Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alisson vs Mamardashvili, Siapa yang Layak Jadi Kiper Utama Liverpool?

Alisson Becker, kiper Liverpool FC (pexels.com/@j-r-cortez-fotografia-2148979887)
Alisson Becker, kiper Liverpool FC (pexels.com/@j-r-cortez-fotografia-2148979887)

Begitu English Premier League (EPL) 2024/2025 resmi berakhir, Liverpool pun berpesta merayakan gelar juara yang telah lama mereka idamkan. Namun, di balik euforia itu, muncul salah satu pertanyaan penting mengenai masa depan posisi penjaga gawang utama. Alisson Becker tetap menjadi pilihan utama di bawah mistar, tetapi kehadiran Giorgi Mamardashvili menghadirkan dinamika baru yang tak bisa diabaikan.

Musim panas 2025 menjadi titik awal persaingan dua generasi penjaga gawang dengan latar belakang dan kondisi berbeda. Mamardashvili, kiper muda yang baru datang dari Valencia, siap bersaing langsung tanpa opsi peminjaman. Sementara itu, Alisson masih menjadi pilar pertahanan The Reds meski usia dan riwayat cedera mulai menggerogoti performanya.

1. Meski dibekap cedera, Alisson Becker tetap menunjukkan performa gemilang

Alisson Becker tetap menjadi sosok sentral di bawah mistar gawang Liverpool musim lalu. Mengutip ExtraTime Talk, ia mencatatkan 10 clean sheet dari 28 penampilan di Premier League 2024/2025 dengan rasio penyelamatan sebesar 72,5 persen. Performa tersebut menahbiskan statusnya sebagai salah satu kiper paling tangguh di liga, meskipun ia sempat menepi akibat cedera hamstring selama hampir 3 bulan.

Meski secara keseluruhan tampil konsisten, Alisson tak lepas dari penurunan performa dalam beberapa pertandingan. Kekalahan 0-1 kontra Tottenham Hotspur di semifinal Carabao Cup dan melawan Brighton & Hove Albion (2-3) pada pekan ke-37 liga menjadi sorotan. Ini mengingat kesalahan kecil yang bisa berdampak besar dalam perebutan gelar juara. Usianya yang akan menginjak 33 tahun pada Oktober 2025 mendatang, serta dengan catatan cedera yang mulai berulang, muncul kekhawatiran akan penurunan performa jangka panjang.

Walaupun demikian, kepercayaan penuh tetap diberikan oleh Pelatih Arne Slot dan pemain senior seperti Virgil van Dijk. Setelah penampilan heroik saat melawan Paris Saint-Germain (PSG) pada babak 16 besar Liga Champions Eropa, Slot menyebut Alisson sebagai kiper terbaik di dunia. Namun, ketertarikan dari Bayern Munich dan klub-klub Liga Arab Saudi membuka kemungkinan hengkangnya sang kiper dalam 1 atau 2 musim ke depan.

2. Performa Giorgi Mamardashvili buruk di Valencia, tetapi gemilang bersama Georgia

Liverpool mengamankan tanda tangan Giorgi Mamardashvili dengan nilai transfer 29 juta pound sterling atau setara Rp639,4 miliar dari Valencia pada musim panas 2024. Kiper asal Georgia itu tidak langsung bergabung ke Anfield, ia menghabiskan musim 2024/2025 di Mestalla. Kini, ia siap menjalani musim penuh pertamanya sebagai bagian dari skuad utama Liverpool.

Namun, statistik Mamardashvili di LaLiga Spanyol 2024/2025 menunjukkan ia belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Menurut statistik GiveMeSport, dari 22 penampilan, ia hanya mencatatkan 5 clean sheets dan memiliki rasio penyelamatan sebesar 59,3 persen. Post-shot expected goals minus goals allowed (PSxG-GA) miliknya menunjukkan angka negatif (-4,6) yang menandakan ia kebobolan lebih banyak dari yang seharusnya bisa dicegah. Meski begitu, konteks Valencia sebagai tim yang bermasalah secara struktural dan sempat berada dalam ancaman degradasi turut memengaruhi performa sang kiper.

Di sisi lain, Mamardashvili tampil luar biasa untuk Georgia pada Euro 2024 yang memperlihatkan refleks tajam dan kepercayaan diri tinggi di turnamen besar. Ia memiliki keunggulan fisik dengan postur hampir 2 meter dan mencatatkan akurasi 100 persen dalam umpan pendek, menyamai rekor terbaik Alisson dan Caoimhin Kelleher dalam distribusi jarak dekat. Menariknya, ia menolak opsi untuk dipinjamkan dan menyatakan tekad untuk bersaing langsung dengan Alisson di Liverpool musim depan.

3. Skema rotasi menjadi opsi yang realistis bagi Alisson Becker dan Giorgi Mamardashvili

Kedatangan Giorgi Mamardashvili ke Anfield menempatkan Liverpool dalam dilema taktis yang rumit. Arne Slot harus memutuskan apakah akan mempertahankan Alisson Becker sebagai starter mutlak atau mulai menyusun skenario transisi generasi. Salah satu pendekatan yang dinilai realistis adalah skema rotasi: Alisson untuk Premier League dan Liga Champions, Mamardashvili untuk FA Cup serta Carabao Cup.

Namun, langkah tersebut bukan tanpa konsekuensi. Caoimhin Kelleher, kiper pelapis yang telah lama menjadi andalan saat Alisson absen, telah resmi pindah ke Brentford dengan nilai transfer 18 juta pound sterling (Rp397 miliar). Ia sempat memainkan peran penting dalam perebutan gelar musim lalu, termasuk clean sheet krusial melawan Real Madrid dan penyelamatan penalti Kylian Mbappe di Liga Champions. Kini, Mamardashvili otomatis menjadi pelapis utama, yang berarti beban ekspektasi langsung menghampirinya sejak awal musim.

Kebijakan klub menunjukan, perekrutan Mamardashvili adalah bagian dari rencana jangka panjang. Dengan kontrak Alisson yang akan berakhir pada 2027 dan opsi perpanjangan 1 tahun, Liverpool tampaknya sedang mempersiapkan masa transisi secara bertahap. Namun, performa Mamardashvili yang belum terbukti di Premier League dan tekanan menggantikan salah satu kiper terbaik dunia ini membuat proses ini penuh risiko sekaligus penuh peluang.

Meski berangkat dari konteks dan statistik yang berbeda, Alisson Becker dan Giorgi Mamardashvili kini berada dalam satu jalur yang sama untuk memperebutkan satu posisi vital di bawah mistar gawang Liverpool. Hanya waktu dan performa yang akan menentukan siapa yang benar-benar pantas menjadi pengawal gawang The Reds pada era baru ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us