Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pelatih yang 2 Kali Kalah di Final Liga Champions pada Abad Ke-21

ilustrasi stadion sepak bola
ilustrasi stadion sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Sir Alex Ferguson kalah dua kali di final Liga Champions, terutama dari Barcelona
  • Juergen Klopp mencapai final empat kali, namun kalah tiga kali sebelum akhirnya memenangkan trofi pada 2018/2019
  • Diego Simeone dan Massimilano Allegri juga pernah mengalami kekalahan di final Liga Champions, menunjukkan betapa sulitnya meraih gelar internasional

Simone Inzaghi telah resmi meninggalkan Inter Milan. Pelatih asal Italia itu berpisah dengan Nerazzurri usai menjalani 4 musim bertabur 6 trofi. Sayangnya, koleksi trofi Inzaghi tak mencakup gelar juara kontinental hingga internasional. Ia sempat membawa Inter Milan ke final Liga Champions Eropa dua kali, tetapi keduanya berujung kekalahan.

Kalah di final Liga Champions tentu menyakitkan bagi pelatih mana pun, apalagi mengalaminya dua kali. Namun, Inzaghi bukanlah satu-satunya pelatih yang pernah merasakannya. Pada abad ke-21, inilah lima pelatih yang pernah kalah dua kali atau lebih di final Liga Champions.

1. Sir Alex Ferguson dua kali dikalahkan Barcelona di final Liga Champions

Pertama, ada Sir Alex Ferguson, manajer legendaris Manchester United. Ia adalah sosok di balik keberhasilan Manchester United meraih treble pada 1998/1999. Ferguson juga membawa Setan Merah juara Liga Champions 2007/2008. Setelah itu, ia sempat dua kali lagi mencapai final Liga Champions, tetapi gagal juara.

Dua kekalahan Manchester United di final itu terjadi pada 2008/2009 dan 2010/2011. Barcelona menjadi momok Setan Merah dalam kedua final tersebut. Taktik Barcelona racikan Pep Guardiola membuat Ferguson kelimpungan. Apalagi, skuad El Barca dimotori deretan bintang macam Xavi Hernandez, Andres Iniesta, hingga Lionel Messi.

Ferguson akhirnya pensiun pada 2013 dengan rekor berimbang di final Liga Champions. Ia mencapai partai puncak 4 kali dan meraih 2 kemenangan serta 2 kekalahan. Sejak ditinggal Ferguson, capaian terbaik Manchester United di Liga Champions hanyalah babak perempat final.

2. Juergen Klopp mencapai final Liga Champions 4 kali, tetapi 3 kalah kali

Juergen Klopp juga sudah empat kali mencapai final Liga Champions sejauh ini. Sayangnya, ia lebih sering kalah, tepatnya tiga kali. Klopp pertama kali menapak final Liga Champions pada 2012/2013 saat membesut Borussia Dortmund. Hasilnya, Dortmund gagal mengangkat trofi usai dibekuk Bayern Munich 1-2.

Final Liga Champions kedua Klopp terjadi pada 2017/2018 saat ia menangani Liverpool. Lagi-lagi, Klopp berada di pihak yang kalah usai digebuk Real Madrid 1-3. Liverpool bahkan bukan sekali itu saja dilibas Real Madrid di final selama dilatih Klopp. The Reds mengalaminya lagi pada 2021/2022, kali itu dengan skor 0-1.

Satu-satunya final Liga Champions yang dimenangi Klopp adalah final edisi 2018/2019. Menghadapi Tottenham Hotspur, pria Jerman itu membawa Liverpool menang 2-0. The Reds pun menyabet trofi Liga Champions keenam mereka, sekaligus yang terakhir hingga saat ini.

3. Diego Simeone menelan dua kekalahan dari Real Madrid di final Liga Champions

Juergen Klopp bukan satu-satunya pelatih yang dua kali kalah dari Real Madrid di final Liga Champions. Diego Simeone malah lebih dulu merasakannya. Simeone dua kali mengantarkan Atletico Madrid ke ambang gelar juara Liga Champions. Namun, dua kali pula mimpi Atletico dihancurkan sang rival sekota.

Pada 2013/2014, Atletico Madrid bahkan sempat berjarak beberapa menit dari trofi Liga Champions. Mereka unggul 1-0 hingga laga memasuki injury time babak kedua. Namun, gol Sergio Ramos pada menit 93 membuyarkan semuanya. Atletico Madrid yang sudah terpukul bahkan akhirnya terbantai 1-4 via perpanjangan waktu.

Derbi Madrid kembali digelar pada final Liga Champions 2015/2016. Atletico Madrid dan Simeone masih mengincar trofi Liga Champions pertama mereka. Sayangnya, Los Rojiblancos masih inferior di hadapan Los Blancos. Meski sempat menahan Real Madrid hingga adu penalti, Atletico akhirnya tetap kalah dan gagal juara.

4. Massimilano Allegri gagal membawa Juventus juara Liga Champions meski dua kali ke final

Sementara, impian Massimilano Allegri juara Liga Champions kandas di hadapan dua klub Spanyol berbeda. Allegri pertama kali menapak final Liga Champions pada 2014/2015 bersama Juventus. Namun, mereka tak mampu menahan laju Barcelona yang sedang on fire. Blaugrana menang 3-1 sekaligus memastikan raihan treble.

Allegri kembali membawa Juventus ke final Liga Champions pada 2016/2017. Namun, Bianconeri lagi-lagi tak berdaya di hadapan raksasa Spanyol. Anak asuh Allegri kali itu digebuk Real Madrid 1-4. Juventus pun belum berhasil menambah koleksi gelar Liga Champions sejak terakhir juara pada 1995/1996.

5. Simone Inzaghi pernah kalah tipis dan terbantai di final Liga Champions

Simone Inzaghi menjadi pelatih terbaru yang merasakan dua kekalahan di final Liga Champions. Seperti Simeone dan Allegri, kegagalan Inzaghi juga hanya berjarak 2 tahun. Yang pertama terjadi saat ia memimpin Inter Milan di final Liga Champions 2022/2023. Menghadapi Manchester City, Nerazzurri kalah tipis 0-1.

Kekalahan kedua dialami Inzaghi di final Liga Champions 2024/2025. Masih bersama Inter Milan, kali itu Inzaghi tak sekadar kalah. Ia harus menanggung malu usai dibantai Paris Saint-Germain 0-5. Inzaghi pun mencatat rekor buruk sebagai pelatih dengan kekalahan terbesar di final Liga Champions.

Lima pelatih di atas pernah dua kali menelan kekalahan di final Liga Champions Eropa. Tiga di antaranya bahkan belum pernah menang di final, termasuk Simone Inzaghi. Akankah mereka berkesempatan menjuarai Liga Champions suatu saat nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us