Sejak Thomas Tuchel melatih klub, Chelsea tampil sangat menjanjikan, baik di kompetisi domestik maupun Eropa. Kehadiran pelatih asal Jerman tersebut membuat sejumlah pemain The Blues mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Beberapa di antaranya bahkan menjadi sosok produktif dalam urusan mencetak gol. Siapa saja?
Mason Mount merupakan pemain kunci Thomas Tuchel selama melatih Chelsea. Pemain asal Inggris tersebut sudah tampil sebanyak 58 kali di bawah asuhan mantan pelatih Paris Saint-Germain tersebut. Dari seluruh pertandingan itu, ia sukses menciptakan 13 gol serta 11 assist.
Itu termasuk torehan 7 gol dan 6 assist yang dicetak Mount di Premier League 2021/2022 ini. Dengan performanya yang impresif itu, tidak mengherankan jika Mount menjadi salah satu pemain kunci di tim nasional Inggris.
Jorginho kerap dipandang sebelah mata ketika pertama kali bergabung bersama Chelsea. Namun, seiring berjalannya waktu, gelandang asal Italia itu mampu membuktikan kualitas terbaiknya dan berhasil tampil konsisten di lini tengah. Ia juga menjadi tokoh penting ketika Chelsea menjuarai gelar Liga Champions dan timnas Italia memenangi trofi Euro 2020.
Selama di bawah asuhan Thomas Tuchel, Jorginho menciptakan tiga belas gol di Chelsea. Golnya itu sebagian besar datang dari tendangan penalti.
Hakim Ziyech bergabung dengan Chelsea dari Ajax Amsterdam pada musim panas 2020. Kehadirannya saat itu diharapkan bisa membuat dampak besar bagi lini serang The Blues. Sayangnya, masalah cedera membuat Ziyech sangat jarang mendapatkan kesempatan bermain di bawah asuhan Frank Lampard.
Cerita berubah ketika tim dilatih Thomas Tuchel. Pria asal Maroko itu cukup sering diturunkan sebagai starter. Musim 2021/2022 ini, Ziyech tercatat sudah tampil sebanyak 24 kali dan sukses menciptakan 6 gol serta 4 assist. Sementara itu, sang pemain secara keseluruhan telah membukukan sepuluh gol selama ditangani pelatih asal Jerman tersebut.
Kai Havertz didatangkan Chelsea sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan dari Bundesliga pada musim panas 2020. Ia saat itu diboyong dengan nominal cukup besar, yakni 80 juta euro atau setara Rp1,2 triliun dari Bayer Leverkusen. Saat tim masih dilatih Frank Lampard, ia tampil cukup baik dengan mencetak 11 gol dari 24 laga.
Sistem Thomas Tuchel yang ketat justru tidak terlalu baik bagi pemain asal Jerman tersebut. Kendati begitu, pemain berusia 22 tahun itu tetap mampu menyumbangkan sembilan gol selama dilatih Tuchel. Momen gol paling spesial Havertz tercipta ketika Chelsea menghadapi Manchester City di final Liga Champions. Ketika itu, ia menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol sekaligus membawa tim meraih gelar juara Liga Champions.
Timo Werner datang ke Stamford Bridge pada periode yang sama dengan Hakim Ziyech dan Kai Havertz. Ia ketika itu direkrut dari RB Leipzig dengan nominal sebesar 53 juta euro atau setara Rp851 miliar. Sayangnya, sang penyerang belum juga tampil menjanjikan bersama Chelsea saat ini.
Sejak penunjukkan Thomas Tuchel pada Januari 2021 lalu, Werner sudah bermain sebanyak 43 kali di semua kompetisi. Namun, pria berusia 25 tahun itu baru mencetak 9 gol serta 11 assist dari seluruh pertandingan tersebut.
Musim 2021/2022 ini, per 3 Februari 2022, Chelsea untuk sementara berada di urutan ketiga dengan perolehan 47 poin dari 24 laga di kompetisi Premier League. Tim asuhan Thomas Tuchel itu terpaut sepuluh poin dari Manchester City di puncak klasemen. Jika ingin meraih gelar Premier League, Mason Mount dan kolega harus memaksimalkan laga-laga tersisa.