3 Alasan Dewa United Jalani Awalan Buruk di Super League 2025/2026
.jpg)
Dewa United tampil di luar ekspektasi dalam dua pertandingan awal Super League Indonesia 2025/2026. Mereka kalah dari Malut United dan Semen Padang sebelum akhirnya menang atas Persik Kediri pada pekan ketiga. Rapor ini terbilang mengejutkan karena Dewa United dicap salah satu unggulan juara.
Dewa United berstatus kuda hitam di Liga 1 2024/2025 lalu usai finis sebagai runner-up dengan 61 poin di klasemen akhir. Berbekal kedalaman skuad bertabur pemain bintang, tim berjuluk Tangsel Warriors digadang-gadang masuk deretan pemburu gelar juara Super League musim ini. Namun, ekspektasi itu sempat dibuat ragu dengan hasil minor Dewa United dalam dua laga awal.
Lantas, mengapa hal demikian terjadi? Setidaknya ada tiga faktor memengaruhi penampilan Dewa United melempem pada awal Super League 2025/2026.
1. Kolaborasi dua bek anyar Dewa United belum padu di lini belakang
Dewa United belum memiliki lini pertahanan yang sesolid seperti musim lalu di Super League 2025/2026. Itu ditandai dengan kehadiran dua bek asing, Nick Kuipers dan Cassio Scheid. Mereka didatangkan untuk menggantikan Risto Mitrevski dan Ângelo Meneses yang hengkang ke Persebaya Surabaya dan Semen Padang. Sebelumnya, kolaborasi Mitrevski dan Meneses hampir tak tergantikan di barisan belakang Tangsel Warriors.
Duet Nick Kuipers dan Cassio Scheid sebenarnya selalu dipakai pelatih Jan Olde Riekerink untuk mengawal lini pertahanan Dewa United di Super League 2025/2026. Namun, keputusan menurunkan keduanya belum berbuah usai tumbang 1-3 dari Malut United serta kalah 0-2 dari Semen Padang. Dengan rapor kebobolan 5 gol dari 2 pertandingan, itu mencerminkan benteng pertahanan Dewa United masih rapuh dari kawalan Kuipers dan Scheid.
Hanya saja, Jan Olde Riekerink akhirnya mencadangkan Cassio Scheid dalam laga melawan Persik Kediri pada pekan ke-3 Super League 2025/2026. Pelatih asal Belanda itu kemudian menurunkan Nick Kuipers untuk berduet dengan Wahyu Prasetyo. Keputusan ini berbuah manis usai Dewa United membantai Persik 3-1 di Banten International Stadium, Jumat (22/8/2025). Keputusan-keputusan yang dilakukan Riekerink adalah bukti Dewa United belum mempunyai formula terbaik di lini pertahanan.
2. Dewa United berpotensi kebingungan dengan stok pemain depan yang beragam
Sementara itu, kekuatan di sektor gelandang Dewa United tidak mengalami banyak perubahan. Jan Olde Riekerink tetap mengandalkan Alexis Messidoro, Ricky Kambuaya, dan Hugo Gomes di lapangan tengah. Keberadaan ketiganya bahkan menjadi prioritas pelatih dalam tiga pertandingan awal Super League 2025/2026.
Akan tetapi, Dewa United tidak mustahil mendapat masalah baru dari melimpahnya opsi pemain di sektor penyerang. Fokus mereka tertuju kepada Alex Martins, Egy Maulana Vikri, dan Taisei Marukawa, dan Septian Bagaskara sebagai mesin gol pada musim lalu. Namun, musim ini, Tangsel Warriors berpotensi kebingungan dengan kehadiran Rafael Struick, Privat Mbarga, dan Stefano Lilipaly untuk mengarungi Super League 2025/2026.
Rafael Struick didatangkan Dewa United untuk mempertajam pos ujung tombak bersama Alex Martins dan Septian Bagaskara. Eks Bali United, Privat Mbarga, menambah kekuatan di sayap kanan Tangsel Warriors yang sejatinya kerap ditempati Egy Maulana Vikri dan Feby Eka. Di sisi Stefano Lilipaly, kehadirannya berpeluang membuat bingung pelatih lantaran bisa berperan sebagai playmaker, penyerang sayap, maupun penyerang tunggal.
Namun, kesuksesan Dewa United membantai Persik 3-1 menjadi angin segar bagi pelatih Jan Olde Riekerink di Super League 2025/2026. Itu disebabkan ada dua pemain depan asing mereka yang mencetak gol, yaitu Alex Martins dan Taisei Marukawa. Catatan gol ini tidak mustahil memantik gairah penyerang Dewa United lainnya untuk mencetak gol lebih banyak dalam laga ke depan.
3. Kekuatan seluruh klub Super League bertambah dengan format sebelas pemain asing
Super League 2025/2026 menghadirkan format kompetisi baru. Setiap klub diperkenankan mererkut sebelas pemain asing. Dengan aturan 9 pemain terdaftar dalam daftar susunan pemain (DSP) dan 7 pemain berada di lapangan pada setiap pertandingan.
Format tersebut menjadi ujian bagi Dewa United. Maklum, tiap klub kini memiliki materi pemain yang tak bisa dipandang sebelah mata dengan kehadiran banyak pemain asing. Hal demikian justru meningkatkan level persaingan masing-masing kesebelasan di Super League 2025/2026.
Asumsi tadi bukan tanpa bukti. Pada laga pertama Super League 2025/2026, Dewa United mesti keok 1-3 dari Malut United imbas gol yang dibuat dua pemain asing, David da Silva dan Ciro Alves. Tangsel Warriors kemudian dibikin tak berdaya lewat dua gol dari Filipe Chaby dan Bruno Gomes yang membawa Semen Padang unggul 2-0.
Khusus Filipe Chaby, ia mampu mencetak gol indah ke jala Dewa United. Playmaker Semen Padang berpaspor Portugal itu melakukannya lewat tendangan bebas dengan efek tendangan melengkuh indah ke gawang yang dikawal Sonny Stevens pada menit 90+3. Gol itu mencerminkan kualitas Filipe Chaby sebagai pemain asing di Super League.
Dewa United tetap menjadi salah satu klub unggulan juara di Super League 2025/2026. Apalagi, kompetisi baru berjalan tiga pertandingan. Ini menandakan tim besutan Jan Olde Riekerink masih memiliki waktu untuk meningkatkan soliditas antarpemain. Kita lihat saja, apakah Dewa United mampu meningkatkan grafik hingga paruh kompetisi?