TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bendera Iran Diedit, Amerika Serikat Buka Suara

Diklaim sebagai bentuk dukungan kepada perempuan Iran

Bendera Iran di Piala Dunia 2022. (foxsports.com.au)

Jakarta, IDN Times - Duel panas akan tersaji antara Iran menghadapi Amerika Serikat. Pertandingan dari Grup B tersebut akan berlangsung pada 30 November mendatang. Sebelum laga dimulai, tensi sudah meninggi di antara keduanya di luar lapangan.

Amerika Serikat diketahui secara kontroversial telah mengunggah bendera Iran tanpa lambang Allah beserta takbir di media sosial mereka. Hal itu pun memancing amarah pihak Iran. Namun, Amerika Serikat sudah buka suara mengenai alasan mereka melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Jelang Iran Vs Amerika Serikat: Duel Sengit Demi Tiket 16 Besar

Baca Juga: Mengapa Amerika Serikat Menyebut Sepak Bola dengan Soccer?

1. Dukungan kepada perempuan Iran

Amerika Serikat sengaja mengunggah bendera Iran yang salah. (us.cnn.com)

Amerika Serikat sempat hanya mengunggah bendera Iran dengan warna hijau, putih, dan merahnya, tanpa lambang Allah dan takbir seperti yang seharusnya. Dilansir CNN, Amerika Serikat melakukan hal tersebut sebagai bentuk dukungan hak asasi manusia kepada perempuan di Iran.

Hal itu dilakukan Amerika Serikat selama 24 jam di sejumlah akun media sosial resminya. Setelahnya, mereka kembali menghapus dan menggantinya dengan bendera resmi Iran.

2. Departemen Luar Negeri tak ikut campur

Demo protes kematian Mahsa Amini. Foto: Twitter.

Lebih lanjut, pihak Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengaku tidak berkoordinasi dengan Federasi Sepak Bola Amerika Serikat terkait keputusan tersebut. Mereka menyatakan tak sabar untuk menyaksikan duel keduanya di lapangan hijau.

“Kami menantikan pertandingan yang damai dan kompetitif di lapangan. Amerika Serikat terus mencari cara untuk mendukung rakyat Iran dalam menghadapi kekerasan yang disponsori negara terhadap perempuan dan tindakan keji terhadap pengunjuk rasa,” kata Departemen Luar Negeri.

Baca Juga: PBB Bentuk Tim Investigasi Usut Pelanggaran HAM di Iran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya