piala FA 2017/2018 dan Liga Europa 2018/2019. Namun, ia mengaku tidak menikmati masa-masa di Chelsea.
Berikutnya, Morata berseragam Atletico Madrid selama total 3,5 musim. Ia awalnya dipinjam dari Chelsea selama 1,5 musim pada 2019–2020. Sukses tampil apik, Morata dipermanenkan Atletico Madrid pada musim panas 2020. Namun, ia langsung dipinjamkan ke Juventus selama 2 musim berikutnya.
Morata baru berseragam Atletico Madrid lagi pada 2022–2024. Kariernya perlahan bangkit seiring ketajamannya yang meningkat. Morata bahkan mencetak 21 gol sepanjang 2023/2024, rekor terbaiknya selama berkarier. Sayangnya, Morata tak sempat mempersembahkan trofi bagi Atletico Madrid sebelum hengkang.
Morata meninggalkan Atletico Madrid pada musim panas 2024, tepat setelah membawa Spanyol juara Euro. Ia mempertahankan tradisi membela klub besar dengan bergabung ke AC Milan. Untuk memboyong Morata, Rossoneri mengeluarkan dana 13 juta euro atau Rp229 miliar.
Kemungkinan besar, Morata akan berperan sebagai striker utama AC Milan. Peran tersebut memang lowong setelah Olivier Giroud hengkang dari San Siro. Morata sendiri diikat Rossoneri dengan kontrak berdurasi 4 tahun alias hingga 2028. Artinya, AC Milan mungkin akan menjadi klub terakhir Morata.
Alvaro Morata selalu membela klub-klub besar selama kariernya. Ia juga punya statistik bagus bersama mereka dan hampir selalu mempersembahkan trofi. Mampukah Morata melakukan hal yang sama bersama AC Milan?