River Plate merupakan salah satu klub Argentina tersukses dengan raihan 34 Superliga Argentina dan 4 Copa Libertadores. Klub yang merupakan rival dari Boca Juniors ini ternyata pernah menjadi rumah bagi para penyerang top dunia.
Baik sebelum mereka hijrah ke Eropa, maupun penyerang yang sudah di ujung karier dan tetap ingin bermain kompetitif. Lantas, siapa saja penyerang top dunia yang pernah berkostum River Plate? Simak artikel berikut ini, yuk!
Gonzalo Higuain merupakan pemain asli binaan akademi River Plate. Memulai karir dengan River Plate U20, Higuain tak butuh lama untuk naik ke tim utama di usianya yang saat itu masih 17 tahun.
Walaupun hanya bermain dua musim saja bersama River Plate, Higuain sukses mencuri perhatian Real Madrid yang pada akhirnya memboyongnya ke Santiago Bernabeu pada musim 2006/07 dengan harga 12 juta euro atau sekitar Rp204 milyar.
Bersama River Plate, Higuain total bermain dalam 35 pertandingan dan sukses mencetak 15 gol.
Jauh sebelum Higuain mencuri perhatian sejak berada di akademi River Plate, Hernan Crespo sudah melakukan hal tersebut satu dekade sebelumnya. Bermain bersama tim utama sejak usia 18 tahun, Crespo menyumbang banyak gelar bagi River Plate.
Dalm 16 pertandingan, Crespo berhasil mencetak 12 gol dan 1 assist. Selama empat tahun berkostum River Plate, Crespo sukses meraih 2 Superliga Argentina dan 1 Copa Libertadores. Melihat potensi Crespo, Parma menjadi klub pertama yang membawanya ke Eropa.
Pada usia 14 tahun, bocah asal Kolombia bergabung dengan akademi River Plate dan 5 tahun kemudian berhasil menembus tim utama. Pemain tersebut bernama Radamel Falcao. 4 musim lamanya Falcao berkostum River Plate dan mencatatkan 45 gol dan 6 assist dalam 107 pertandingan. Tak lupa 1 Superliga Argentina turut juga dipersembahkan.
Hingga pada musim 2009/10 Falcao memulai perjalanan panjangnya di Eropa untuk bergabung klub asal Portugal, FC Porto. Sayang jika cedera tidak menghalangi karirnya, Falcao akan menjadi salah satu penyerang terbaik dunia saat ini.
Jika sebelumnya para pemain memulai karirnya di River Plate, lain halnya dengan Alexis Sanchez. Saat sudah bergabung dengan Udinese, Alexis harus dipinjamkan terlebih dahulu untuk membuktikan diri, dan River Plate adalah tempatnya menunjukkan talenta.
Walaupun hanya bermain selama semusim saja, Alexis memberi dampak besar bagi River Plate. Dia tampil dalam 31 pertandingan dengan 4 gol dan 3 assist, serta membawa RIver Plate meraih Superliga Argentina di akhir musim.
Sebelum Lionel Messi mencuri perhatian dunia sebagai wonderkid asal Argentina, Javier Saviola terlebih dulu muncul ke permukaan. Hebatnya, pada tahun 1999 di usianya yang masih 18 tahun, dia berhasil meraih penghargaan Player of The Year di Superliga Argentina.
Menjadi fenomena saat itu, dia bergabung dengan Barcelona dan cukup sukses di sana. Namun setelah meninggalkan Barcelona, penampilannya cenderung menurun hingga pada akhirnya dia kembali ke River Plate dan mengakhiri karirnya bersama klub yang membesarkan namanya tersebut pada tahun 2016.
Lucas Ocampos merupakan produk asli akademi River Plate. Ocampos hanya bermain satu musim saja bersama tim utama, yaitu dengan bermain sebanyak 24 kali dan mencetak 3 gol.
Melihat adanya potensi dari Ocampos dan tak ingin talentanya disikat tim lain, Marseille menjadi klub pertama yang membawanya ke Eropa. Sekarang, ia menjadi pemain andalan di klub Spanyol, Sevilla.
Jika pemain-pemain sebelumnya memulai karir di River Plate, berbeda dengan David Trezeguet, yang membela klub Argentina tersebut di senja karirnya. Pada musim 2012/13, setelah bermain di Uni Emirat Arab, Trezeguet memutuskan untuk bermain di Argentina bersama River Plate.
Kebersamaan Trezeguet dengan klub asal Buenos Aires tersebut terjadi selama dua musim. Selama itu pula, Trezeguet berhasil mencetak 9 gol dalam 25 pertandingan.
Itulah tujuh penyerang top dunia yang pernah bermain bagi River Plate. Ada yang mereka memulai karir dari nol saat masih berada dalam akademi, ada juga yang mengakhiri karir mereka di River Plate. Semoga artikel ini bermanfaat!