TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Bursa Transfer Musim Dingin Kurang Ideal bagi Klub

Jadi tidak seheboh bursa transfer musim panas

Penggemar menyaksikan pertandingan sepak bola di stadion. (premierleague.com)

Bursa transfer sepak bola umumnya dibuka dua kali dalam setahun, yakni pada musim dingin (awal tahun) dan musim panas (tengah tahun). Tiap klub bisa melakukan aktivitas jual-beli pemain pada dua kesempatan tersebut.

Jika ditilik ke belakang, bursa transfer musim panas selalu ramai. Sebaliknya, musim dingin cenderung minim transfer. Tidak heran jika muncul sebuah pertanyaan: Mengapa bursa transfer musim dingin tidak seramai musim panas?

Melansir tulisan Adrian Kajumba untuk Mirror pada 2016, rupanya bursa transfer musim dingin kurang ideal bagi klub. Hal serupa diungkap Tor-Kristian Karlsen di ESPN pada Januari 2022.

Begini alasan bursa transfer musim dingin kurang ideal bagi klub.

1. Bursa transfer musim dingin singkat

Enzo Fernandez (chelseafc.com)

Alasan paling gamblang adalah perbedaan durasi. Bursa transfer musim panas dibuka selama kurang lebih 2 bulan, yakni pada Juli hingga Agustus. Bahkan, English Premier League (EPL) punya hak istimewa, di mana mereka bisa mulai melakukan aktivitas transfer sejak awal Juni.

Sementara itu, bursa transfer musim dingin dibuka pada Januari saja. Banyak transfer gagal lantaran kehabisan waktu saat negoisasi atau mengurus dokumen dan kontrak. Menariknya, kejutan pada deadline day musim dingin menjadi momen yang paling banyak dibicarakan.

Kasus terbaru terjadi saat Chelsea merekrut Enzo Fernandez dari Benfica. Gelandang muda asal Argentina tersebut dibeli pada hari penutupan transfer musim dingin 2023. Harganya yang mencapai 121 juta euro (Rp1,9 triliun) jadi buah bibir. 

Baca Juga: 5 Transfer Termahal Pernah Terjadi pada Bursa Transfer Musim Dingin

2. Bentrok dengan kompetisi yang sudah berjalan setengah musim

potret trofi English Premier League (premierleague.com)

Bursa transfer musim dingin juga disebut bursa transfer tengah musim. Liga-liga di dunia rata-rata memiliki sistem semusim yang dimulai pada Agustus dan diakhiri pada Mei. Artinya, pada Januari, liga baru berjalan setengah musim.

Dalam beberapa kasus, klub tidak mau membiarkan pemainnya pergi sebelum musim berakhir. Alasannya sederhana, pemain ditahan lantaran klub masih membutuhkan jasanya untuk pertandingan yang tersisa. Klub juga cenderung membutuhkan waktu untuk mencari pengganti yang cocok.

3. Kurangnya waktu mengintai incaran dan terbatasnya ketersediaan pemain top

Leandro Trossard dan Mikel Arteta (arsenal.com)

Analis biasanya mengintai calon pemain yang akan direkrut. Cara umum yang jadi andalan adalah menengok statistik dan menyaksikan performa pemain secara langsung di stadion. Itu butuh waktu lama hingga mencapai keputusan akhir.

Para pemain bintang juga lebih sulit dilepas klubnya pada pertengahan musim. Jasa mereka sangat berharga demi mempertahankan performa klub. Alhasil, ada sedikit negoisasi yang mencapai kesepakatan.

Klub yang membutuhkan tenaga baru juga tidak ingin merekrut sembarang pemain. Minat merekrut pemain bintang pun sering kali ditunda hingga bursa transfer musim panas yang lebih masuk akal.

4. Proses perekrutan pemain makin rumit

Erik ten Hag (premierleague.com)

ESPN melaporkan, proses transfer telah berubah seiring majunya perkembangan sepak bola, khususnya di Eropa. Sangat penting melihat calon pemain baru dari banyak sisi. Mungkinkah pemain tersebut memberikan hasil memuaskan atau tidak.

Pada tahun-tahun sebelumnya, transfer hanya disetujui dua orang, yakni manajer dan ketua keuangan klub. Sekarang ada banyak pihak yang terlibat, macam chief scout, analis, kepala pelatih, direktur olahraga, dan dewan atau pemilik. Mereka akan ikut mengambil keputusan jika diperlukan.

Berbagai analisis dan pertimbangan itu membuat proses perekrutan lebih rumit. Sering kali ada hambatan di tengah jalan sehingga transfer tidak diteruskan. Melihat tenggat waktu yang singkat pada musim dingin, klub akan lebih senang jika menundanya hingga musim panas mendatang. 

Baca Juga: 5 Transfer Termahal pada Pekan Terakhir Transfer Musim Dingin 2023

Verified Writer

Akromah Zonic

"Sometimes to stay alive, you gotta kill your mind" (Tyler Joseph)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya