Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Marc Marquez, Jorge Martin, dan Pecco Bagnaia (motogp.com)

Kendati kompetisi MotoGP 2022 belum mulai, perebutan kursi balap untuk tahun 2023 sudah santer dibicarakan. Para pembalap pun mulai berancang-ancang menargetkan tim apa yang ingin mereka tuju.

Ini pun berlaku bagi Jorge Martin. Pembalap tim satelit Ducati Pramac Racing ini sudah punya ambisi untuk naik kelas. Ia sudah menentukan target untuk bisa jadi pembalap tim pabrikan meski ia harus membuktikan bahwa ia memang pantas.

1. Memilih Ducati adalah keputusan terbaiknya

Jorge Martin, Pecco Bagnaia, dan Jack Miller. (motogp.com)

Dalam wawancara dengan The Race, terungkap bahwa saat Jorge Martin akan menjalani debutnya di MotoGP, Ducati ternyata bukan satu-satunya pilihan yang ia punya. Pembalap muda Spanyol ini punya beberapa pilihan motor. Hasil apiknya di musim 2021 tak terlepas dari keputusan yang tepat untuk memilih Ducati dibanding KTM.

Jorge Martin memang pembalap cepat sehingga tak aneh jika ia punya banyak tawaran. Selain itu, Martin juga dikelilingi oleh tim manajemen pribadi andal yang dipimpin oleh Albert Valera. Ia adalah manajer yang pernah bekerja sama dengan pembalap, seperti Jorge Lorenzo dan Aleix Espargaro.

“Aku memiliki tawaran dari hampir semua pabrikan, bukan tim pabrikan, tapi (tim satelit) dengan motor spek pabrikan. Akhirnya, keputusan olahragaku, bukan keputusan berdasarkan ekonomi, adalah memilih Ducati. Aku senang dengan keputusan itu,” kata Martin dikutip The Race.

2. Pramac Racing membantunya terus berkembang dan mencapai hasil terbaik

Tim Pramac Racing (motogp.com)

Memang kecil kemungkinannya seorang pembalap rookie bisa langsung masuk ke tim pabrikan. Saat memilih Ducati, Jorge Martin tahu ia akan masuk ke tim satelit.

Keputusan Martin bergabung dengan tim Pramac Racing ternyata tepat. Pramac memberikan dukungan penuh pada Martin agar ia bisa kompetitif. Meski tim satelit, Pramac mendapatkan motor dengan spesifikasi pabrikan. Mungkin ada setingan yang berbeda, tapi mesin, rangka, fairing, dan suku cadangnya sama dengan yang dipakai Francesco Bagnaia dan Jack Miller.

“Aku senang di sini karena mendapat dukungan yang luar biasa. Mereka bekerja keras untuk membuatku cepat dan aku senang bisa melanjutkan balapan dengan mereka,” kata pembalap berusia 23 tahun ini dilansir The Race.

3. Tahun lalu, Jorge Martin jadi pembalap debutan terbaik

Jorge Martin (motogp.com)

Hasil debut Jorge Martin bersama Ducati di tim Pramac Racing memang berbuah manis. Pasalnya, tahun lalu Martin bisa merebut 4 pole position dan total 4 podium, termasuk 1 kemenangan, 1 podium kedua, dan 2 podium ketiga.

Pembalap berjuluk Martinator ini sebenarnya sempat kecelakaan dan mengalami cedera parah di GP Portugal. Ia melewatkan empat seri Grand Prix akibat kecelakaan ini. Namun, ia mampu tampil dengan luar biasa. Martin masih bisa merebut pole position dan kemenangan.

Pada akhir musim, Jorge Martin sukses menjadi Rookie of the Year. Ia berhasil mengumpulkan 111 poin dan menempati posisi sembilan klasemen.

4. Tahun ini Martin targetkan selalu finis di posisi terdepan

Jorge Martin (motogp.com)

Setelah melewati tahun pertamanya dengan capaian gemilang. Martin tentu punya modal kepercayaan diri yang kuat. Selain itu, cedera yang dideritanya pun sudah kembali pulih. Awal Desember 2021 lalu ia telah menjalani operasi untuk mengambil berbagai pin dan pelat yang ada di tubuhnya.

Dengan kondisi yang makin membaik, Martin yakin bisa lebih kompetitif di MotoGP. Ia bahkan punya target untuk bersaing di barisan depan pada setiap balapan di musim 2022.

“Sulit untuk mengatakannya (target 2022) sekarang. Tapi, jika kami bisa melakukan uji pramusim dengan baik, jika aku bisa menguasai motorku dengan lebih baik lagi, dan jika aku bisa fokus pada gaya balapku, aku bisa bertarung untuk finis di posisi lima besar,” kata pembalap bernomor 89 ini dilansir The Race.

Martin menambahkan, “Akan sangat penting untuk berada di posisi lima besar di klasemen akhir nanti. Jika kami bisa mencapainya, ada kesempatan untuk bisa finis di tiga besar. Jadi, kami akan berjuang untuk posisi podium untuk kemenangan dan aku harap aku bisa ada di posisi terdepan di semua balapan. Ini adalah tujuan utamanya.”

5. Ambisi Jorge Martin adalah menjadi pembalap tim pabrikan di tahun 2023

Jorge Martin di depan Jack Miller. (motogp.com)

Meski balapan di tahun ini belum dimulai, Jorge Martin sudah punya ambisi jangka panjang. Banyak pembalap yang kontraknya akan selesai di akhir tahun ini. Mengenai target tahun 2023, Martin sudah punya gambarannya.

“Aku realistis dan targetku berada di tim pabrikan tahun 2023 nanti. Itu sudah pasti. Pada akhirnya, pembalap yang menang akan berada di tim pabrikan. Aku senang di sini (Pramac Racing). Aku belajar banyak dan untuk sekarang, ini adalah tim terbaik yang pernah ada. Tapi, untuk mendapatkan performa yang lebih baik lagi, kamu harus berada di tim pabrikan. Dan itu kenapa targetku adalah berada di sana (tim pabrikan) pada 2023,” terang Martin seperti dikutip The Race.

 

Karena performanya yang luar biasa di tahun 2021. Jorge Martin memang menjadi salah satu pembalap yang diprediksi akan tampil moncer di tahun 2022. Sebagian bahkan beranggapan bahwa ia pantas mengisi kursi di tim pabrikan Ducati tahun 2023 nanti. Ke mana pun nantinya, yang jelas, ia akan berduel dengan seru di musim ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team