6 Pemain Jepang yang Merumput di Eredivisie 2024/2025

Pertama, ada Ayase Ueda, striker andalan Timnas Jepang yang membela Feyenoord pada 2024/2025. Ueda telah membela klub asal Kota Rotterdam itu sejak 2023/2024. Namun, ia hanya menjadi pelapis dari striker andalan Feyenoord, Santiago Gimenez, hingga sekarang.

Sejauh ini, Ueda selalu tampil dalam 8 penampilan dan telah mencetak 2 gol di Eredivisie 2024/2025. Hanya saja, ia baru 2 kali ia menjadi starter dengan 1 kali bermain selama 90 menit penuh. Itu pun karena Santiago Gimenez mengalami cedera pada pekan ke-6 kompetisi liga musim ini.

Selanjutnya, ada nama winger NEC Nijmegen asal Jepang, Kodai Sano. Sano pertama kali bergabung dengan Nijmegen pada 2023/2024. Itu merupakan musim perdananya Eropa. Bersama Nijmegen, pemain berusia 21 tahun ini kemudian menjadi salah satu pemain yang diandalkan klub.

Pada 2024/2025, Sano telah bermain dalam 6 laga dan menyumbang 1 gol di Eredivisie untuk Nijmegen. Meski berposisi utama sebagai winger kiri, ia dapat bermain di beberapa posisi lainnya. Pada musim ini, Sano tercatat pernah ditempatkan di posisi gelandang serang dan tengah.

Striker asal Jepang, Koki Ogawa, menjalani musim keduanya bersama NEC Nijmegen pada 2024/2025. Sebelumnya, Ogawa berstatus pemain pinjaman dari klub Jepang, Yokohama FC, pada 2023/2024. Berkat penampilan apiknya, ia lalu dipermanenkan Nijmegen pada akhir 2023/2024.

Bersama Nijmegen, Ogawa dipercaya sebagai ujung tombak klub pada 2024/2025. Akan tetapi, striker berusia 27 tahun ini masih seret gol dan baru mencetak 2 gol dari 7 penampilannya di Eredivisie musim ini. Hal ini cukup berimbas kepada performa NEC Nijmegen yang masih inkonsisten sampai sekarang. Hingga pekan-8, Ogawa dkk masih berkutat di peringkat ke-16 klasemen sementara atau di zona playoff degradasi.

AZ Alkmaar harus kehilangan bek asal Jepang andalannya, Yukinari Sugawara, yang hengkang ke Southampton pada musim panas 2024. Sebagai gantinya, tim berjuluk De Kaasboeren akhirnya mendatangkan Seiya Maikuma yang juga berasal dari Jepang. Maikuma direkrut dari klub J-League, Cerezo Osaka, dan menjadi pemain Jepang kedua dalam sejarah Alkmaar setelah Sugawara.

Tanpa perlu menunggu lama, Maikuma langsung mengunci posisi bek kanan yang ditinggalkan Sugiwara pada 2024/2025. Setelah mencatatkan debutnya pada laga pertama Eredivisie melawan Almere City, ia lalu rutin menjadi starter. Sejauh ini, Maikuma selalu tampil dalam total 8 pertandingan liga musim ini dengan 7 kali menjadi starter.

Pemain Jepang lainnya yang merumput di Eredivisie Belanda 2024/2025 adalah Shunsuke Mito, winger Sparta Rotterdam. Mito pertama kali bergabung dengan tim berjuluk De Kasteelheren pada Januari 2024. Pada periode pertamanya tersebut, ia mampu mencatatkan 19 penampilan dengan 14 kali menjadi starter di semua kompetisi.

Sayang, Mito yang bermain di sisi kanan masih minim kepercayaan pada 2024/2025. Pemain berusia 22 tahun ini harus kalah saing dengan winger Sparta keturunan Aljazair-Belanda, Camiel Neghli. Sejauh ini, Mito baru tampil 1 kali sebagai starter dalam 7 penampilannya di Eredivisie. Dari segi produktvitas, pemain asal Jepang itu baru mencetak 1 gol, sementara Neghli sudah menyumbang 3 gol dari 8 laga musim ini.

NEC Nijmegen tampaknya sedang menggemari talenta asal Jepang. Pada musim panas 2024, mereka kembali mendatangkan pemain asal Negeri Matahari Terbit, yaitu Kento Shiogai, dari tim sepak bola Universitas Keio, Jepang, secara gratis. Shiogai menyusul seniornya, Kodai Sano dan Koki Ogawa, yang sudah lebih dahulu membela Nijmegen.

Bersama Nijmegen, Shiogai mencatatkan debutnya di Eropa pada pekan ke-6 Eredivisie 2024/2025. Bersua Heracles Almelo, striker berusia 19 tahun itu masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-68. Namun, Shiogai tak mampu berbuat banyak saat timnya harus takluk 1-2 dari Heracles. Hingga kini, ia sudah tampil dalam total dua pertandingan liga dan semuanya sebagai pemain pengganti.

Keenam pemain Jepang di atas menjadi bukti dari konsistensi Jepang dalam menghasilkan pemain berkualitas yang mampu bersaing di kompetisi top Eropa. Hal ini tentunya akan berdampak kepada peningkatan kualitas dari Timnas Jepang itu sendiri.