Juventus merupakan klub dengan prestasi yang sangat mentereng di kompetisi Italia. Meski sempat terdegradasi pada tahun 2006 karena skandal calciopoli, hal tersebut tidak membuat klub berjuluk Bianconeri ini sepi peminat. Buktinya, Juventus sampai saat ini terus mendatangkan pemain bintang setiap musimnya.
Beberapa di antaranya bahkan sukses menjadi legenda klub karena dedikasi yang luar biasa. Berikut ini lima pemain terhebat dalam sejarah Juventus. Siapa saja?
Gianluigi Buffon bisa dibilang sebagai penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki oleh Juventus. Kiper asal Italia ini pertama kali bergabung dengan Juventus dari AC Parma pada tahun 2001. Kepindahannya saat itu sempat membuat ia menjadi penjaga gawang termahal sepanjang sejarah.
Buffon pun langsung tancap gas dan menjadi kiper yang tak tergantikan di bawah mistar gawang Juventus. Walau Juventus sempat terdegradasi, ia tetap memutuskan untuk bertahan di Turin.
Selama memperkuat Juventus, Buffon mampu mencatatkan rekor di liga sebagai kiper terbaik sebanyak 12 kali. Ia tercatat membuat 685 penampilan untuk Juventus dan memenangi 10 gelar Serie A.
Alessandro Del Piero merupakan salah satu legenda terbaik milik Juventus. Pasalnya, ia bermain untuk Bianconeri selama hampir dua dekade dari 1993 hingga 2012. Kesuksesan Del Piero di Juventus sebenarnya tidak terlepas dari peran Marcelo Lippi.
Sebab, pelatih asal Italia itu yang memberikan dirinya kepercayaan pertama kali untuk tampil di skuad utama Juventus. Del Piero juga memiliki andil yang sangat besar ketika tim sukses menjuarai kompetisi Serie A pada musim 1994/1995.
Gelar tersebut sangat berharga karena menjadi yang pertama bagi Juventus selama 9 tahun terakhir. Del Piero sendiri sukses membukukan 290 gol dari 705 pertandingan bersama Juventus.
Juventus mendatangkan Michel Platini pada tahun 1982 dan langsung memberinya nomor punggung 10 dari Liam Brady yang baru saja meninggal. Meskipun menjadi salah satu pemain terbaik, Platini awalnya mengalami kesulitan beradaptasi di Juventus. Ia bahkan mendapatkan kritik terus-menerus dari media Italia.
Di paruh kedua, ia mendapatkan kembali kepercayaan dirinya dan membantu Juventus ke final Piala Eropa. Sayangnya ketika itu, tim asal Italia ini harus kalah dari Hamburger SV.
Platini pernah menjadi top skor selama tiga musim berturut-turut di kompetisi Serie A pada tahun 1982, 1983, dan 1984. Tidak hanya itu, ia juga sukses memenangi penghargaan Ballon d’Or sebanyak tiga kali pada 1983, 1984, dan 1985. Selama 5 musim di Turin, Platini mampu mencetak 103 dari 222 laga.
Juventus mendatangkan Zinedine Zidane dari Bordeaux pada tahun 1996. Pemain asal Prancis ini tak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi di kompetisi Serie A. Di musim debutnya, ia berhasil membawa klubnya tersebut finis di posisi teratas.
Berkat kontribusinya yang luar biasa, Zidane saat itu dinobatkan sebagai pemain asing terbaik Serie A. Duetnya yang menjanjikan bersama Del Piero kembali membuat Juventus memenangi trofi Serie A musim 1997/1998.
Di tahun itu, Zidane juga sukses membawa tim nasional Prancis juara Piala Dunia. Dengan prestasi yang luar biasa di tahun 1998, tidak mengherankan jika ia memenangi penghargaan Ballon d’Or. Pada tahun 2001, Zidane direkrut oleh Real Madrid dan menjadi pemain termahal sepanjang masa saat itu.
Cristiano Ronaldo mungkin tidak dianggap legenda di Juventus, tapi kontribusinya sangat luar biasa. Pesepak bola asal Portugal itu didatangkan oleh Bianconeri dari Real Madrid pada tahun 2018. Di musim debutnya, CR7 langsung tampil apik dengan mengantarkan Juventus memenangi dua trofi sekaligus, yakni Serie A dan Piala Super Italia.
Ronaldo sendiri tercatat hanya membela Juventus selama tiga musim. Walau sangat singkat, ia tetap berhasil menorehkan banyak prestasi, salah satunya menjadi top skor Serie A pada musim 2020/2021.
Selama berseragam Juve, ia berhasil mencetak 101 gol dan 22 assists dari 134 pertandingan. Musim ini ia kembali lagi ke 'rumah' lamanya, yaitu Manchester United.
Itulah lima pemain terhebat sepanjang sejarah Juventus. Dari nama-nama tersebut, siapa pemain favoritmu, Juventini?