Kompetisi top Eropa merupakan magnet sepak bola dunia. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat banyak klub besar dengan sejarah hebat yang saling bersaing satu sama lain. Tak hanya itu, kepopuleran dan beragam privilese lain juga bakal diperoleh tiap pemain.
Banyak pemain top yang bermain di klub papan atas. Meski begitu, ada juga pemain dengan kualitas jempolan yang justru malah setia membela klub medioker tanpa prestasi yang gemilang. Kelima striker ini, misalnya. Siapa saja mereka?
Fabio Quagliarella sudah membela beberapa klub Serie A. Dari semua klub yang pernah dibelanya, Sampdoria menjadi klub terlama yang Quagliarella singgahi. Mantan pemain Juventus dan Torino ini mulai berseragam I Blucerchiati sejak musim dingin 2016.
Quagliarella merupakan tumpuan utama di lini depan Sampdoria. Usianya sudah menginjak kepala empat sekarang, tetapi perannya masih amat penting. Quagliarella mengemas 105 gol dan 26 assist dari 288 penampilan bersama timnya itu di semua ajang.
Everton menjalani momen-momen sulit dalam beberapa musim terakhir. The Toffees hanya berkutat di papan tengah dan bawah Premier League. Meski begitu, Everton tetap memiliki beberapa pemain yang loyal di skuadnya, termasuk Dominic Calvert-Lewin.
Ia sudah membela klub Merseyside itu sejak musim 2016/2017. Bersama Everton juga karier Calvert-Lewin berkembang pesat. Tercatat, ia sudah mengemas 59 gol dan 18 assist dari 203 penampilan di semua kompetisi.
Bersama Hoffenheim, Andrej Kramaric mengukir berbagai rekor dan cerita fantastis. Kolaborasi keduanya berlangsung sejak 2016 lalu yang masih bertahan hingga sekarang. Kramaric menjadi pemimpin utama di lini serang Hoffenheim.
Total, pemain berpaspor Kroasia itu sudah mencetak 112 gol dan 49 assist dari 247 penampilan di semua kompetisi. Catatan itu menjadikan Kramaric sebagai top skor sepanjang masa Hoffenheim.
Striker berdarah campuran Jamaika dan Inggris ini sudah malang-melintang bersama beberapa klub Premier League. Namun, West Ham United menjadi klub terlama yang dibelanya. Antonio sudah berseragam The Hammers sejak musim panas 2015.
Performanya tak terlalu mencolok di lini serang. Akan tetapi, Antonio tetap dipertahankan di skuad West Ham United sampai sekarang. Dari 266 penampilan, ia berhasil membukukan 70 gol dan 42 assist.
Iago Aspas dan Celta Vigo bak dua hal yang tak bisa terpisahkan. Sekalipun dirinya hengkang ke klub lain, Celta Vigo tetap jadi tempat terbaik untuk Aspas. Ia memulai kariernya di klub ini sedari belasan tahun.
Aspas sempat hijrah ke Liverpool, tetapi kariernya gagal berkembang. Ia kembali ke Celta Vigo pada awal musim 2015/2016 dan masih bertahan sampai sekarang. Secara keseluruhan, Aspas berhasil mencetak 196 gol dan 68 assist dari 449 penampilan.
Terlepas dari performanya yang naik turun, loyalitas kelima penyerang di atas tentu sulit ditiru. Tawaran dari klub besar menanti, tetapi mereka memilih untuk tetap bertahan bersama klubnya sekarang.