Jorge Martin Review Suasana Kerja di Paddock MotoGP

Jorge Martin merasa kerasan bergabung dengan tim Pramac Racing. Tim asal Italia ini mengantarkan Martin menjadi Rookie of the Year 2021.
Pembalap berjuluk The Martinator ini menilai suasana garasi di Pramac cocok dengan kepribadiannya. Penilaian berdasarkan pengalamannya yang pernah bergabung dengan tim yang menggunakan motor asal pabrikan berbeda.
1. Menurut Jorge Martin, perbedaan lingkungan kerja di MotoGP tergantung dari asal negara

Jorge Martin menjelaskan perbedaan lingkungan paddock di MotoGP berdasarkan karakter asal negaranya. Tim Pramac Ducati sendiri berasal dari Italia. Sementara, KTM berasal dari Austria. Sedangkan, Honda adalah pabrikan asal Jepang.
“Aku pikir, perbedaan terbesar antara pabrikan adalah dari mana mereka berasal. Itu tergantung dari apakah mereka berasal dari Jepang, Italia, atau tempat lain,” ungkap Martin dikutip Motosan.
2. Anggota tim asal Italia bekerja dengan sangat cepat

Pramac Racing adalah tim asal Italia yang juga mengoperasikan motor Ducati yang buatan Italia. Mengenai lingkungan kerja pada tahun pertamanya di MotoGP, Martin memberikan beberapa review.
Kepada Motosan, Martin mengungkapkan tentang rasa senangnya bisa bekerja dengan orang Italia. “Itu tergantung, tetapi bagus bisa bekerja dengan orang Italia. Mereka (bekerja) dengan sangat cepat, dan mereka selalu punya solusi.”
“(Hasil) mereka mungkin tidak selalu bagus, tetapi mereka cepat. Dan itu penting untuk mencoba dan selalu bersiap menghadapi apapun,” tambah Martin.
3. Berbeda dengan Italia, tim Jepang dan Austria memiliki karakternya sendiri

Martin membandingkan lingkungan kerja di paddock timnya dengan lingkungan kerja di paddock lain. Saat di Moto3 dan Moto2, Martin pernah bergabung sebagai pembalap di garasi Honda dan KTM.
“Itu mungkin akan sedikit lebih sulit (bekerja) dengan orang Jepang, karena mereka sedikit lebih lambat (dibandingkan tim Italia). Namun, jika (mereka mengerjakan) sesuatu, hasilnya pasti bagus. Di KTM, itu seperti campuran antara keduanya,“ kata pembalap bernomor 89 ini.
4. Jorge Martin merasa nyaman dengan karakter tim Italia

Jika ditanya lingkungan mana yang lebih cocok, Martin merasa lebih cocok bekerja dengan orang Italia. Pembalap asal Spanyol ini menganggap cara kerja Italia lebih mirip dengan cara kerja di negaranya. Selain itu, orang Italia lebih cocok dengan kepribadiannya.
“Cara kerja Italia lebih seperti orang Spanyol. Mereka seperti orang-orang dari selatan, mereka sangat hangat dan itu lebih cocok dengan kepribadianku. (Italia) lebih baik untukku,” aku Martin dikutip Motosan.
5. Martin merasa bahagia dengan pencapaiannya di tim Pramac Ducati

Pramac Ducati mengantarkan Martin menjadi pembalap debutan terbaik. Pada tahun debutnya, Martin memang meraih pencapaian yang hebat. Ia berhasil merebut 4 pole position dan total 4 podium, termasuk 1 kemenangan, 1 podium kedua, dan 2 podium ketiga.
Pada akhir musim, ia mencetak 111 poin yang menempatkannya di posisi sembilan klasemen. Hasil ini mengantarkannya menjadi Rookie of the Year mengalahkan Enea Bastianini.
“Akhirnya, kami bisa memiliki motor (berspesifikasi) pabrikan. Mungkin tidak 100 persen bagiannya sama, dan jika mesinnya sedikit lebih cepat, mesin itu akan dikendarai pembalap pabrikan. Namun, rangkanya, fairing, dan semua bagian lainnya sama. Aku sangat bahagia di sini karena dukungannya sangat luar biasa. Mereka didorong oleh pabrikan agar dapat membalap dengan cepat. Aku sangat bahagia untuk melanjutkan MotoGP tahun depan dengan mereka,” ujar The Martinator.
Sejak balapan seri ketiga tahun ini, yaitu GP Portugal, Martin sebenarnya sempat kecelakaan parah. Akibat cedera yang dideritanya, ia kehilangan kesempatan pada empat balapan. Meski begitu, Martin bisa kembali tampil luar biasa di GP Styria dengan menjadi pole sitter dan merebut kemenangan.
Sebagai pembalap rookie yang dalam kondisi cedera, Martin tetap bisa menunjukkan kemampuannya. Tahun 2022 nanti, saat kondisinya fit 100 persen, pembalap Ducati ini diprediksi mampu menjadi penantang gelar juara dunia. Makin tak sabar tunggu balapan musim depan.