5 Penyebab Messi Tak Kunjung Bersinar Bersama Paris Saint-Germain

Tentu tidak mudah memadukan Lionel Messi, Neymar Jr, dan Kylian Mbappe. Mereka punya gaya bermain berbeda-beda. Ego mereka sebagai superstar juga tinggi. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Mauricio Pochettino. Apalagi ia tidak sempat menukangi timnya saat pramusim. 

Butuh waktu yang tidak sebentar untuk para pemain memahami taktik yang diinstruksikan pelatih. Membentuk chemistry yang baik juga perlu waktu yang cukup lama. Dengan waktu yang cukup dan dukungan dari rekan satu tim, tentu akan membantu Lionel Messi segera berkembang musim ini.

Messi terlihat kesulitan beradaptasi dengan karakter Liga Prancis musim ini. Tidak seperti LaLiga, Ligue 1 sangat mengandalkan kekuatan fisik. Berbeda dengan karakter LaLiga yang mengandalkan taktik.

Pada usianya yang tidak lagi muda, tentu kemampuan fisiknya berkurang. Hal itu membuat dirinya sedikit kepayahan ketika bermain di liga dengan tensi permainan tinggi.

Faktor kelelahan yang dialami Messi karena bermain dalam banyak pertandingan musim lalu juga menjadi salah satu faktor kuat yang membuat peformanya menurun bersama PSG. Messi bermain dalam total 47 pertandingan bersama Barcelona dan 7 pertandingan bersama tim nasional Argentina.

Jumlah tersebut merupakan angka yang sangat tinggi. Wajar saja sang megabintang kelelahan dan mudah cedera awal musim ini. Butuh waktu yang lama bagi Messi untuk mencapai puncak performanya apabila kebugaran fisiknya tidak segera diatasi.

Memperkuat Barcelona sejak usia 13 tahun dan bermain hampir 800 laga bersama Blaugrana tentu bukan hal yang mudah untuk dilupakan. Messi juga telah mempersembahkan 35 gelar untuk Barca. Ini menjadi bukti nyata besarnya kontribusi yang ia berikan untuk klub kesayangannya tersebut. 

Besarnya kecintaan Messi kepada Barca terlihat saat ia menitikkan air mata ketika melakukan pidato perpisahan. Kepindahannya secara tiba-tiba, plus harus beradaptasi dengan gaya bermain yang baru, membuatnya membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengembalikan performanya. 

Banyaknya pemain bintang untuk sebuah klub bisa menjadi pisau bermata dua bagi klub tersebut. Apabila para pemain bisa diramu dengan baik oleh pelatih, tentu akan menjadi modal berharga bagi klub tersebut, seperti halnya yang dilakukan Real Madrid atau Manchester City dalam satu dekade terakhir. Namun, hal itu tidak di alami oleh PSG musim ini. Pada awal musim, mereka masih belum bisa tampil konsisten.

Pemain bintang yang berlimpah juga bisa menjadi bumerang bagi klub tersebut apabila sang juru taktik gagal meramu tim. Tingginya ego pemain bintang PSG disinyalir menjadi faktor kuat mengapa Lionel Messi tidak kunjung bersinar musim ini.