Kisah Kevin De Bruyne yang Tak Hanya Genius sebagai Raja Assist

De Bruyne aktif mengikuti kegiatan sosial

Nama Kevin De Bruyne sudah tak asing bagi penggemar sepak bola. Ia dikenal dengan kemampuannya sebagai gelandang visioner. De Bruyne memiliki akurasi umpan mumpuni yang mampu menyuplai rekan setimnya untuk mencetak gol. Itu sebabnya ia kerap dijuluki raja assist.

Pemain andalan Manchester City ini punya catatan mengilap di dunia sepak bola. Meski begitu, prestasi De Bruyne sejatinya juga banyak di bidang lain. Kisahnya di luar profesi sebagai pemain sepak bola bak cerita inspiratif. Ia berasal dari keluarga kaya, tetapi juga punya tujuan mulia untuk masyarakat.

1. Berasal dari keluarga pebisnis

Kisah Kevin De Bruyne yang Tak Hanya Genius sebagai Raja AssistKevin De Bruyne dan kedua orangtuanya (twitter.com/KevinDeBruyne)

Kevin De Bruyne tumbuh di sebuah kota kecil bernama Drongen, Belgia. Sebagian besar kehidupannya sewaktu anak-anak dihabiskan di kota tersebut. Kedua orangtuanya merupakan pebisnis ulung di sektor perminyakan. Bisnis keluarganya berupa perusahaan ekstraksi minyak yang sangat besar dan memiliki banyak cabang, khususnya di kawasan Afrika.

Cabang perusahaan mereka tersebar di berbagai negara. Itu termasuk Burundi dan Pantai Gading, karena mengandung sumber daya minyak yang besar. Bisnis perminyakan keluarga De Bruyne sudah dirintis melalui sang kakek yang merupakan seorang investor.

Kedua orangtua De Bruyne juga menggeluti bisnis perminyakan. Sang ayah, Herwig De Bruyne, berasal dari Belgia yang bekerja sebagai pengusaha minyak. Sementara itu, ibunya, Anna De Bruyne, merupakan warga Inggris yang juga menekuni profesi sebagai insinyur di sektor perminyakan.

Karena bisnis minyak ini, ibu De Bruyne lahir di Burundi, sebuah negara kecil di Afrika bagian timur. Oleh sebab itu, De Bruyne memiliki garis keturunan Burundi melalui sang ibu. Ia juga sempat berpeluang untuk membela tim nasional negara kelahiran ibunya tersebut. Namun, De Bruyne lebih memilih untuk mengabdi kepada Timnas Belgia.

2. Fasih berkomunikasi dalam berbagai bahasa

Kisah Kevin De Bruyne yang Tak Hanya Genius sebagai Raja AssistKevin De Bruyne (twitter.com/KevinDeBruyne)

Latar belakang keluarganya yang kerap berpindah-pindah negara membuat Kevin De Bruyne mahir dalam menggunakan beberapa bahasa. Hal ini juga didukung oleh kondisi sosial di Belgia yang akrab dengan keberagaman budaya. Hierarki tersebut menyebabkan penggunaan banyak bahasa oleh masyarakat Belgia.

Dilansir Goal, De Bruyne fasih dalam beberapa bahasa, yaitu Belanda, Inggris, Prancis, dan Jerman. Selain itu, ia juga mahir berbahasa Spanyol. Keterampilan multibahasa berpengaruh positif terhadap kehidupan De Bruyne. Ia dapat beradaptasi dengan cepat bersama penduduk atau masyarakat dari negara lain.

Di sisi lain, keterampilan berbahasa juga menguntungkan baginya sebagai pemain sepak bola profesional. De Bruyne bisa berkomunikasi secara efektif dengan rekan satu tim, pelatih, hingga penggemar. Mereka memiliki latar belakang dan bahasa yang berbeda-beda.

Baca Juga: 3 Pemain Norwegia yang Pernah Mencetak Gol untuk Manchester City

3. Aktif terlibat dalam aksi-aksi sosial

Kisah Kevin De Bruyne yang Tak Hanya Genius sebagai Raja AssistKevin De Bruyne (instagram.com/mancity)

Kehidupan Kevin De Bruyne tak sebatas sebagai pemain sepak bola. Di luar lapangan, ia gemar mengikuti aksi-aksi sosial dengan mengangkat berbagai isu tertentu. De Bruyne ingin memanfaatkan reputasinya yang populer untuk mewujudkan tujuan-tujuan mulia di tengah masyarakat.

Pada 2020, De Bruyne mendirikan sebuah yayasan amal bernama Kevin De Bruyne Foundation. Yayasan ini diluncurkan untuk mendukung dan memberdayakan anak-anak yang kurang mampu di seluruh dunia. Yayasan ini berfokus kepada pendidikan, kesehatan, dan pengembangan kompetensi anak-anak yang membutuhkan.

Tak hanya itu, De Bruyne juga terlibat dalam kampanye amal lainnya, yaitu Common Goal. Kampanye ini memfasilitasi pemain sepak bola profesional untuk menyumbangkan 1 persen dari gaji mereka untuk mendukung berbagai tujuan sosial global. Dilansir laman resmi Manchester City, De Bruyne juga kerap berdonasi untuk mendukung penelitian kanker dan terlibat dalam sejumlah pertandingan amal.

Isu lingkungan pun tak lepas dari pandangannya. Saat berkarier di Jerman bersama VfL Wolfsburg, De Bruyne sering memanfaatkan waktunya untuk berkunjung ke taman konservasi burung. Atas kecintaannya tersebut, De Bruyne pernah ditunjuk sebagai duta perlindungan burung di Vogelpark pada Agustus 2014.

"Aku berharap dapat membantu penderitaan spesies burung yang terancam punah dan menarik lebih banyak perhatian melalui sponsor yang kumiliki," ujar Kevin De Bruyne dikutip Goal.

4. Punya merek pakaian sendiri

Kisah Kevin De Bruyne yang Tak Hanya Genius sebagai Raja AssistKevin De Bruyne (mancity.com)

Kevin De Bruyne kerap mencoba hal-hal baru di luar sepak bola. Ia bahkan mempunyai sebuah merek pakaian sendiri bernama KDB. De Bruyne mengawali usahanya di industri fashion tersebut pada 2014. Ia bekerja sama dengan label pakain ternama, Cult Eleven, dalam merancang gaya pakaian yang ditujukan bagi kalangan modern.

Tujuannya menyelam ke dunia fashion tak semata-mata untuk mencari keuntungan secara komersial. Pasalnya, sebagian dari keuntungan yang diperoleh merek KDB disumbangkan untuk sebuah organisasi amal bernama Special Olympics. De Bruyne pernah bekerja di organisasi tersebut sebagai duta.

Melalui Special Olympics, donasi yang terkumpul digunakan untuk pemberdayaan penyandang disabilitas. Sasaran mereka berjumlah 5 juta peserta. Penyandang disabilitas bakal mendapatkan pelatihan dan kegiatan produktif lainnya sepanjang tahun. 

5. Merilis autobiografi berjudul "Keep It Simple"

Kisah Kevin De Bruyne yang Tak Hanya Genius sebagai Raja AssistKevin De Bruyne (instagram.com/mancity)

Perjalanan hidup yang ia lewati menjadi inspirasi hangat bagi Kevin De Bruyne sendiri. Oleh sebab itu, ia menuangkan semuanya ke dalam sebuah autobiografi. Ia memberikan judul "Keep It Simple" karena ingin menjaga semua hal tetap sederhana dan tidak berlebihan.

De Bruyne menulis buku tersebut bersama pengarang asal Belanda, Raoul de Groote. Buku ini dirilis pada Oktober 2014 oleh salah satu penerbit buku dan stasiun televisi populer di Belgia, Borgerhoff & Lamberigts. Buku ini menguraikan ​​​​tentang kehidupannya, baik secara pribadi atau profesional sebagai seorang pemain sepak bola.

Penerbitan autobiografi De Bruyne juga diwarnai alasan yang kelam baginya. Sebab, De Bruyne pernah mengalami insiden dengan rekan senegaranya, Thibaut Courtois. Pacar De Bruyne memutuskan pergi demi kiper yang kini berseragam Real Madrid tersebut. 

"Meskipun aku masih tidak percaya dengan apa yang telah dilakukan Courtois, kami terus bekerja sama secara profesional," ungkap De Bruyne di dalam autobiografinya.

Kevin De Bruyne membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang hebat di dunia. Namun, ia tak ingin berhenti di situ. Kemauan dan tekadnya dalam mewujudkan kehidupan sejahtera bagi masyarakat dunia bisa menjadi dorongan positif bagi pemain sepak bola lainnya.

Baca Juga: 6 Pemain Belgia yang Juara UEFA Champions League, De Bruyne Terbaru!

Alvin Pratama Photo Verified Writer Alvin Pratama

:)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya