Geliat Sepak Bola di Kepulauan Faroe meski Menggunakan Rumput Sintetis
Negara yang gila sepak bola!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nama negara Kepulauan Faroe mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, tak banyak yang tahu di mana letak negara yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti Kepulauan Domba ini. Sebagai negara kecil, sepak bola di Kepulauan Faroe tak boleh dianggap remeh.
Sepak bola di negara tersebut sedang mulai berkembang pesat. Padahal, di sana tidak ada rumput alami, yang ada hanya rumput buatan atau sintetis. Lantas, apa yang menyebabkan hal tersebut dan bagaimana sebenarnya geliat sepak bola di Kepulauan Faroe? Bagi kamu yang penasaran, simak penjelasan berikut, ya!
1. Menengok sepak bola di Kepulauan Faroe
Kepulauan Faroe adalah negara kecil di Samudra Atlantik Utara, tepatnya di antara Skotlandia dan Islandia. Negara kepulauan ini ditemukan pada abad ke-6 oleh seorang pendeta Irlandia, Santo Brendan. Sementara itu, sepak bola baru datang ke negara ini pada tahun 1892 melalui pengaruh Inggris.
Klub tertua di sana, Tvoroyrar Boltfelag (TB), dibentuk oleh pedagang Inggris yang sering berjualan di bagian selatan Faroe. Meskipun sudah lama memiliki klub dan kompetisi, Faroe baru memiliki asosiasi sepak bola pada 13 Januari 1979. Saat itu, FSF (Fotboltssamband Foroya) mengambil alih pengurus kejuaraan nasional sebelumnya, ISF.
Baca Juga: 10 Potret Kepulauan Faroe, Surga Dunia yang Belum Banyak Disambangi
Baca Juga: 7 Fakta Unik Kepulauan Faroe, Dijuluki Pulau Bebas Serangga dan Nyamuk
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.