5 Pemain yang Mencetak Hattrick ke Gawang Mantan Klubnya di EPL

Andy Cole adalah salah satu pemain tertajam dalam sejarah EPL. Striker asal Inggris itu mengoleksi total 187 gol, rekor terbanyak keempat di EPL. Cole khususnya populer saat membela Manchester United. Namun, ia lebih dulu membela Newcastle United pada 1993–1995.

Cole mencetak 68 gol dalam 84 penampilan bagi Newcastle di semua ajang. Ia kemudian digaet Manchester United dan sukses mempertahankan performa. Newcastle yang notabene adalah mantan klubnya pun sering jadi korban ketajaman Cole. Bersama Manchester United, Cole tampil 12 kali melawan Newcastle dan sukses menciptakan 9 gol.

Bahkan, cole pernah menciptakan bukan sekadar hattrick, tetapi quattrick alias empat gol ke gawang Newcastle. Itu terjadi pada pekan keenam EPL 1999/2000. Hasilnya, Manchester United menggilas Newcastle di laga tersebut dengan skor 5-1.

Robbie Keane adalah striker asal Republik Irlandia yang dikenal tajam bersama Tottenham Hotspur. Namun, karier Keane juga tak bisa lepas dari Wolverhampton Wanderers alias Wolves. Keane merupakan hasil didikan akademi Wolves. Ia pun memulai karier profesionalnya bersama Wolves medio 1997–1999.

Tajam bersama Wolves, Keane pun sukses melebarkan sayapnya ke klub-klub yang lebih besar. Namun, ia tetap tak melupakan jasa Wolves dalam kariernya. Buktinya, Keane tak pernah merayakan gol yang ia cetak ke gawang Wolves. Bahkan, hal itu tetap ia pertahankan saat ia membuat hattrick kontra Wolves di EPL 2003/2004.

Saat itu, trigol Keane ke gawang Wolves sukses menghasilkan kemenangan 5-2 bagi Tottenham Hotspur. Namun, ia tak merayakan satu pun dari ketiga golnya. Fans Wolves sendiri memberikan tanggapan yang elegan dengan melakukan aplaus bagi Keane.

Tentu, seorang pemain tetap punya hak untuk merayakan gol ke gawang mantan klubnya. Terlebih lagi jika sang pemain mampu menciptakan tiga gol sekaligus. Itulah yang dilakukan oleh Marcus Bent pada laga pekan ke-17 EPL 2007/2008. Saat itu, Bent yang berseragam Wigan Athletic tampil melawan mantan klubnya, Blackburn Rovers.

Hasilnya, Bent sukses mencetak hattrick yang membawa Wigan menang 5-3. Bent sendiri memang hanya 1 tahun membela Blackburn. Maka, tak heran jika ia tetap memilih merayakan gol-golnya. Pada akhirnya, itu juga menjadi satu-satunya hattrick yang dicetak Bent sepanjang berkarier di EPL.

Berikutnya, ada Joshua King, striker asal Norwegia yang pernah memperkuat beberapa klub EPL. Yang terlama ia bela adalah Bournemouth, tepatnya selama 5,5 musim pada 2015–2021. Setelah hengkang dari Bournemouth, King sempat merapat ke Everton. Namun, ia minim kesempatan tampil di Everton dan dilepas ke Watford berselang 5 bulan kemudian.

Maka, wajar jika King tak merasakan keterikatan emosi berlebihan dengan Everton. Ia pun tak segan merayakan hattrick ke gawang Everton pada pekan kesembilan EPL 2021/2022. Aksi King makin menyakitkan bagi Everton karena mereka bermain di kandang sendiri. Selain itu, hattrick King juga membawa Watford menang 5-2 setelah dua kali tertinggal lebih dulu.

Chris Wood menjadi pemain terbaru yang sukses mencetak hattrick ke gawang mantan klubnya. Seperti Joshua King, Chris Wood juga memberi luka bagi mantan klubnya di kandang mereka sendiri. Hattrick Wood ke gawang Newcastle pun membawa Nottingham Forest berbalik menang 3-1 setelah kebobolan lebih dulu.

Chris Wood sendiri memilih tidak merayakan golnya secara berlebihan. Bisa jadi, ia masih merasa berutang budi pada Newcastle United yang dibelanya selama setahun pada 2022–2023. Padahal, ketajaman Wood amat berarti bagi Nottingham Forest. Mereka akhirnya menang lagi setelah nihil kemenangan sejak awal November 2023.

Bermain melawan mantan klub bukan penghalang bagi lima pemain di atas untuk tetap tampil maksimal. Mereka pun berhasil menciptakan hattrick ke gawang mantan klubnya di EPL. Adakah pemain lain yang bakal menyusul capaian mereka di EPL musim ini?