5 Striker Spanyol yang Sempat Membela AC Milan

- Alvaro Morata sepakat pindah ke AC Milan dengan kontrak 4 tahun
- AC Milan sebelumnya pernah mendatangkan Deulofeu, Torres, Krkic, dan Moreno
- Torres dan Krkic sempat dipinjamkan ke AC Milan sebelum kembali ke klub asalnya
Alvaro Morata santer dikabarkan pindah ke AC Milan. Penyerang yang baru saja mengantarkan Spanyol juara Euro 2024 itu setuju dengan kontrak berdurasi 4 tahun yang ditawarkan I Rossoneri. Demikian setidaknya yang dibocorkan pakar transfer, Fabrizio Romano, lewat akun media sosialnya.
Jika memang benar-benar pindah ke San Siro, Morata akan mengikuti jejak senior-seniornya. Sebelumnya, AC Milan juga beberapa kali mendatangkan penyerang asal Spanyol. Ada yang dibeli permanen, ada pula yang cuma berstatus pinjaman.
1. Gerard Deulofeu gagal memberikan yang terbaik untuk AC Milan

Gerard Deulofeu sempat menjalani musim yang singkat di AC Milan. Ia didatangkan dari Everton pada Januari 2017 lewat skema peminjaman hingga akhir musim. Sayangnya, mantan penyerang Barcelona ini tidak memberikan andil besar selama berkostum merah-hitam.
Debutnya untuk I Rossoneri berujung kekalahan 1-2 dari Juventus di ajang Coppa Italia. Deulofeu juga harus tertunduk lesu saat melakoni pertandingan pertama untuk AC Milan di Serie A Italia ketika kalah 1-2 melawan Udinese. Ia tampil 17 kali di liga dan cuma membuat 4 gol.
2. Fernando Torres juga tampil flop di Italia

Banyak yang bilang, Fernando Torres melakukan kesalahan saat memutuskan pindah dari Liverpool ke Chelsea pada Januari 2011. Bersama The Blues, penyerang kelahiran Fuenlabrada tersebut memang gagal berkembang. Walau membawa Chelsea meraih banyak gelar, termasuk UEFA Champions League 2011/2012, catatan golnya menukik tajam.
Pada awal musim 2014/2015, manajemen Chelsea memutuskan meminjamkan Torres ke AC Milan. Meski tampil flop, AC Milan berniat untuk mengontraknya secara permanen. Namun, pada Januari 2015, ia setuju kembali ke klub masa kecilnya, Atletico Madrid, juga dengan status pinjaman.
3. Bojan Krkic tidak secemerlang statusnya calon bintang

Bojan Krkic sempat digadang-gadang sebagai calon bintang Barcelona. Sayangnya, penyerang berpaspor Spanyol ini gagal memenuhi ekspektasi. Setelah memperkuat Barca selama empat musim dan hanya mencetak 26 gol di LaLiga Spanyol, ia akhirnya dilepas ke klub Serie A, AS Roma, pada Juli 2011.
Bersama I Giallorossi, striker yang sempat membela Catalonia ini juga gagal berkembang, cuma membuat 7 gol dari 33 laga Serie A. Klub pun memutuskan meminjamkannya ke AC Milan pada Agustus 2012. Berseragam merah-hitam, performanya tidak lantas membaik, hanya membuat tiga gol dalam 19 penampilan di Serie A.
4. Javi Moreno hanya menjadi cadangan di San Siro

Bagi fans bola era 1990-an sampai awal 2000-an, pasti tidak asing dengan Javi Moreno. Ia adalah striker asal Spanyol yang sempat mencuri atensi ketika itu. Jebolan akademi Barcelona ini tampil moncer bareng Numancia dan Alaves, membuat AC Milan kepincut dan merekrutnya pada awal musim 2000/2001.
Sayangnya, Moreno tenggelam di bawah nama-nama besar seperti Rui Costa, Filippo Inzaghi, dan Andriy Shevchenko. Ia hanya tampil dalam 16 pertandingan Serie A dan mencetak dua gol. Cuma semusim di San Siro, Moreno memutuskan pulang ke negaranya untuk membela Atletico Madrid yang baru saja kembali promosi ke LaLiga.
5. Jose Mari kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Italia

Jose Mari Romero Poyon, atau Jose Mari saja, pertama kali mencuat saat membela Atletico Madrid. Di klub tersebut, ia mencetak total 18 gol dalam 2 musim LaLiga pada usia yang masih 20 tahun. Sorotan utama tentu saja ketika membuat gol kemenangan kandang dan tandang atas Real Madrid pada tahun 1999.
AC Milan pun datang memberikan tawaran dan akhirnya Jose Mari setuju pindah ke Italia pada Januari 2000. Sayangnya, ia kesulitan tampil kompetitif di Serie A. Sempat dipinjamkan kepada Atletico Madrid, Jose Mari akhirnya dilepas ke Villarreal secara permanen pada musim panas 2003.
Penyerang Spanyol yang membela AC Milan bisa dikatakan belum ada yang benar-benar sukses, baik secara individu maupun tim. Lantas, jika Alvaro Morata jadi ke San Siro, bisakah dia tampil lebih oke? Kita nantikan saja.