5 Kontroversi pada Ajang Piala Dunia 2002, Tim Tuan Rumah Diuntungkan!
Korea Selatan terlibat dalam semua kontroversi yang terjadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Piala Dunia merupakan ajang kejuaraan tertinggi sepak bola yang diadakan empat tahun sekali. Pada tahun 2002, untuk pertama kalinya Piala Dunia akan diselenggarakan di benua Asia. Adapun negara yang mendapatkan kehormatan tersebut adalah Korea Selatan dan Jepang.
Namun, dalam ajang empat tahunan tersebut yang menghasilkan Brasil sebagai juaranya meninggalkan kesan buruk. Salah satu tim tuan rumah, Korea Selatan, menuai kontroversi dalam beberapa laga.
Hal ini membuat Piala Dunia 2002 menjadi edisi yang paling kotor dalam sejarah. Lantas, apa saja kontroversi yang terjadi pada Piala Dunia 2002 lalu? Jika kamu penasaran, yuk simak artikel berikut ini!
1. Dua pemain Portugal mendapatkan kartu merah saat melawan Korea Selatan
Kontroversi pada Piala Dunia 2002 dimulai ketika partai terakhir grup D yang mempertemukan antara Korea Selatan dan Portugal. Ini merupakan laga hidup mati bagi keduanya karena siapapun yang memenangkan laga akan lolos ke babak 16 besar.
Namun, harapan Portugal untuk lolos harus mengecil saat dua pemain Portugal mendapatkan kartu merah. Beto dan Joao Pedro adalah pemain yang diusir wasit pada laga tersebut. Padahal, pelanggaran yang dilakukan keduanya tidak keras bahkan seharusnya tidak diberi ganjaran kartu.
Bermain dengan 9 orang sejak menit ke-66, Portugal semakin pesimis untuk lolos. Harapan benar-benar pupus pada menit ke-70 saat Park Ji Sung membobol gawang Portugal. Skor 1-0 bertahan hingga akhir pertandingan dan membuat Korea Selatan lolos sebagai juara grup.
Baca Juga: 8 Pemain Ini Sandingkan Ballon d'Or, Liga Champions, dan Piala Dunia
Editor’s picks
Baca Juga: 10 Selebrasi Paling Tak Terlupakan Sepanjang Sejarah Piala Dunia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.