Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ada Apa dengan Chelsea, Graham Potter?

skysports.com
skysports.com

Jakarta, IDN Times - Ketika pertama kali datang, Graham Potter sempat memberi angin segar bagi Chelsea. Mereka sukses lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2022/23, serta mempertahankan posisi di papan atas Premier League.

Akan tetapi, sekarang posisi Chelsea tidak begitu baik. Terbaru, mereka tumbang di tangan Newcastle United dengan skor 1-0 pada Minggu (13/11/2022) dini hari WIB. Joe Willock jadi pemberi petaka bagi Chelsea lewat gol yang dia cetak.

Kekalahan dari Newcastle ini memperburuk posisi Chelsea. Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka?

1. Chelsea gagal menang lima kali beruntun

Chelsea menang atas Norwich City di Premier League. (ANTARA FOTO/REUTERS/Chris Radburn)
Chelsea menang atas Norwich City di Premier League. (ANTARA FOTO/REUTERS/Chris Radburn)

Gara-gara kekalahan dari Newcastle ini, Chelsea resmi tidak meraih kemenangan dalam lima laga beruntun di Premier League. Rinciannya, Chelsea meraih dua hasil imbang dan tiga kekalahan dalam lima laga terakhir.

Catatan ini jadi yang terburuk bagi mereka sejak 2012. Tidak cuma itu, tiga kekalahan beruntun yang didapat lawan Brighton, Arsenal, dan kini Newcastle, jadi yang terburuk sejak 2015, atau masa ketika Jose Mourinho masih memanajeri Chelsea.

2. Kualitas skuad yang gagal dimaksimalkan Potter

Graham Potter (premierleague.com)
Graham Potter (premierleague.com)

Tidak bisa dipungkiri, kualitas skuad Chelsea sekarang terbilang mentereng. Di setiap posisi, mereka memiliki pemain-pemain kelas dunia. Ada Thiago Silva, Pierre-Emerick Aubameyang, Kai Havertz, dan Jorginho.

Namun, Potter rupanya kurang bisa memaksimalkan skuad yang ada ini. Malah, dia kerap melakukan rotasi tak terduga. Tampak Potter belum menemukan skuad inti yang ingin dia pakai di Chelsea.

Hingga kini, Potter masih meraba-raba, siapa-siapa saja yang ingin dia mainkan dan ingin dia simpan. Hal ini jadi penanda bahwa Potter masih belum tahu bagaimana memaksimalkan kualitas skuad yang dia punya.

3. Pembelaan Graham Potter

Graham Potter (chelseafc.com)
Graham Potter (chelseafc.com)

Sadar bahwa timnya tengah dalam kondisi buruk, Potter coba membela diri. Dia mengungkapkan, periode intens yang tengah dijalani Chelsea membuatnya harus pintar-pintar meramu skuad, kendati hasilnya berbuah tidak maksimal.

"Tim kami harus melakoni 13 pertandingan selama enam pekan, dan kebanyakan laga tandang. Tetapi ya, itu harus dijalani dan kami akan mencoba menerima hasil apa pun yang kami dapat di periode ini. Kami bisa lebih solid lagi," ujar Potter, dilansir BBC.

Sekarang, Chelsea bertengger di posisi kedelapan dengan torehan 21 poin dari 14 laga. Jika hasil buruk terus berlanjut, bukan tidak mungkin Graham Potter akan jadi manajer selanjutnya yang dipecat 'Si Biru'.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us