5 Rekor Transfer Termahal Musim 1998/1999 dan Perjalanan Kariernya

Denilson merupakan pemain termahal pada musim 1998/1999 ketika didatangkan Real Betis dari Sao Paolo dengan mahar 31,5 juta euro. Hal ini tak lepas dari potensi besar yang dimilikinya. Dia berhasil menjalani debut bersama tim senior Sao Paolo ketika masih berusia 17 tahun dan membawa timnas Brasil memenangkan Copa Amerika pada 1997.

Musim pertamanya dia hanya mampu mencetak 2 gol dari 35 laga di LaLiga dan membawa Real Betis finish di peringkat ke-11. Ironisnya, musim berikutnya lebih buruk lagi ketika Real Betis harus terdegradasi ke Segunda B. Dia membela Real Betis hingga 2005 dan di sisa kariernya sempat berkostum Bordeaux, Al-Nassr dan FC Dallas.

Pada 1997 silam, Christian Vieri bergabung dengan klub Spanyol Atletico Madrid. Di musim pertamanya tersebut, dia langsung moncer dengan mencetak 29 gol dari 31 laga di semua ajang dan menjadi top skorer LaLiga. Lewat ketajamannya itu, Lazio merekrutnya pada musim selanjutnya dengan harga 28,41 juta euro, yang menjadi rekor pemain termahal kedua musim tersebut.

Vieri kemudian mampu mencetak 14 gol dari 28 penampilannya bersama Lazio. Hanya semusim, dia kemudian direkrut Inter Milan pada 1999 dengan rekor transfer lainnya, 46,48 juta euro dan menjadi masa keemasannya di klub asal Milan tersebut.

Nicola Ventola menjadi pemain termahal ketika pada musim 1998/1999 saat didatangkan Inter Milan dari Bari dengan harga 21 juta euro. Sayang, harga tinggi tersebut tidak sebanding dengan performanya kala itu. Di musim pertamanya, striker asal Italia itu hanya mampu mencetak 6 gol dari 21 laga Serie A.

Gagal memenuhi ekspektasi, musim berikutnya pun dia lebih sering dipinjamkan ke klub lain seperti Bologna, Atalanta, Sienna sebelum dilepas dengan gratis ke Atalanta pada 2005. Novara menjadi klub terakhir yang dia bela sebelum gantung sepatu pada 2011.

Bersinar bersama Ajax, Patrick Kluivert kemudian diboyong AC Milan pada 1997. Namun striker asal Belanda itu hanya bertahan selama satu musim dengan mencetak 9 gol dari 33 laga di semua ajang. Rossonerri melepasnya semusim kemudian ke Barcelona dengan harga 20 juta euro.

Enam musim di Cam Nou, Kluivert berhasil persembahkan satu gelar LaLiga dan menorehkan 122 gol dari 257 laga. Pada 2004 dia pindah ke Newcastle United dan sempat berseragam Valencia dan PSV sebelum gantung sepatu bersama Lille.

Posisi kelima sebagai pemain termahal musim 1998/1999 ditempati oleh Dwight Yorke. Dia diboyong Manchester United dari Aston Villa dengan harga 19,25 juta euro. Berkostum Setan Merah selama empat musim, duetnya bersama Andy Cole menjadi salah satu yang paling mematikan di Premier League.

Pemain asal Trinidad dan Tobago ini mempersembahkan satu trofi Liga Champions dan 3 gelar Premier League. Dia pun tampil tajam dengan torehan 65 gol dari 152 laga. Usai meninggalkan MU, dia sempat berkostum Blackburn Rovers (2002-05), Birmingham City (2005), Sydney FC (2005-07), dan mengakhiri kariernya di Sunderland (2006-09).

Rekor transfer pemain termahal selalu menjadi tema menarik untuk dibicarakan setiap musimnya. Jika melihat ke belakang pada era 90-an tentu akan sangat berbeda dengan kondisi saat ini. Namun sepak bola adalah industri yang akan terus berkembang dan dinamis, sehingga bukan tak mungkin di masa depan harga-harga gila akan kembali terlahir.