Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Momen Paling Tak Terlupakan Sepanjang Sejarah Piala Eropa, Ikonik!

Pemain Yunani, Theodoros Zagorakis, tidak menyangka timnya melangkah jauh di Piala Eropa 2004. (uefa.com)
Pemain Yunani, Theodoros Zagorakis, tidak menyangka timnya melangkah jauh di Piala Eropa 2004. (uefa.com)

Piala Eropa merupakan kompetisi sepak bola empat tahunan Benua Biru yang diselenggarakan oleh UEFA. Menjadi edisi ke-16, Piala Eropa 2020 semula dijadwalkan berlangsung pada musim panas tahun lalu, namun ditunda akibat pandemi COVID-19.

Sudah berusia 61 tahun dan banyak pertandingan terjadi jauh sebelum kita lahir, kompetisi ini kerap menghasilkan laga yang ketat dan dramatis. Berikut ini tujuh momen tak terlupakan sepanjang sejarah Piala Eropa. Check this out!

1. Pertandingan pertama Piala Eropa di tahun 1960

Uni Soviet memenangkan Piala Eropa edisi pertama di tahun 1960. (shutterstock.com)
Uni Soviet memenangkan Piala Eropa edisi pertama di tahun 1960. (shutterstock.com)

Piala Eropa 1960 atau yang kala itu disebut Piala Negara Eropa 1960, merupakan edisi pertama kejuaraan antar negara di Eropa. Digelar di Prancis, turnamen ini hanya diikuti oleh empat tim saja, yaitu Yugoslavia, Prancis, Cekoslowakia, dan Uni Soviet.

Pertandingan final yang berlangsung di Paris, berhasil dimenangkan oleh Uni Soviet secara dramatis lewat gol Ponedelnik di babak perpanjangan waktu, menit ke-113.

2. Lemparan koin untuk Italia di Piala Eropa 1968

Italia lolos ke final dan menjadi juara karena menang lewat lemparan koin di semifinal. (irishtimes.com)
Italia lolos ke final dan menjadi juara karena menang lewat lemparan koin di semifinal. (irishtimes.com)

Italia sukses meraih gelar Piala Eropa pertama mereka di tahun 1968, setelah menang 2-0 dalam laga ulangan final melawan Yugoslavia. Sebelumnya, kedua tim bermain sama kuat 1-1.

Namun, sebelum mencapai babak final, Italia secara beruntung berhasil mengalahkan Uni Soviet di semifinal lewat lemparan koin. Kok bisa? Ya, kala itu belum ada adu penalti dan kedua tim bermain sama kuat 0-0 selama 120 menit.

3. Lahirnya penalti "Panenka" di Piala Eropa 1976

Penalti "Panenka" lahir di Piala Eropa 1976. (cultofcalcio.com)
Penalti "Panenka" lahir di Piala Eropa 1976. (cultofcalcio.com)

Pada tahun 1976, Cekoslowakia berhasil membawa pulang trofi Piala Eropa setelah menang adu penalti atas Jerman Barat, karena hingga perpanjangan waktu, kedua tim bermain sama kuat 2-2 sehingga laga harus dilanjutkan ke babak tos-tosan.

Dalam drama adu penalti, empat penendang Cekoslowakia berhasil melaksanakan tugasnya, sementara satu penendang Jerman Barat gagal melaksanakan tugasnya.

Antonin Panenka yang menjadi penendang terakhir, secara mengejutkan mengeksekusi bola dengan halus ke tengah. Meskipun itu menjadi pilihan berisiko, namun teknik tendangan penalti "Panenka" menjadi populer hingga sekarang.

4. Tendangan voli Marco van Basten di Piala Eropa 1988

Marco van Basten menjadi pahlawan timnas Belanda di Piala Eropa 1988. (90min.com)
Marco van Basten menjadi pahlawan timnas Belanda di Piala Eropa 1988. (90min.com)

Ketika Belanda membawa pulang trofi Piala Eropa 1988, tak ada yang berhenti membicarakan gol yang dibuat oleh Marco van Basten di partai final melawan Uni Soviet. Terjadi pada menit ke-54, van Basten berhasil melesakkan gol dari sudut yang yang sangat sempit, memanfaatkan umpan dari Arnold Muhren. Gol tersebut menjadi salah satu yang paling iconic sepanjang sejarah Piala Eropa.

5. Dongeng Denmark di Piala Eropa 1992

Denmark kejutkan Piala Eropa 1992. (90min.com)
Denmark kejutkan Piala Eropa 1992. (90min.com)

Denmark awalnya tidak lolos ke turnamen Piala Eropa 1992, karena hanya berstatus sebagai runner-up pada babak kualifikasi. Namun, mereka mendapatkan kesempatan untuk ikut setelah Yugoslavia didiskualifikasi karena masalah perang saudara.

Berada di grup A bersama Swedia, Prancis, dan Inggris, mereka sama sekali tidak diunggulkan untuk lolos dari grup. Namun, Denmark secara mengejutkan lolos sebagai runner-up grup dan mengangkangi Perancis serta Inggris.

Di babak semifinal, mereka bertemu Belanda dan berhasil menang lewat drama adu penalti. Lalu di final, mereka kembali mengejutkan dengan menang 2-0 atas Jerman. Bak dongeng, Danish Dynamite berhasil memenangkan trofi internasional pertama mereka.

6. "Golden Goal" Jerman di Piala Eropa 1996

Jerman menjuarai Piala Eropa 1996 karena "golden goal". (cultofcalcio.com)
Jerman menjuarai Piala Eropa 1996 karena "golden goal". (cultofcalcio.com)

Final Piala Eropa 1996 antara Jerman dan Republik Ceko berlangsung sama kuat 1-1 selama 90 menit. Ceko yang kala itu tampil spartan berhasil menyingkirkan Prancis, Portugal, dan Italia dalam perjalanan mereka ke partai final.

Namun, dongeng mereka berakhir pahit setelah harus kebobolan lewat "Golden Goal" dari pemain Jerman, Oliver Bierhoff, pada menit ke-95. Dalam peraturan "Golden Goal" kala itu, apabila terjadi gol di babak perpanjangan waktu, maka pertandingan akan langsung dihentikan dan tim yang mencetak gol akan ditetapkan sebagai pemenang.

7. Kejutan Yunani di Piala Eropa 2004

Angelos Charisteas menjadi pahlawan Yunani di laga final Piala Eropa 2004. (agonasport.com)
Angelos Charisteas menjadi pahlawan Yunani di laga final Piala Eropa 2004. (agonasport.com)

Yunani sama sekali tidak diunggulkan untuk memenangkan Piala Eropa 2004. Sebabnya adalah mereka berada di pot non unggulan ketika pengundian, selain itu terakhir kali Yunani mengikuti ajang Piala Eropa adalah di tahun 1980 silam.

Namun, Yunani secara mengejutkan membalikkan semua prediksi dengan menjadi juara Piala Eropa 2004. Kala itu, mereka menyingkirkan Spanyol, Rusia, Prancis, dan Republik Ceko dalam perjalanan menuju final. Selain itu, mereka juga mengalahkan Portugal dua kali (di penyisihan grup dan partai puncak).

 

Itulah tujuh momen tak terlupakan sepanjang sejarah Piala Eropa. Ikonik, menurutmu mana momen yang paling berkesan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Irsyad
EditorFaiz Irsyad
Follow Us