Lord secara harfiah bisa diartikan sebagai tuan, raja, atau penguasa tertinggi. Dalam tradisi Kerajaan Inggris, gelar ini mendeskripsikan derajat paling tinggi bagi kaum bangsawan, pemimpin, atau penguasa di daratan Britania Raya.
Lalu, bagaimana di dunia olahraga kulit bundar? Alih-alih pujian, julukan Lord kebanyakan ditujukan sebagai sindiran kepada pemain yang tampil sangat mengecewakan, walaupun ada juga yang benar-benar sebagai bentuk kekaguman. Lalu, siapa saja pemain bola berjuluk Lord?
Lord pertama dan paling terkenal dalam sepak bola. Julukan ini disematkan lantaran rasa pede Bendtner yang kelewat tinggi. Seperti dilansir The Guardian, saat masih berusia 21 tahun, ia sempat mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menghentikannya menjadi salah satu yang terhebat.
Ketika bergabung dengan Arsenal pada tahun 2005, ekspektasi publik kepadanya cukup tinggi. Apa daya, golnya minim sehingga lebih sering dipinjamkan. Yang unik, saat berlabuh di Juventus musim 2012/2013, ia ikut merasakan scudetto walau cuma bermain 9 kali di liga.
Bermain di tim utama Manchester United pada sejak 2011, Lingard digadang-gadang bisa menjadi gelandang masa depan Inggris. Sayang, performanya tidak stabil, kadang naik, tetapi lebih sering turun. Alhasil, ia pun kerap menjadi sasaran olok-olokan fans Setan Merah.
Tidak cuma performanya yang buruk, Lingard kerap dicibir lantaran ia dianggap terlalu sombong di luar lapangan, termasuk di media sosial. Penggemar menganggap keangkuhan pemain ini tidak sebanding dengan apa yang ia tunjukkan saat merumput.
Saat bermain untuk Everton selama 2008 hingga 2013, penampilan pemain yang identik dengan rambut kribo ini sebenarnya cukup lumayan. Ia adalah andalan di posisi gelandang bertahan berkat fisiknya yang tinggi besar serta jago dalam urusan duel udara.
Namun, semua berubah ia saat tiba di Manchester United. Fans menilai ia terlalu lamban, tidak punya tendangan yang bagus, passing seadanya, bahkan kerap melakukan pelanggaran tidak perlu. Alhasil, Fellaini pun lebih sering menghiasi bangku cadangan.
Didatangkan Manchester United dari Blackburn Rovers pada 2011, Jones kala itu diramal Alex Ferguson bakal menjadi salah satu bek terbaik dunia. Tampil trengginas di awal kedatangannya, performa Jones lantas melorot tajam. Ia sering membuat blunder konyol sehingga membuat fans geram.
Bahkan, saat mencetak gol melawan Tranmere di Piala FA pada Januari 2020 lalu, bukan ucapan selamat yang didapat. Sejumlah meme kocak menghiasi linimasa Twitter untuk mengomentari gol Jones. Tak heran, ia pun kebagian gelar Lord dari suporter.
Bukan cuma MU yang memiliki pemain berjuluk Lord. Seteru abadi mereka, Liverpool, juga punya Lord dalam diri Dejan Lovren. Yup, sebutan ini disematkan suporter lantaran kesombongannya yang tidak sebanding dengan performanya saat di lapangan.
Dalam sebuah wawancara tahun 2018 lalu, seperti dikutip dari Sky Sports, Lovren sempat berujar bahwa dirinya adalah salah satu bek terbaik di dunia. Faktanya, tahun itu, ia gagal di dua final, Liga Champions bersama Liverpool dan Piala Dunia bareng Kroasia.
Ucapan pemain berkebangsaan Swedia ini memang dikenal arogan. Namun, itu sebanding dengan prestasi yang diraihnya. Ibra adalah juara liga saat bermain di Belanda, Italia, Spanyol, dan Prancis, serta beberapa kali meraih gelar pencetak gol terbanyak.
Dikutip dari FIFA, dalam sebuah wawancara jelang playoff kualifikasi Piala Dunia 2014, Ibra mengatakan, hanya Tuhan yang tahu siapa (tim) yang akan lolos. Ketika reporter berkata, sulit untuk bertanya kepadanya, ia menjawab santai, Anda sedang berbicara dengannya.
Julukan lord disematkan ketika Atep membela Persib Bandung dalam rentang 2008 hingga 2018. Sebutan ini awalnya merupakan sindiran. Ia bisa memperagakan step over ala Ronaldo, tetapi gagal melewati lawan. Ia pun sering membuang peluang di mulut gawang.
Perlahan, julukan yang tadinya olok-olok, berubah menjadi pujian. Ia dianggap loyal berseragam Maung Bandung. Penampilannya pun kian moncer. Yang paling diingat adalah golnya di masa perpanjangan waktu saat berjumpa Arema di semifinal ISL 2014.
Selain pemain-pemain di atas, sebenarnya masih ada beberapa lagi yang pernah dijuluki Lord, seperti Emile Heskey, Fred, dan Jose Manuel Pinto. Bahkan, pelatih seperti David Moyes pun sempat merasakan 'gelar' ini.