6 Gelandang Bertahan yang Menolak Bergabung dengan Liverpool

Liverpool kehilangan Xabi Alonso yang memutuskan pindah ke Real Madrid pada musim panas 2009. Manajer Liverpool kala itu, Rafael Benitez, meminta manajemen untuk mendatangkan kapten dan gelandang bertahan Aston Villa, Gareth Barry, untuk menggantikan posisi pemain asal Spanyol itu. Liverpool dan Aston Villa kemudian bernegosiasi terkait transfer sang pemain.

Namun, Manchester City yang baru diakusisi pengusaha asal Uni Emirate Arab, Sheikh Mansour, menawarkan proposal lebih menarik kepada Barry. Dilansir Sky Sports, Barry mengaku sempat tertarik untuk hengkang ke Liverpool. Akan tetapi, manajer Manchester City saat itu, Mark Hughes, langsung menjelaskan proyek jangka panjang klub kepada sang pemain. Barry akhirnya lebih tertarik dengan penawaran Manchester City ketimbang Liverpool. The Reds yang gagal mendatangkan Barry kemudian beralih merekrut Alberto Aquilani dari AS Roma.

Toni Kroos masuk daftar jual Bayern Muenchen pada musim panas 2014. Beberapa klub papan atas Eropa mengincarnya, termasuk Liverpool. Manajemen The Reds bahkan meminta sang kapten kala itu, Steven Gerrard, untuk mendekati Kroos dan mengajaknya bergabung. Sayangnya, usaha tersebut gagal dan pemain asal Jerman itu memilih hengkang ke Real Madrid.

Menurut The Athletic, Kroos mengaku dirinya mendapatkan pesan dari Steven Gerrard dan Luis Suarez yang mengajaknya bergabung dengan Liverpool. Gerrard dalam buku autobiografinya menjelaskan bagaimana dirinya berusaha mendekati Kroos lewat obrolan via pesan singkat. Uniknya, Suarez yang ikut mengajaknya saat itu malah pindah ke Barcelona.

Kroos yang baru menjuarai Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman menjadi target utama manajer Liverpool kala itu, Brendan Rodgers. Namun, pemain asal Jerman itu hanya tersenyum kepada Gerrard ketika diajak bergabung dengan Liverpool dan menolaknya secara halus. Gerrard sendiri menghormati sikap Kroos atas keputusannya.

Liverpool membutuhkan gelandang bertahan nomor 6 untuk menggantikan Fabinho dan Jordan Henderson yang hengkang ke Saudi Pro League pada musim panas 2022. Manajer Liverpool ketika itu, Juergen Klopp, membeberkan pemain yang menjadi incarannya, tetapi mereka menolak tawaran dari klub. Pemain tersebut akhirnya terungkap, yaitu Aurelien Tchouameni. Ia lebih memilih menerima tawaran dari Real Madrid ketimbang Liverpool dan Manchester United.

Dilansir Daily Mirror, ia mengungkapkan, ketika penawaran dari Real Madrid datang, dirinya sulit menolak. Tchouameni ingin memenuhi ambisinya untuk bermain di klub terbaik di dunia seperti Real Madrid. Ia bahkan menghubungi agennya untuk mewujudkan transfer ke Los Blancos apa pun yang terjadi.

Moises Caicedo menjadi target Liverpool lainnya untuk menggantikan Henderson dan Fabinho pada musim panas 2022. Manajemen The Reds kemudian bernegosiasi dengan Brighton & Hove Albion terkait transfer pemain asal Ekuador itu. Namun, Caicedo malah memilih tawaran dari Chelsea ketimbang Liverpool.

Dilansir talkSport, CEO Brighton & Hove Albion, Paul Barber, menjelaskan kronologi kepindahan Caicedo ke Chelsea. Sang pemain dan agennya mengatakan kepada pihak Brighton bahwa mereka tidak akan bergabung dengan Liverpool dan lebih tertarik dengan tawaran Chelsea. Alhasil, pihak Brighton memutuskan berbicara dengan perwakilan The Blues transfer tersebut terwujud.

Liverpool beralih kepada Romeo Lavia usai ditolak oleh Tchouameni dan Caicedo pada musim panas 2022. The Reds bahkan bersedia membayar harga yang diminta Southampton sebesar 60 juta pound sterling atau Rp1,2 triliun. Namun, Lavia justru lebih berminat kepada proposal yang diajukan Chelsea.

Dilansir Express, situasi itu membuat Southampton bingung karena Chelsea hanya mau membayar 58 juta pound sterling atau Rp1,1 triliun. Harga tersebut jelas di bawah penawaran Liverpool, tetapi sang pemain mengatakan ingin menjadi bagian dari proyek jangka panjang Chelsea. Alhasil, Southampton menerima tawaran Chelsea dan Liverpool gagal mendapatkan ketiga targetnya pada musim panas 2022.

Martin Zubimendi menjadi target utama manajer baru Liverpool, Arne Slot, pada musim panas 2024. Liverpool bahkan sudah bersiap menebus klausul pelepasannya sebesar 60 juta euro atau Rp1,043 triliun kepada Real Sociedad. The Reds sudah menjual Fabio Carvalho kepada Brentford untuk menambah biaya belanja.

Namun, sang pemain menolak tawaran Liverpool. Ia memilih setia dengan Real Sociedad. Zubimendi bahkan ingin berdiskusi dengan pihak manajemen terkait perpanjangan kontrak plus kenaikan gaji.

Keenam gelandang bertahan di atas memiliki alasannya masing-masing terkait penolakannya terhadap tawaran Liverpool. Meski begitu, The Reds selalu mampu menemukan solusi lain dari kegagalannya merekrut gelandang incarannya. Misalnya, Liverpool berhasil mendatangkan Wataru Endo dari VfB Stuttgart pada musim panas 2023. Berikutnya, akan menarik untuk melihat pergerakan Liverpool usai mendapat penolakan dari Zubimendi pada bursa transfer musim panas 2024.