TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pelatih Sepak Bola Terbaik Saat Ini yang Kaya Akan Taktik Permainan

Dihuni oleh nama-nama pelatih top

Roberto Mancini (sportskeeda.com)

Seorang pelatih sepak bola bukanlah sebuah pekerjaan yang gampang. Karena mereka harus berpikir keras, kritis, dan efisien untuk mencari formasi, taktik dan gaya bermain yang cocok untuk timnya. Itulah mengapa ada beberapa tim yang memecat pelatih mereka karena tidak mampu dalam hal tersebut.

Namun, ada beberapa nama pelatih sepak bola yang sudah terkenal karena memiliki banyak taktik serta gaya bermain yang tidak monoton. Tak hanya mencari kemenangan, namun permainan tim yang ditampilkan juga sangat menghibur penonton. Di bawah ini adalah 5 pelatih sepak bola terbaik saat ini yang kaya dengan taktik permainan. Siapa sajakah mereka?

1. Pep Guardiola (Manchester City)  

Pep Guardiola (express.co.uk)

Pep Guardiola adalah seorang yang genius dalam hal taktik. Guardiola adalah pelatih Barcelona antara tahun 2008 hingga 2012 dan membawa Blaugrana mengusai sepak bola. Dengan Pep, Barcelona memenangkan 3 gelar LaLiga dan Liga Champions 2 kali.

Setelah menjalankan tugas yang sukses di Bayern Munchen, Guardiola ditunjuk sebagai pelatih Manchester City. Guardiola merupakan salah satu pelatih paling cerdik secara taktik di dunia sejak datang ke Premier League.

Guardiola hanya bekerja di klub di mana dia mendapat dukungan finansial yang dia butuhkan untuk membangun skuadnya. Guardiola menggunakan gaya permainan berbasis penguasaan bola dan menggunakan high pressing saat tidak menguasai bola.

Baca Juga: Lukaku Belum Cetak Gol dalam 5 Laga, Tuchel Soroti Relasi Pemain 

2. Thomas Tuchel (Chelsea)  

Thomas Tuchel (skysports.com)

Menjelang akhir masa jabatan Frank Lampard di Chelsea, tim ini terlihat biasa saja di atas lapangan. Namun, dengan adanya Thomas Tuchel, Chelsea menjadi tim paling solid di Eropa. Efeknya begitu nyata, bahkan untuk pemain Chelsea yang sering jadi cadangan di era kepelatihan Frank Lampard.

The Blues kemudian memenangkan Liga Champions dan itu berkat kecerdasan taktik dari Thomas Tuchel. Tuchel menggunakan skema dengan tiga bek tengah dan menggunakan bek sayap untuk melakukan overlap membantu lini serang.

Saat sedang menyerang, bek tengah dan gelandang bertahan tetap berada di belakang untuk menahan serangan balik. Pada saat yang sama, gelandang serang, striker dan bek sayap akan melakukan serangan di area pertahanan lawan.

3. Roberto Mancini (Italia)  

Roberto Mancini (sportskeeda.com)

Roberto Mancini ditunjuk sebagai pelatih Timnas Italia pada 2018 dan sejak itu ia membuat banyak perubahan dalam tubuh Italia hingga menjadi juara Piala Eropa 2020 musim panas lalu dan mereka saat ini tidak terkalahkan dalam 37 pertandingan terakhir.

Mancini pernah melatih Fiorentina, Lazio, Manchester City, Inter Milan, Galatasaray, dan Zenit St. Petersburg. Mancini telah memenangkan setidaknya satu trofi di semua klub yang ia latih, kecuali Zenit St. Petersburg dan itu adalah bukti betapa hebatnya Mancini.

Untuk tim nasional Italia, Mancini menggunakan formasi 4-3-3. Hal ini memungkinkan Italia untuk bermain ofensif dengan cara menguasai bola. Pada saat yang sama, Mancini ingin timnya solid dalam bertahan, seperti gaya bermain Catenaccio khas Italia.

4. Jurgen Klopp (Liverpool)  

Jurgen Klopp (archysport.com)

Dalam skuad asuhannya, Jurgen Klopp bukanlah pelatih yang mewajibkan timnya harus diisi oleh pemain bintang. Hal ini terjadi ketika Klopp melatih Borussia Dortmund dan sekarang di Liverpool. Dengan gaya bermain gegenpressing, Liverpool harus merebut kembali bola segera setelah kehilangan bola, hal ini telah terbukti sangat efektif.

Klopp mencapai final Liga Champions bersama Liverpool di musim 2017/2018 dan memenangkannya pada 2018/2019. Klopp juga mengakhiri puasa gelar Premier League Liverpool selama 30 tahun setelah membawa The Reds menjadi juara pada 2019/2020 lalu.

Tentu saja, sistem seperti ini tidak akan berfungsi tanpa pemain yang memiliki stamina dan disiplin yang baik. Jadi, Klopp mempersiapkan pemainnya untuk baik secara fisik dan taktik. Sistemnya juga telah berevolusi untuk mengakomodasi lebih banyak gaya permainan berbasis penguasaan bola.

Klopp umumnya menggunakan formasi 4-3-3 di mana full-back melakukan overlap dan sangat terlibat dalam playmaking. Liverpool juga sering bermain dengan bola lambung dengan tempo cepat, memungkinkan pemain untuk mencari ruang kosong di area lawan.

Baca Juga: Atletico Madrid Girang, Simeone Bertahan Lebih Lama

Verified Writer

Bima Kristian Pranoto

Alumni Teknik Informatika Universitas Islam Riau Ig @17bimachristian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya