7 Pemain Pantai Gading yang Merumput di EPL Musim 2021/2022

Wilfred Zaha menjadi pemain asal Pantai Gading paling lama yang saat ini bermain di EPL. Wilfred Zaha pernah menghabiskan enam tahun di akademi Crystal Palace sebelum akhirnya promosi ke tim utama pada 2010. Sempat dibeli oleh Manchester United pada 2013, Zaha akhirnya kembali lagi bersama The Eagles dua musim kemudian.

Dalam beberapa musim terakhir, Zaha telah menjadi andalan dari tim Crystal Palace, baik saat masih diarsiteki oleh Roy Hodgson maupun diarsiteki oleh Patrick Vieira seperti sekarang. Secara keselurahan, Zaha telah mencetak 70 gol dan 73 assists dari 401 pertandingan untuk Crystal Palace.

Ada satu fakta menarik mengenai Zaha. Walaupun lahir di ibu kota Pantai Gading,  Zaha pernah membela timnas Inggris sebanyak dua kali di level senior. Namun, karena tidak pernah lagi mendapatkan panggilan, pada Januari 2017, Zaha akhirnya memutuskan untuk membela tanah kelahirannya tersebut.

Diboyong dari Villarreal pada 2016, tahun ini merupakan musim ke-6 bagi seorang Eric Bailly membela Manchester United di EPL. Pada awal kedatangannya ke Manchester United, Bailly kerap menjadi starter dan andalan di lini pertahanan klub berjuluk The Red Devils ini.

Namun, seiring masalah cedera yang sering menimpanya dan persaingan untuk memperebutkan tempat utama, Bailly perlahan tersingkir. Pada musim ini saja Bailly belum pernah sama sekali bermain untuk Manchester United di seluruh ajang.

Duet Eric Bailly di Timnas Pantai Gading. Willy Boly, pertama kali bermain di kasta tertinggi Liga Inggris pada musim 2018/2019. Boly didatangkan oleh Wolverhampton Wanderers dari FC Porto pada Juli 2017. Ia sukses membawa Wolves promosi ke EPL pada musim pertamanya.

Pada masa kepelatihan Nuno Espirito Santo di Wolves, Boly merupakan pilihan utama di posisi pertahanan. Namun, seiring kedatangan Bruno Lage sebagai pelatih baru Wolves musim ini, posisi Willy Boly terpaksa harus tergantikan oleh Max Kilman dan Romain Saiss.

Nama selanjutnya ialah Jean-Phillip Gbamin yang terdaftar dalam skuad Everton sejak 2019. Gbamin bisa disebut sebagai salah satu pembelian paling sia-sia yang pernah dilakukan Everton pada masa kepelatihan Marco Silva.

Dibeli dari Mainz 05 dengan harga 25 juta euro atau sekitar Rp415 miliar, Gbamin justru baru tampil sebanyak empat kali selama kariernya di Everton. Cedera panjang yang pernah ia derita pada awal kedatangannya, ditambah padunya kombinasi Abdoulaye Doucore dan Allan Loureiro, bisa disebut sebagai alasan mengapa Gbamin sulit mendapatkan menit bermain saat ini.

Kedatangan Nicholas Pepe dari LOSC Lille pada 2019 merupakan rekor transfer yang pernah dilakukan oleh Arsenal sepanjang sejarah berdirinya klub. Kala itu, Pepe dibeli oleh Arsenal seharga 80 juta euro atau setara dengan Rp1,328 triliun.

Sempat diragukan karena permainannya yang kurang memuaskan pada tahun pertama, kini Nicholas Pepe perlahan bangkit dan menunjukkan kelasnya. Pada musim lalu, winger kanan asal Pantai Gading ini mampu mencetak 10 gol dari 29 pertandingan. Musim ini, ia baru tampil sebanyak 5 kali dengan torehan 1 assist.

Sempat digembor-gemborkan akan bersinar karena bakat dan performa impresifnya saat membela Atalanta Bergamo, Amad Diallo justru belum berhasil menunjukan taringnya di EPL hingga saat ini. Diallo dibeli oleh Manchester United seharga 21,3 juta euro atau setara dengan Rp353 miliar.

Sejak bergabung bersama Manchester United, Diallo baru mampu mecetak 1 gol saja dari 7 pertandingan di seluruh ajang. Dengan usianya yang saat ini baru menginjak 19 tahun, Diallo sepertinya harus sedikit bersabar untuk bisa menggeser posisi para seniornya di skuad The Red Devils.

Satu-satunya pemain berkebangsaan Pantai Gading yang baru merumput di English Premier League musim ini ialah Maxwel Cornet. Pemain yang bisa bermain di segala posisi merupakan anggota dari tim Burnley yang dibeli dari Olympique Lyon seharga 15 juta euro atau setara dengan Rp249 miliar.

Sejauh ini, Maxwel Cornet baru mencatatkan 2 laga saja dari 7 pekan yang telah berjalan di EPL. Hebatnya, ia telah berhasil mencetak satu gol saat The Clarets bertemu dengan Leicester City pada pekan ke-6 English Premier League.

Itulah tujuh nama pemain Pantai Gading yang saat ini bermain di English Premier League. Melihat performanya saat ini, mampukan salah satu dari tujuh nama ini setara dengan torehan para legenda generasi emas Pantai Gading?