TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bekuk Chelsea, Caretaker Everton Sebut Perubahan Formasi Jadi Kunci

The Toffees adopsi 4-4-2, tinggalkan skema tiga bek

PremierLeague.com

Duncan Ferguson memulai tugasnya sebagai manajer sementara Everton dengan gemilang. Pasca hasil buruk sepanjang tiga pekan beruntun, ia membawa The Toffees menundukkan Chelsea dengan skor 3-1 dalam laga pekan ke-16 Premier League pada Sabtu (7/12) silam.

Keunggulan Everton dibuka oleh Richarlison saat laga baru berjalan lima menit. Sepasang gol dari Dominic Calvert-Lewin (49' dan 84') memastikan pesta Goodison Park. Sementara itu, sebiji angka hiburan Chelsea lahir dari tembakan Matteo Kovacic di menit ke-52.

Saat peluit panjang ditiup, Duncan Ferguson langsung meluapkan kegembiraannya. Ujung tombak Everton dekade 1990-an dan 2000-an tersebut mengaku puas dengan penampilan timnya. Berikut petikan wawancara pria asal Skotlandia tersebut seperti dihimpun dari PremierLeague.com dan EvertonFC.com.

1. Selamat atas kemenangan Everton atas Chelsea. Seperti apa perasaan sekarang?

Twitter.com/Everton

Ini adalah hasil yang sangat signifikan, apalagi kami memang sangat membutuhkan tiga poin. Kami pun mendapatkannya dengan cara yang fantastis. Para pemain bekerja dengan hebat.

Para suporter juga luar biasa, benar-benar luar biasa. Mereka lah yang mengantar semangat tim ini hingga kami berhasil memimpin.

Selain itu, para pemain juga tampil dan bereaksi (usai gol pertama) disertai perubahan yang luar biasa. Itu (gol kedua Calvert-Lewin) jadi momen yang pantas diingat oleh para suporter.

2. Perubahan formasi dari 3-4-3 (ala Marco Silva) menjadi 4-4-2 jelas memberi pengaruh. Duet Calvert-Lewin dan Richarlison ternyata berhasil. Apakah transisi tersebut berjalan sulit?

PremierLeague.com

Kami berhasil mengurung (ruang gerak) Chelsea sehingga mereka tak banyak mendapat peluang sekaligus menjaga situasi berjalan seperti yang kami inginkan.

Ketika menit demi menit dilalui, saya akui para pemain mulai sedikit lelah. Akan tetapi, mereka mampu mempertahankan kondisi yang baik dan memperagakan permainan melebar.

Strategi itu (4-4-2) bekerja dengan sempurna. Itu (keputusan bermain dengan dua striker) jelas sebuah keputusan yang sulit, saya pun sempat mempertimbangkannya ulang (sebelum laga dimulai).

Namun ketika kami berhasil mencetak gol, saya putuskan tetap memakainya (formasi 4-4-2).

Baca Juga: Dramatis, Arsenal Menang 2-1 atas Chelsea di Semifinal Piala Liga Inggris

3. Richarlison bermain apik sejak babak pertama. Tapi menggantinya di pertengahan babak kedua dengan gelandang Tom Davies?

Twitter.com/Everton

Saya suka Richarlison, dia adalah pemain yang fantastis. Tapi jujur saya hanya berpikir bahwa Tom Davies memberi lebih banyak tenaga ketika kami bermain menekan.

Pergantian Richarlison sama sekali tak berhubungan dengan bagaimana dia bermain sejak menit pertama. Saya memerlukan para pemain yang prima di sektor tengah, dan Tom adalah yang pertama dalam opsi yang saya dibutuhkan.

Seperti tebakan orang-orang, saya memang menerapkan formasi 4-4-2. Anda tetap bisa bermain menekan dengan dua striker dan saya pikir kami melakukannya dengan baik. Strategi ini terbukti berjalan lancar.

4. Selebrasi saat gol ketiga tercipta (berlari menyisir pinggir tribun utama) sedikit banyak mengingatkan pada selebrasi ketika masih menjadi pemain. Bisa jelaskan perasaan ketika itu?

Twitter.com/Everton

Memang betul. Tapi saat itu saya masih bisa melepas baju dan berlari lebih cepat ketimbang sekarang. Tetapi yang jelas, gol ketiga punya makna krusial.

Skor saat itu masih 2-1. Suasana tegang bisa dirasakan oleh seisi stadion, mulai dari para penggemar (yang datang menonton langsung) serta para pemain yang bermain di lapangan.

Namun akhirnya momentum (membalikkan keadaan) datang lagi lewat gol ketiga (yang diciptakan Calvert-Lewin). Gol tersebut mengakhiri pertandingan serta menjadi momen sarat kegembiraan.

Baca Juga: Everton Kalah Telak, Manchester United Berjaya

Verified Writer

Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya