Di dunia olahraga, menjadi tuan rumah dari sebuah turnamen memang memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya adalah dukungan dari publik sendiri yang bisa memperbesar peluang untuk menjadi juara.
Di ajang piala dunia sendiri, dari 21 kali edisi Piala Dunia yang telah bergulir sejak 1930, ada enam tuan rumah yang pada akhirnya berhasil menjadi juara. Siapa saja mereka dan bagaimana kisah keenam negara juara Piala Dunia saat menjadi tuan rumah?
Pada 1929, Presiden FIFA saat itu, Jules Rimet, memilih Uruguay sebagai tuan rumah Piala Dunia pertama yang akan digelar. Salah satu alasannya adalah karena mereka merupakan juara cabang sepak bola dua edisi Olimpiade terakhir (1924 & 1928).
Dominasi Uruguay di dunia sepak bola pun akhirnya kembali terbukti setelah mereka menjadi juara piala dunia pertama. Di final, mereka mengalahkan sesama negara Amerika Selatan, Argentina, dengan skor 4-1.
Sebagai catatan, ada 13 tim yang ikut serta di edisi pertama ini. Selain dua finalis, sisanya adalah Belgia, Bolivia, Brasil, Chili, Prancis, Meksiko, Paraguay, Peru, Rumania, Amerika Serikat, dan Yugoslavia.
FIFA memberikan hak tuan rumah piala dunia kedua pada 1934 kepada Italia. Meski begitu, menariknya mereka sendiri harus melewati babak kualifikasi untuk bisa melaju ke babak utama.
Ya, di edisi kedua ini, ada 32 tim yang ikut serta sejak babak kualifikasi. Italia menjadi salah satu yang lolos ke babak utama setelah mengalahkan Yunani dengan skor 4-0.
Italia akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan Republik Ceko dengan skor 2-1 lewat babak tambahan waktu. Mereka sendiri melaju ke partai puncak setelah menumbangkan Amerika Serikat, Spanyol, dan Austria di babak gugur.
Tuan rumah selanjutnya yang berhasil menjadi juara adalah Inggris pada 1966. Lewat babak tambahan waktu, mereka mengalahkan Jerman Barat di partai final dengan skor 4-2. Geoff Hurst mencetak hat-trick yang membuatnya menjadi satu-satunya pemain yang mampu mencatatkan pencapaian tersebut di partai final Piala Dunia hingga saat ini.
Untuk jumlah peserta sendiri, ada 16 tim yang bertanding di Piala Dunia edisi kedelapan ini. Sebelum masuk ke fase gugur, mereka dibagi ke dalam empat grup. Di fase gugur, Inggris menyingkirkan Argentina (1-0) dan Portugal (2-1) untuk sampai ke final.
Edisi 1974 mungkin menjadi salah satu bukti paling nyata bagaimana status tuan rumah ikut membantu meraih gelar juara. Jerman Barat berhasil mengalahkan Belanda yang saat itu tampil mengesankan lewat gaya permainan Total Football. Mereka juga menang comeback lewat skor 2-1.
Edisi kali ini juga menampilkan beberapa hal baru. Pertama adalah desain trofi yang dibuat oleh pemahat asal Italia, Silvio Gazzaniga.
Perubahan kedua adalah dari sisi format kompetisi. Delapan dari 16 tim yang lolos dari babak grup dibagi kembali ke dalam dua grup. Juara grup babak kedua ini pun kemudian langsung bertemu di final.
Pada edisi berikutnya (1978), tuan rumah kembali sukses menjadi juara. Mereka adalah Argentina yang mengalahkan Belanda dengan skor 3-1 lewat pertandingan yang berlangsung hingga babak tambahan waktu.
Namun, Piala Dunia edisi ini juga selalu diingat karena apa yang terjadi di luar lapangan. Faktor itu berkaitan dengan situasi politik di Argentina, dimana mereka tengah berada di bawah rezim militer pimpinan Jorge Vilda. Banyak orang yang dibunuh, salah satunya Omar Actis, presiden dari komite penyelenggara Piala Dunia itu sendiri.
Tuan rumah terakhir yang berhasil menjadi juara saat menjadi tuan rumah adalah Prancis pada 1998. Seperti Jerman Barat pada 1974, Prancis juga mengalahkan tim favorit, Brasil, dengan skor yang sangat telak, 3-0.
Edisi ini juga merupakan awal dari format kompetisi yang berlaku hingga saat ini, yaitu 32 tim dibagi ke dalam delapan grup dan dilanjutkan dengan fase gugur. Di babak 16 besar, Prancis mengalahkan Paraguay 1-0. Kemudian, di delapan besar, mereka menyingkirkan Italia lewat adu penalti. Mereka akhirnya melaju ke final kala menekuk Kroasia 2-1 di semifinal.
Saat ini, salah satu alasan lain untuk menjadi tuan rumah adalah agar bisa lolos secara otomatis ke babak final. Itulah yang dilakukan Qatar pada edisi 2022 ini.
Meski memang bukan hal yang mustahil, rasanya sulit bagi Qatar untuk mengikuti jejak keenam negara juara Piala Dunia saat jadi tuan rumah di atas. Kira-kira, seberapa jauh langkah Qatar di rumah sendiri pada Piala Dunia 2022 mendatang?