Fantastis! 7 Transfer Pemain Argentina Termahal Sepanjang Sejarah

Pada 2013 lalu Napoli mendatangkan Higuain dari Real Madrid dengan nilai 39 juta euro. Harga tersebut terbukti sangat layak mengingat ketajamannya di Serie A kala itu. Pada musim 2015/2016 ia bahkan mampu mencetak 36 gol dari 35 laga. Alasan yang membuat Juventus rela menggelontorkan dana 90 juta euro dan memecahkan rekor transfer klub kala itu untuk memboyongnya ke Turin.

Transfer tersebut juga menjadikannya pemain Argentina paling mahal sepanjang masa. Di Juventus, Higuain telah mencetak 66 gol dari 149 laga di semua ajang dan mempersembahkan 3 gelar Serie A dan 3 Coppa Italia.

Saat Real Madrid mendatangkan James Rodriguez pada 2014, posisi Angel Di Maria terdepak dari skuat utama. Ia pun akhirnya dilepas ke Manchester United dengan nilai 75 juta euro. Sayangnya, Di Maria justru tampil tak sesuai dengan harapan. Dia hanya tampil satu musim dengan catatan 4 gol dan 12 assist dari 32 laga di semua ajang.

Musim selanjutnya ia pun dilepas ke PSG dengan harga yang tidak kalah tinggi, yakni 63 juta euro. Di Paris, ia kembali menemukan performa terbaiknya dan mampu memberikan banyak gelar domestik untuk Les Parisien.

Hernan Crespo merupakan salah satu striker paling tajam di era 2000-an. Ia tampil luar biasa bersama AC Parma, bahkan membawa klub menjuarai Liga Eropa pertama kalinya dalam sejarah klub pada musim 1998/1999. Pada tahun 2000, Lazio meminangnya dengan harga super tinggi kala itu, 56,81 juta euro.

Ketajamannya tidak menurun di Olimpico. Ia bahkan menjadi top skor Serie A dengan 26 gol. Hanya bertahan dua musim di Lazio, Crespo mengoleksi 48 gol dari 73 laga. Pada 2002 ia hijrah ke Inter Milan dengan harga 36 juta euro dan memberikan tiga gelar Serie A.

Mauro Icardi merupakan salah satu pemain lulusan dari akademi La Masia. Namun, kariernya mulai bersinar ketika berseragam Inter Milan. Dia bahkan mampu menjadi top skor Serie A sebanyak dua kali. Akan tetapi, kariernya di Inter Milan harus berakhir setelah terlibat perseteruan kontrak.

Musim lalu ia pun dilepas ke PSG dengan status pinjaman dan dipermanenkan di akhir musim dengan membayar klausul sebesar 50 juta euro dengan durasi kontrak empat tahun.

Baru semusim di Valencia usai diboyong dengan nilai 12 juta euro dari Benfica pada 2014, Nicolas Otamendi langsung direkrut Manchester City musim berikutnya. Dia diboyong dengan nilai 44,5 juta euro dan menjadi kunci pertahanan City sejak itu. Sudah enam musim berseragam City, dia mengoleksi 2 gelar Premier League dan 4 Carabao Cup.

Namun, satu musim terakhir performanya mengalami penurunan karena masalah cedera dan kalah bersaing dengan bek lebih muda.

Juan Sebastian Veron merupakan salah satu gelandang terbaik era 2000-an yang bersinar bersama Lazio. Secara mengejutkan ia dilepas ke Manchester United pada 2001 dengan harga yang lumayan tinggi, yakni 42,6 juta euro. Akan tetapi, kariernya tidak berjalan mulus di Inggris karena kesulitan untuk beradaptasi.

Veron hanya bertahan dua musim di Old Trafford sebelum akhirnya dilepas ke Chelsea. Ia juga sempat membela Inter Milan sebelum akhirnya gantung sepatu bersama klub awalnya, Estudiantes pada 2017 lalu.

Tampil menawan bersama Palermo di Serie A selama dua musim, Pastore menarik minat PSG pada 2011. Ia diboyong dengan harga 42 juta euro. Tujuh musim berseragam Les Parisiens, Pastore mampu persembahkan 5 gelar Ligue 1 dan 5 Piala Liga. Dia juga mengoleksi 45 gol dan 61 assist dari 269 laga di semua ajang.

Pada 2017 ia kembali ke Serie A untuk membela AS Roma. Ia diboyong oleh Serigala Ibu Kota dengan harga 24,7 juta euro.

Itulah tujuh pemain Argentina dengan transfer termahal sepanjang sejarah. Harga-harga tersebut memang layak karena terbukti oleh performa impresif yang mereka tunjukan.  Dengan banyaknya talenta Argentina yang terus bersinar, akankah rekor baru segera tercipta.