5 Alasan yang Membuat Diogo Jota Bisa Gantikan Firmino di Liverpool 

Sebagai striker Liverpool, Roberto Firmino bukanlah seorang penyerang murni. Pasalnya, ia berposisi asli sebagai gelandang serang. Posisi itu pun ia mainkan ketika bersama Hoffenheim di Bundesliga. Barulah, ketika Firmino bergabung dengan Liverpool ia mulai diposisikan sebagai penyerang tengah oleh Jurgen Klopp.

Hal ini pun mirip dengan Jota yang berposisi asli sebagai wing striker. Dari 11 kali penampilannya bersama Liverpool, tercatat ia mengisi pos penyerang tengah sebanyak enam kali. Kemoncerannya sejauh ini mengartikan bahwa Jota dapat bermain di posisi tersebut seperti Firmino, meski bukanlah seorang striker murni.

Tak heran jika Diogo Jota bisa bermain sebagai penyerang tengah. Pasalnya hal tersebut merupakan salah satu kemampuan spesialnya yang bisa mengisi semua pos di lini serang. Terlebih, Jota juga mampu memerankan false nine. Posisi tersebut tentu menjadi nilai plus baginya, apalagi bersama Jurgen Klopp, Liverpool menggunakan formasi tanpa striker murni. 

Seperti yang publik tahu bahwa dalam beberapa tahun terakhir peran tersebut dijalankan oleh Roberto Firmino, yang bertugas untuk membuka ruang Sadio Mane dan Mohamed Salah di lini depan. Dengan posisinya tersebut, Firmino pun tidak mengemban kewajiban utama sebagai mesin pencetak gol

Kendati demikan, tetap saja jika seorang striker seret gol akan menjadi perhatian. Apalagi jika memerankan false nine plus mampu mencetak beberapa gol akan menjadi nilai tambah tersendiri. Melihat Firmino yang sedang underperform, nampaknya ia bisa segera tergantikan jika Jota konsisten dengan penampilan impresifnya.

Selain mahir dalam memerankan false nine, Jota juga telah membuktikan jika ia bisa bermain sesuai skema Klopp lainnya. Selama 11 penampilannya bersama The Reds, pemain 23 tahun itu mampu melakukan penyerangan dengan agresif, plus memainkan gegenpressing ala Klopp layaknya pemain bertahan pertama yang ada di garis depan.

Tak ayal Jota dapat mencatat statistik apik dalam permainannya. Membandingkan dengan Firmino, mantan pemain Wolverhampton Wanderers tersebut sejauh ini tidak hanya unggul dalam urusan gol saja. Akan tetapi, catatan seperti umpan, sentuhan, tackle, hingga penguasaan bola mampu melebihi torehan seniornya itu.

Tujuh gol yang dicetak Jota untuk Liverpool sejauh ini dapat dikatakan mengesankan. Pada debutnya saja ia berhasil mencetak gol ke gawang Arsenal yang menginspirasi kemenangan The Reds dengan skor 3-1. Kompatriot Cristiano Ronaldo itu juga mampu menjadi penentu dalam pertandingan Liverpool kontra Sheffield United dan West Ham United dengan masing-masing satu gol yang dilesatkan.

Terkini, Jota kembali menampilkan permainan yang luar biasa kala The Reds melakoni laga matchday ketiga Liga Champions melawan Atalanta, beberapa waktu lalu. Liverpool yang diprediksi akan kesulitan melawan wakil Italia itu justru tampil superior berkat hattrick yang dicetak Diogo Jota. Alhasil, The Anfield Gank pun menang 0-5 dan kokoh di puncak Grup G dengan koleksi sembilan poin.

Pencapaian Jota sejauh ini tak terlepas dari kemampuan adaptasinya yang luar biasa di Anfield. Maklum, sang striker sebelumnya sudah mengarungi Liga Primer selama dua musim bersama Wolverhampton Wanderers. Tak heran jika pemain bernomor punggung 20 itu tidak kesulitan dengan kultur permainan The Reds.

Bersama Wolves pun Jota berhasil membukukan catatan apik. Tiga musim secara keseluruhan menjadi anak asuh Nuno Espirito, pemain kelahiran Massarelos itu mampu mencetak 44 gol dan 19 assists dari 131 kali penampilan sebagai wing stiker Wolverhampton. Dengan track record impresif yang dimilikinya, bukan tidak mungkin Jota bisa menjadi sinar baru untuk Liverpool.

Walaupun Firmino sedang mengalami masa-masa sulit, tak bisa dipungkiri jika ia memiliki peran penting untuk Liverpool. Namun, dengan kedatangan Jota, pemain yang berjuluk Big Cat itu tentu patut mengkhawatirkan posisinya jika tidak kembali moncer seperti musim-musim sebelumnya. Kira-kira, trio Firmansah atau Jomansah kah yang jadi pilihan utama Klopp?