Manchester City resmi memperkenalkan Erling Haaland sebagai pemain baru mereka pada musim panas 2022. Mereka kabarnya cuma mengeluarkan kocek 60 juta euro atau Rp930 miliar untuk mendatangkan Haaland yang memiliki harga pasar 150 juta euro.
Meski tergolong murah, striker asal Norwegia tersebut menjadi ujung tombak termahal yang pernah direkrut Manchester City sejauh ini. Lalu, siapa saja striker yang pernah ditransfer dengan harga mahal sebelum kedatangan Haaland?
Dilansir Transfermarkt dan Goal, Manchester City harus mengeluarkan biaya 40 juta euro atau sekitar Rp620 miliar saat mendatangkan Sergio Aguero dari Atletico Madrid pada 2011 silam. Harga itu dibayar dengan penampilan brilian dari striker berpaspor Argentina tersebut.
Selama berseragam Manchester City, Aguero menyumbangkan 5 trofi English Premier League (EPL), 6 EFL Cup, dan 1 FA Cup. Ia juga pernah menjadi top skor liga pada 2014/2015 dan masih menjadi striker tersubur sepanjang masa klub dengan 260 gol di semua ajang.
Dikutip Givemesport, striker termahal selanjutnya yang pernah dibeli Manchester City adalah Gabriel Jesus. Striker asal Brasil itu diboyong dari Palmeiras pada Agustus 2016 dengan mahar 28,8 juta pound sterling atau Rp524 miliar.
Jesus tidak selalu menjadi pilihan utama Manchester City di lini serang. Itulah sebabnya ia cuma mampu mencetak 58 gol dalam 159 pertandingan Premier League. Meski begitu, Jesus turut andil saat klub menjuarai liga pada 2017/2018, 2018/2019, 2020/2021, dan 2021/2022.
Manchester City gemar mendatangkan pemain dari Bundesliga. Salah satunya Edin Dzeko. Striker berpaspor Bosnia & Herzegovina itu dibeli dari VfL Wolfsburg pada 2011 silam dengan biaya transfer 27 juta pound sterling atau sekitar Rp491 miliar.
Sayangnya, penampilan Dzeko di Premier League biasa-biasa saja. Sebagai striker utama, ia hanya membuat 50 gol dalam 130 pertandingan liga. Meski demikian, Dzeko menyumbangkan gelar Premier League 2011/2012 dan 2013/2014. Pada medio 2015, ia dilepas ke AS Roma.
Wilfried Bony tampil gemilang selama membela Swansea City. Ia membuat 26 gol dalam 54 pertandingan. Manchester City pun tidak ragu membayar 25 juta pound sterling atau Rp455 miliar untuk transfer awal Bony pada Januari 2015. Biaya itu lantas membengkak menjadi 28 juta pound sterling.
Sayangnya, striker berpaspor Pantai Gading itu gagal mewujudkan ekspektasi fans. Pada musim perdana, ia cuma membuat 8 gol dalam 34 partai di semua ajang. Seiring kedatangan Pep Guardiola, Bony masuk daftar jual dan dipulangkan Swansea City pada Agustus 2017.
Sejak diakuisisi Sheikh Mansour, Manchester City memang rajin mendatangkan pemain yang sedang bersinar, termasuk Mario Balotelli dari Inter Milan pada Agustus 2010 lalu. Menurut data Transfermarkt, Manchester City rela mengeluarkan dana 29,5 juta euro atau Rp457 miliar untuk pemuda yang saat itu baru berusia 20 tahun.
Secara teknik, Balotelli memang memiliki kemampuan yang baik. Sayangnya, itu tertutup dengan tabiatnya yang mengundang kontroversi. Meski mengantarkan Manchester City juara liga pada 2011/2012, ia cuma bertahan 3 tahun dan kembali ke Italia untuk membela AC Milan.
Tiga musim membela Arsenal dan tampil cukup baik di lini depan, Emmanuel Adebayor membuat keputusan mengejutkan saat membelot ke Manchester City pada Juli 2009. Kala itu, ia diboyong ke dengan banderol 29 juta euro atau setara Rp449 miliar.
Sayangnya, striker kelahiran Togo ini gagal mengulangi penampilan gemilangnya. Kedatangan Edin Dzeko membuat situasinya di Manchester City makin sulit. Sempat dipinjamkan ke Real Madrid, Adebayor akhirnya dilepas ke Tottenham Hotspur secara permanen pada 2012.
Dengan harga yang tinggi, menarik ditunggu apakah Erling Haaland mampu memenuhi harapan tim. Jika tidak, bisa saja Manchester City membeli striker baru dengan banderol lebih mahal.