Supersub adalah istilah yang kerap diberikan kepada pemain pengganti yang dapat memberikan dampak positif saat diturunkan ke lapangan. Tak sedikit yang akhirnya mampu mencetak gol sehingga tim yang dibelanya memenangkan pertandingan.
Nah, untuk urusan supersub ini, Manchester United mungkin bisa dibilang jagonya. Di era Premier League, klub berjuluk Setan Merah itu kerap dihuni para supersub yang sering menjadi penyelamat tim, bahkan akhirnya memenangkan titel. Siapa saja mereka?
Penggemar sepak bola era sekarang mungkin tidak terlalu familier dengan Mark Robins. Ia adalah penyerang yang bermain untuk Manchester United pada tahun 1988 hingga 1992. Bukan merupakan pilihan utama, Robins masih mampu mencetak 17 gol dari 43 penampilan sebagai pemain pengganti.
Kerap menjadi penentu kemenangan, salah satu momen yang paling diingat adalah ketika dia mencetak gol melawan Nottingham Forest di Piala FA edisi 1990. Dilansir BBC, gol itu sangat bermakna karena menyelamatkan Alex Ferguson dari pemecatan.
Solskjaer adalah supersub terbaik yang pernah dimiliki Setan Merah. Bergabung pada 1996 hingga 2007, Solskjaer bermain 150 kali dari bangku cadangan dari total 366 partai. Ia sukses membukukan 126 gol dan menyumbangkan banyak gelar, termasuk Liga Champions 1999.
Sebagai pengganti, ia pernah mencetak empat gol dalam kemenangan 8-1 atas Nottingham Forest pada Februari 1999. Namun, momen yang paling diingat adalah gol krusial di masa injury time ketika melawan Bayern Munchen di final Liga Champions 1998/1999.
Didatangkan untuk menggantikan Eric Cantona yang pensiun pada 1997, Sheringham total bermain 153 partai bersama Manchester United dengan 52 laga dari bangku cadangan. Ia sukses menggelontorkan 46 gol selama masa baktinya di Setan Merah hingga 2001.
Saat klub meraih treble winners musim 1998/1999, satu gol disumbangkannya di final Piala FA melawan Newcastle United. Hanya berselang beberapa hari, Sheringham menyumbangkan gol lagi dalam kemenangan dramatis atas Bayern Munchen di final Liga Champions 1999.
Owen sempat mengalami masa suram saat memutuskan hijrah dari Liverpool ke Real Madrid. Cuma semusim di Spanyol, ia pulang kampung dan membela Newcastle United pada 2005. Akhirnya, Manchester United mendaratkannya pada tahun 2009 dengan status bebas transfer.
Selama kurun waktu 2009 sampai 2012, Owen bermain 52 kali untuk Setan Merah, 34 di antaranya dari bench dan menorehkan total 17 gol. Momen yang paling diingat adalah gol telatnya ke gawang Manchester City pada tahun 2009 saat Manchester United menang dengan skor ketat 4-3.
Penyerang berpaspor Meksiko ini datang ke Old Trafford pada tahun 2010. Chicharito, sapaan akrabnya, mungkin adalah supersub Manchester United terbaik setelah Solskjaer. Ia mencatatkan 154 pertandingan, 69 di antaranya sebagai pemain pengganti, dan total mencetak 50 gol.
Selama berkarier di Premier League, Chelsea adalah lawan favorit Chicharito. Bersama Manchester United, ia mengemas 7 gol dalam 10 partai lawan The Blues dengan empat di antaranya dicetak sebagai pemain pengganti. Ia sendiri membela Setan Merah hingga 2015.
Saat didatangkan Manchester United pada awal musim 2020/2021, banyak pihak meragukan kualitas Cavani. Benar saja, walau menikmati reputasi tinggi saat bermain di Italia dan Prancis, ia kalah bersaing dengan Marcus Rashford dan Anthony Martial untuk mengisi lini depan.
Meski demikian, striker berpaspor Uruguay ini kerap memberikan dampak penting walau harus bermain dari bangku cadangan. Ia menyumbangkan dua gol dan satu assist saat Setan Merah menang dramatis 3-2 di markas Southampton pada 29 November 2020 lalu.
Menjadi penghangat bangku cadangan memang hal yang sangat tidak diinginkan semua pemain sepak bola. Namun, itu bukan berarti mereka adalah pemain yang tidak berkualitas. Para supersub Manchester United di atas sudah membuktikannya.