Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mourinho Sindir Wasit dan UEFA Usai Fenerbahce Ditahan MU

Potret Erik ten Hag dan Jose Mourinho. (uefa.com).

Jakarta, IDN Times - Pelatih Fenerbahce, Jose Mourinho berang dengan kepemimpinan wasit saat timnya ditahan imbang 1-1 Manchester United dalam lanjutan Liga Europa musim 2024/25, Jumat (25/10/2024) dini hari WIB. Mourinho bahkan sampai melontarkan nada yang pedas.

Kekesalannya bermula ketika Mourinho menganggap Fenerbahce mendapat hadiah penalti pada menit 57, karena Bright Osayi-Samuel dilanggar Manuel Ugarte. Namun, protes kerasnya justru berujung kartu merah.

1. Mourinho makin kesal dengan penjelasan wasit

Jose Mourinho (uefa.com)

Mourinho makin kesal saat wasit memberikan penjelasan yang dirasanya konyol. Sebab, wasit mengaku dapat melihat insiden tersebut sekaligus protes Mourinho di pinggir lapangan.

"Dia (wasit) memberi tahu kami sesuatu yang luar biasa. Dia mengatakan dapat melihat aksi di kotak penalti dan perilaku saya di pinggir lapangan," kata Mourinho dilansir ESPN.

"Saya mengucapkan selamat kepadanya, karena visinya sangat tajam. Selama pertandingan, dengan kecepatan 100 meter per jam, dia dapat memperhatikan situasi di kotak penalti dan bangku cadangan. Itu mengapa dia menjadi salah satu wasit terbaik di dunia," lanjut dia.

2. Mourinho gak mau banding

Potret Andre Onana melakukan penyelamatan saat MU melawan Fenerbahce, Jumat (25/10/2024). (uefa.com).

Mourinho juga menegaskan, tak akan melakukan banding soal kartu merah yang didapatnya dalam laga tersebut. Sebab, arsitek berjuluk The Special One itu punya pengalaman pahit saat melakukan banding di Liga Europa.

"Jika mengajukan banding, saya akan mendapat hukuman enam bulan. Sejak final Sevilla vs Roma (Mei 2023), tidak ada yang bisa dilakukan," beber Mourinho.

3. Mourinho capek latih tim yang main di kompetisi UEFA

Ilustrasli logo UEFA. (figc.it).

Eks pelatih Real Madrid itu bahkan sampai menyindir UEFA. Andai suatu saat nanti pisah dengan Fenerbahce, Mourinho tak mau lagi menukangi tim yang bermain di kompetisi Eropa naungan UEFA.

"Hal terbaik yang harus saya lakukan adalah ketika meninggalkan Fenerbahce nanti, saya akan bergabung dengan klub yang tidak bermain di kompetisi UEFA. Jadi, jika ada klub Inggris yang berada di dasar klasemen membutuhkan pelatih dalam dua tahun, saya siap pergi," kata Mourinho menyindir UEFA.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us