7 Pemain Argentina yang Masuk Skuad Piala Dunia 2018 dan 2022

Seperti telah disinggung di atas, Lionel Messi berperan penting dalam keberhasilan Argentina mencapai final Piala Dunia 2022. Ini karena ia mampu mencetak satu gol dan satu assist saat laga melawan Kroasia.

Total, di Piala Dunia 2022, kapten tim tersebut telah mencetak 5 gol dan 3 assists dalam enam pertandingan. Sementara pada Piala Dunia 2018, pemain yang kini membela Paris Saint-Germain itu hanya bisa mencetak satu gol dan dua assist saja.

Sebagai catatan, Messi juga menjadi satu-satunya nama di skuad Piala Dunia 2022 yang merupakan bagian dari Piala Dunia 2014 saat mereka kalah oleh Jerman di final dengan skor 0-1.

Nicolas Otamendi selalu bermain penuh dalam empat pertandingan di Piala Dunia 2018. Empat tahun berselang, bek yang kini membela Benfica tersebut juga tidak sekali pun tergantikan dalam enam pertandingan.

Ia bahkan menyumbang satu assist saat melawan Australia di babak 16 besar dengan skor kemenangan 2-1. Di Piala Dunia 2022 ini, Otamendi yang berusia 34 tahun menjadi satu dari tiga pemain yang tidak pernah ditarik keluar, selain Lionel Messi dan Emi Martinez.

Berkat pengalamannya, pelatih Tim Tango, Lionel Scaloni, lebih mempercayainya dibanding bek tengah lain yang lebih muda, seperti Cristian Romero, Lisandro Martinez atau German Pezzella.

Marcos Acuna tidak bisa tampil dalam pertandingan semifinal melawan Kroasia karena dirinya mendapat hukuman akumulasi kartu kuning. Sebelumnya, bek sayap asal Sevilla itu selalu bermain dalam lima pertandingan. Ia mencetak satu assist saat melawan Belanda di perempat final yang berakhir dengan kemenangan lewat adu penalti.

Menariknya, di Piala Dunia 2018, satu-satunya penampilan Acuna justru adalah saat melawan Kroasia. Saat itu, kedua tim memang bertemu di babak grup dan Kroasia keluar sebagai pemenang dengan skor 3-0.

Ketiadaan Acuna dalam pertandingan melawan Kroasia diisi dengan sempurna oleh Nicolas Tagliafico. Keduanya memang secara bergantian mengisi pos bek sayap kiri Argentina di Piala Dunia kali ini. Dalam enam pertandingan, Acuna bermain sebagai starter empat kali dan Tagliafico dua kali.

Situasi berbeda terjadi pada Piala Dunia 2018. Saat itu, Tagliafico lebih banyak dipercaya. Dari empat pertandingan, ia hanya sekali saja ditarik keluar, tepatnya pada menit 80, pada saat melawan Nigeria dalam pertandingan terakhir babak grup yang berakhir dengan kemenangan 2-1.

Di Piala Dunia 2022, Angel Di Maria hanya baru tampil dalam empat pertandingan saja. Satu-satunya laga yang ia mainkan penuh adalah saat kalah dari Arab Saudi dengan skor 1-2 di pertandingan pertama babak grup. Ia kemudian berhasil mencetak satu assist saat melawan Meksiko.

Kondisi fisik memang menjadi masalah pemain yang kini membela Juventus tersebut. Ia sempat mengalami cedera serius beberapa bulan sebelum Piala Dunia dimulai. Beruntungnya, dirinya bisa cukup fit untuk terpilih masuk ke dalam skuad.

Di Piala Dunia 2018, Di Maria bermain tiga kali dan mencetak satu assist dari empat pertandingan yang tersedia. Menariknya, satu laga di mana ia tidak terlibat adalah saat kalah dari Kroasia. Dalam Piala Dunia kali ini, Di Maria pun kembali tidak memiliki kesempatan untuk melawan Luka Modric dan kolega.

Penampilan pertama Paulo Dybala di Piala Dunia 2022 terjadi saat melawan Kroasia. Dengan kondisi yang sudah unggul 3-0, Scaloni pun memutuskan untuk memasukkannya pada menit 74 menggantikan Julian Alvarez. 

Menariknya, seperti Acuna, satu-satunya kesempatan yang juga didapatkan oleh Dybala di Piala Dunia 2018 adalah saat melawan Kroasia. Saat itu, ia masuk ke lapangan pada menit 68 menggantikan Enzo Perez.

Nama terakhir di dalam daftar ini adalah kiper Franco Armani. Di Piala Dunia 2022, pemain yang kini membela River Plate tersebut memang berstatus kiper ketiga di bawah Martinez dan Geronimo Rulli. Dirinya menjadi anggota tim yang paling senior dengan usia 36 tahun.

Di Piala Dunia 2018, Argentina yang saat itu dilatih oleh Jorge Sampaoli awalnya memainkan Willy Caballero di dua pertandingan awal. Namun, hasilnya berakhir buruk karena hanya bisa seri 1-1 melawan Islandia dan kalah 0-3 dari Kroasia.

Akhirnya, Armani pun dimainkan di pertandingan selanjutnya melawan Nigeria dan berbuah kemenangan 2-1. Ia dimainkan kembali di laga 16 besar melawan Prancis, tetapi berujung dengan kekalahan 3-4.

Itulah tujuh pemain yang merupakan bagian dari skuad Argentina di Piala Dunia 2018 dan 2022. Lalu, mampukah mereka memenuhi mimpinya untuk menjadi juara dunia? Atau bernasib sama menjadi runner-up seperti final Piala Dunia 2014? Menarik untuk ditunggu.