Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Erik ten Hag (premierleague.com)
Erik ten Hag (premierleague.com)

Manchester United resmi memecat Erik ten Hag sebagai manajer pada Senin (28/10/2024). Keputusan ini diambil menyusul hasil buruk pada awal musim 2024/2025. Di English Premier League, The Red Devils terpuruk di papan bawah dengan menempati peringkat 14. Manchester Merah hanya mengumpulkan 11 poin, hasil dari 3 kemenangan, 2 keimbangan, dan 4 kekalahan.

Pemecatan ini bukan kali pertama dilakukan manajemen Manchester United setelah hasil buruk. Sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada 2013 lalu, klub kerap bergonta-ganti manajer dan melakukan pemecatan ketika tim terpuruk. Dalam dasawarsa terakhir, sudah ada lima nama yang menjadi korban. Termasuk Erik ten Hag, berikut lima manajer yang pernah didepak Manchester United dalam sedekade terakhir.

1. David Moyes gagal meneruskan legasi Sir Alex Ferguson dan hanya bertahan 10 bulan di Old Trafford

David Moyes (twitter.com/premierleague)

David Moyes dipilih Sir Alex Ferguson untuk meneruskan legasinya pada 2013 lalu. Dengan rekam jejak yang cukup apik bersama Everton, muncul optimisme pada awal kedatangannya. Sayangnya, hal tersebut tak terwujud dan Manchester United harus terpuruk. 

Juru taktik asal Skotlandia ini bahkan tak sampai semusim berada di Old Trafford. Moyes hanya bertahan 10 bulan dan dipecat pada April 2014. Tercatat, ia memimpin Manchester United dalam 51 laga di berbagai ajang dengan rincian 26 kemenangan, 10 keimbangan, dan 15 kekalahan. Posisinya lalu diisi sementara oleh Ryan Giggs hingga musim panas 2014.

2. Louis van Gaal tak luput dari pemecatan meski mampu kompetitif bersama Manchester United

Louis van Gaal (twitter.com/premierleague)

Pada musim panas 2014, Manchester United menunjuk Louis van Gaal sebagai manajer baru. Sosok asal Belanda ini mempunyai pengalaman matang. Kedatangannya diharapkan mampu membawa The Red Devils bangkit dan kembali kompetitif. Terikat kontrak selama 3 tahun, Van Gaal hanya bisa bertahan selama 2 tahun di Old Trafford. 

Penampilan Manchester United di bawah asuhan Van Gaal sejatinya tidak buruk. Dari 103 laga yang dipimpin, ia mencatatkan 54 kemenangan, 24 keimbangan, dan 25 kekalahan. Ia juga membawa tim menjuarai Piala FA pada 2015/2016 sebelum dipecat. Faktor pola permainan yang buruk dianggap sebagai penyebab dirinya didepak dari kursi kepelatihan. 

3. Jose Mourinho tetap dipecat meski menghasilkan prestasi bagi Manchester United

Jose Mourinho (manutd.com)

Setelah memecat Louis van Gaal sebelum berakhirnya musim, Manchester United mengumumkan Jose Mourinho sebagai manajer baru mulai 2016/2017. Dengan pengalamannya, manajemen berharap banyak kepada sosok asal Portugal ini. Kedatangannya diharapkan bisa membantu Manchester United berprestasi. 

Benar saja, Mourinho sukses menghadirkan tiga trofi juara pada musim debutnya, yakni Community Shield, Piala FA, dan Liga Europa. Musim keduanya pada 2017/2018, Manchester United juga turut bersaing memperebutkan gelar juara Premier League. Namun, mereka kalah dari sang rival, Manchester City, dan harus puas finis kedua di klasemen akhir.

Sindrom musim ketiga kembali menghampiri Mourinho. Pada musim ketiga, ia pernah beberapa kali dipecat akibat kinerja yang buruk. Benar saja, hal tersebut kembali terulang dengannya sebagai manajer Manchester United. Atas hasil buruk pada paruh pertama musim 2018/2019, ia didepak pada Desember 2019. Secara statistik, ia sejatinya cukup apik. Dari 144 laga yang dipimpin, ia membawa Manchester United 84 kali menang, 31 kali imbang, dan 29 kali kalah.

4. Ole Gunnar Solskjaer juga tak terhindarkan dari pemecatan manajer Manchester United

potret Ole Gunnar Solskjaer (manutd.com)

Pemecatan Jose Mourinho membuat Ole Gunnar Solskjaer ditunjuk sebagai manajer interim pada Desember 2018. Performa tim yang menjanjikan pada 3 bulan pertama membuatnya diangkat sebagai manajer pada Maret 2019. Pada musim 2018/2019, ia berhasil membawa Manchester United finis keenam di Premier League untuk tetap mentas di kompetisi Eropa. 

Musim penuh perdananya pada 2019/2020 berjalan cukup memuaskan. Meski tak bisa bersaing juara, Manchester United dibawanya mengakhiri musim di peringkat ketiga. Musim keduanya pada 2020/2021, Manchester United mampu kompetitif di papan atas. Ia membawa tim menjadi penantang gelar meski pada akhirnya mengakhiri musim sebagai runner up. 

Sayangnya, Solskjaer gagal mereplikasi penampilan musim sebelumnya pada 2020/2021. Manchester United mengalami inkonsistensi sehingga membuat dirinya dipecat pada November 2021. Selama 3 tahun menjadi manajer, ia memimpin Manchester United sebanyak 169 laga, dengan rincian 92 kemenangan, 35 keimbangan, dan 41 kekalahan.

5. Erik ten Hag menjadi korban terbaru pemecatan manajer Manchester United

Erik ten Hag (premierleague.com)

Terpuruknya Manchester United di Premier League 2024/2025 membuat Erik ten Hag didepak. Manchester United menempati peringkat 14 usai mengumpulkan 11 poin dari 9 laga. Secara perinci, Manchester United hanya meraih 3 kemenangan, 2 keimbangan, dan 4 kekalahan.

Pemecatannya ini sekaligus mengakhiri masa kerjanya selama 2,5 tahun. Sejak datang pada 2022 lalu, Ten Hag membawa ambisi besar untuk membantu Manchester United kompetitif. Meski telah memberi prestasi berupa gelar juara Piala Liga Inggris dan Piala FA, pemecatan tersebut tak terhindarkan. Ia gagal mengatasi tekanan klub. Secara statistik, ia memimpin dalam 128 laga, dengan rincian 72 kali menang, 20 kali imbang, dan 30 kali kalah.

Untuk sementara, Manchester United akan ditangani oleh Ruud van Nistelrooy yang sebelumnya merupakan asisten manajer Erik ten Hag. Ia sudah punya pengalaman sebagai manajer PSV Eindhoven dan asisten manajer Timnas Belanda. Terlebih lagi, ia merupakan mantan pemain Manchester United sehingga diharapkan bisa menangani tim untuk sementara waktu. Menarik ditunggu siapa yang akan mengisi posisi manajer Manchester United berikutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team