Tottenham Hotspur Kini Harus Jilat Ludah Sendiri

Tottenham Hotspur kembali ke Paulo Fonseca

Jakarta, IDN Times - Tottenham Hotspur dilaporkan kembali mengincar Paulo Fonseca untuk menjadi manajer usai rentetan hasil buruk di bawah kepemimpinan Nuno Espirito Santo. Dari lima pertandingan terakhir di semua kompetisi, Spurs hanya berhasil meraih dua kemenangan dan sisanya berakhir kekalahan dari Vitesse Aarnhem, West Ham United, dan Manchester United.

Langkah ini sebenarnya membuat Spurs seperti menjilat ludah sendiri. Sebab, Nuno sebenarnya bukan pilihan utama dari Spurs. Mereka pada awalnya ingin merekrut Paulo Fonseca, mantan pelatih AS Roma.

1. Fonseca gagal di menit-menit akhir

Tottenham Hotspur Kini Harus Jilat Ludah SendiriPaulo Fonseca. (eurosport.com)

Fonseca menyatakan sebenarnya kesepakatan dengan Spurs sudah rampung. Bahkan, dia sudah membahas rencana mengenai program Spurs, khususnya di pramusim 2021/22.

"Kesepakatan telah rampung. Kami telah mulai pembicaraan untuk mempersiapkan pra-musim bersama para pemain," ungkap Fonseca.

Baca Juga: Solskjaer Kini Bikin Manajer Lain Terancam Dipecat

2. Gagal karena Fabio Paratici

Tottenham Hotspur Kini Harus Jilat Ludah SendiriPaulo Fonseca. (thenorthernecho.co.uk)

Lalu, Fonseca membeberkan jika penunjukkan Fabio Paratici sebagai Direktur Manajemen Spurs membuatnya gagal merapat ke Tottenham Hotspur Stadium. Penyebabnya, filosofi Fonseca tak sesuai dengan keinginan Paratici.

Padahal, sebelumnya Spurs memiliki preferensi untuk bermain sepakbola atraktif yang menyerang. Fonseca pun mengaku memiliki pendekatan yang menyerang di semua tim yang sudah pernah dia latih sebelumnya.

"Beberapa hal berubah setelah kedatangan Fabio Paratici dan kami gagal menemukan kata sepakat terhadap beberapa ide. Akhirnya, dia menginginkan pelatih lain," tutur Fonseca.

Fonseca hampir merapat karena CEO Spurs, Daniel Levy, diyakinkan oleh Steve Hitchen, Direktur Manajemen yang lama. 

3. Malah rekrut Nuno

Tottenham Hotspur Kini Harus Jilat Ludah SendiriNuno Espirito Santo. (standard.co.uk)

Penunjukkan Nuno sebenarnya jadi kejutan. Sebab, Spurs awalnya sama sekali tak memikirkan buat merekrutnya.

Taktik konservatif Nuno sempat dipertanyakan sejumlah pihak. Banyak yang khawatir kalau Spurs akan jeblok karena sumber daya yang tak sesuai dengan gaya konservatif Nuno.

Benar saja, pria 47 tahun itu gagal mengangkat performa Spurs. Dalam lima pertandingan terakhir, Spurs cuma menang dua kali. Sisanya, berakhir kekalahan. Parahnya lagi, Spurs gagal melepaskan tembakan ke gawang dalam waktu dua jam 16 menit di atas lapangan.

Baca Juga: Manajer Spurs Ngamuk Usai Kena Bantai Arsenal

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya