Alasan Pelatih Sepak Bola di Indonesia Tidak Menggunakan Jas

Dalam era sepakbola modern, seorang pelatih dituntut untuk dapat meracik strategi yang mumpuni agar dapat memenangkan laga di tiap pertandingannya. Terlepas dari aspek tersebut, penampilan seorang pelatih juga sering menjadi sorotan baik dari para pemainnya maupun para wartawan.
Menggunakan jas dan tuxedo sudah sangat lazim digunakan oleh para pelatih sepakbola di Eropa, bagaimana dengan di Indonesia? Kebanyakan pelatih Indonesia menggunakan pakaian sporty. Jauh dari kesan pelatih di Eropa.
Faktor Iklim Tropis

Alasan yang paling logis adalah faktor cuaca di Indonesia yang panas. Jadi, mereka lebih menggunakan pakaian sporty dibanding jas. Apakah alasan tersebut benar? Sepertinya, ada alasan yang lebih masuk akal. Jadi apa alasannya sebenarnya?
Apakah Manajer adalah Seorang Pelatih?

Dalam dunia sepakbola, kita mengenal istilah manajer dan pelatih. Pelatih adalah seorang yang mengurus taktik/strategi di dalam lapangan. Sedangkan manager adalah seorang yang mengurus kebutuhan tim baik di dalam maupun di luar lapangan. Manager adalah seorang yang mengurus transfer pemain, latihan tim bahkan perekrutan pemain dari akademi. Contoh yang sangat nyata adalah, Sir Alex Ferguson. Di Manchester United, dia terkenal sebagai seorang manajer dibanding pelatih. Dialah otak kesuksesan di balik kejayaan Manchester United di beberapa dekade terakhir.
Di Indonesia, Peran Manajer dan Pelatih Dipegang oleh orang yang berbeda

Sedangkan di Indonesia, peran manajer dan pelatih dimiliki oleh dua orang yang berbeda. Manajer di Indonesia biasanya disandang oleh para pejabat pemerintahan, orang terkemuka, atau orang terkenal di wilayah tersebut. Contohnya adalah Umuh Muchtar. Manajer Persib Bandung ini selalu tampil nyentrik ketika Persib Bandung menjalankan pertandingan. Sebaliknya, sang pelatih Djajang Nurjaman lebih suka menggunakan pakaian sporty karena dia adalah seorang pelatih, bukan manajer.
Atas dasar itulah mengapa para pelatih di Indonesia tidak menggunakan jas layaknya pelatih di Eropa.