5 Pemain Aktif Lulusan Akademi Real Madrid yang Bersinar di Klub Lain

Pablo Sarabia menimba ilmu di akademi Real Madrid selama lima tahun. Ia promosi ke tim B pada tahun 2009 dan satu tahun kemudian naik kasta ke tim senior Real Madrid. Selain bisa bermain di posisi sayap, Sarabia awalnya juga bisa ditempatkan sebagai gelandang tengah. Karena kurangnya kesempatan untuk tampil, ia memutuskan untuk hengkang ke Getafe tahun 2011.

Sarabia total membela klub tersebut selama 7 tahun dan membukukan 131 pertandingan. Pada tahun 2016, sang pemain kemudian dibeli oleh Sevilla dan secara bertahap mulai menunjukkan permainan terbaiknya di ajang LaLiga. Performa impresif dari sang pemain membuat Paris Saint-Germain kepincut dan membelinya pada tahun 2019. Kini ia bermain dengan nama-nama top, seperti Kylian Mbappe hingga Neymar Jr.

Sebelum bersinar dengan Valencia, Dani Parejo terlebih dulu bermain dengan tim muda Real Madrid selama 3 musim. Pada tahun 2008, sang gelandang dipromosikan ke tim utama Los Blancos dan sempat dipinjamkan ke QPR. Meski kualitasnya saat itu sudah terlihat, Parejo gagal menembus skuad inti Real Madrid karena dipenuhi pemain bintang.

Parejo kemudian memutuskan untuk hengkang ke Getafe pada tahun 2009. Hanya bertahan dua musim, sang pemain melanjutkan kariernya bersama Valencia. Selama 9 musim di klub tersebut, ia dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik dan disejajarkan dengan Sergio Busquets dan Xabi Alonso. Setelah tampil cemerlang bersama Valencia, ia saat ini bermain dengan Villarreal dan musim lalu sukses mempersembahkan gelar Liga Europa.

Marcos Llorente bergabung dengan tim muda Real Madrid pada tahun 2008. Ia menghabiskan waktunya di tim akademi selama 6 tahun sebelum akhirnya naik ke skuad utama. Sayangnya, ia gagal mendapatkan kesempatan bermain reguler di tim senior yang membuatnya harus rela dipinjamkan ke Deportivo Alaves. Itu sekaligus musim debut Llorente di kompetisi LaLiga.

Setelah tampil mengesankan bersama Alaves, ia kemudian berhasil tampil dengan tim utama Real Madrid. Sayangnya, banyaknya pemain bintang di lini tengah membuat Llorente tidak pernah berhasil mengamankan posisi utama. Pada tahun 2019, Llorente direkrut oleh Atletico Madrid dan diubah posisinya dari gelandang bertahan menjadi gelandang serang. Musim lalu ia sukses mengantarkan Los Rojiblancos juara LaLiga dan mampu mencetak 13 gol serta 12 assist.

Tidak dapat dimungkiri bahwa Alvaro Morata merupakan salah satu penyerang terhebat yang dimiliki oleh tim nasional Spanyol saat ini. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa sang pemain ternyata produk asli akademi Real Madrid. Ia mulai bermain dengan tim muda Real Madrid sejak tahun 2008. Meski sempat dipuji sebagai penyerang muda yang hebat saat itu, sang pemain tidak bisa menembus skuad inti tim senior.

Walau begitu, Morata pernah mencicipi dua gelar Liga Champions sebelum akhirnya hengkang ke Juventus. Sempat kembali lagi ke Santiago Bernabeu, tetapi Karim Benzema tidak bisa digeser posisinya. Alhasil, Morata kembali berganti klub dengan membela Chelsea, Atletico Madrid, dan Juventus. Musim lalu ia tampil cukup baik dengan mengoleksi 11 gol serta 9 assist bagi Juventus.

Achraf Hakimi bermain di tim muda Real Madrid sejak tahun 2006. Sejak saat itu, ia terus dimainkan setiap kategori junior. Sang pemain baru naik kasta ke tim senior pada tahun 2017. Meski memiliki bakat yang hebat, pemain asal Maroko itu gagal mendapatkan tempat inti karena kalah bersaing dari Dani Carvajal di posisi bek sayap kanan.

Hakimi kemudian dipinjamkan ke Borussia Dortmund dan menjelma pemain hebat di kompetisi Jerman. Pada musim 2019/2020, ia tampil sangat impresif dengan membukukan 5 gol serta 10 assist.

Setelah masa pinjamannya habis, Hakimi memutuskan untuk bergabung dengan Inter Milan dengan kesepakatan permanen. Di bawah asuhan Antonio Conte, sang pemain tampil sangat impresif musim lalu dan sukses mengantarkan tim meraih Scudetto. Musim depan ia akan kembali berganti klub dan tampil bersama raksasa Prancis, Paris Saint-Germain.

Banyaknya pemain bintang di skuad Real Madrid membuat kelima nama tersebut memilih pindah ke klub lain. Meski demikian, keputusan untuk berganti klub menjadi pilihan yang tepat karena mereka berhasil bersinar.