TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penerus Peter Schmeichel, 7 Kiper Manchester United Ini Dinilai Gagal

Karier mereka di Old Trafford terbilang cukup singkat

dailymail.co.uk

Di dekade 1990-an, Manchester United memiliki sosok kiper tangguh dalam diri Peter Schmeichel. Ia adalah bagian tim saat meraih treble winners musim 1998/1999. Tak heran saat The Great Dane memutuskan undur diri pada 1999, klub langsung kelimpungan.

MU bergerak cepat mencari pengganti sepadan untuk sang legenda. Sayangnya, kiper yang direkrut dapat dikatakan tidak sesuai harapan sebelum klub akhirnya mendatangkan Edwin van der Sar pada tahun 2005. Lalu, siapa saja penerus Schmeichel yang gagal?

Baca Juga: 5 Kiper Manchester United Terbaik di Era Sir Alex Ferguson, Konsisten!

1. Raimond van der Gouw

manutd.com

Kiper berkebangsaan Belanda ini sebenarnya sudah bergabung saat Peter Schmeichel masih berkarier di Old Trafford. Namun, karena posisi penjaga gawang Denmark di bawah mistar Setan Merah telah paten, van der Gouw harus rela menjadi cadangan abadi.

Kesempatan muncul saat Schmeichel hengkang pada akhir musim 1998/1999. Namun, ia harus bersaing dengan Mark Bosnich sebagai kiper utama dan gagal. Alhasil, selama enam tahun di MU, van der Gouw kebanyakan jadi ban serep dan cuma tampil 37 kali di liga.

2. Mark Bosnich

sport360.com

Bosnich adalah pengganti pertama Schmeichel yang didatangkan MU pada musim 1999/2000. Kala itu ia bergabung setelah kontraknya di Aston Villa habis. Dilansir Independent, dirinya memang menerima tantangan untuk menggantikan Schmeichel.

Awal bergabung, Bosnich tampil lumayan apik. Ia mencatatkan 23 kali penampilan di Liga Inggris, lebih banyak dari Raimond van der Gouw dan Massimo Taibi. Sayangnya, ia cuma bertahan dua tahun di Old Trafford karena digeser Fabien Barthez.

3. Massimo Taibi

sportsmole.co.uk

Selain Bosnich, di awal musim 1999/2000, Setan Merah juga memutuskan mendatangkan Massimo Taibi dari klub Italia, Venezia. MU agaknya tidak begitu yakin dengan dua kipernya sehingga memutuskan mencari penjaga gawang ketiga sebagai pelapis.

Penampilan Taibi di MU bisa dikatakan cukup buruk. Ia cuma bermain dalam empat partai Premier League. Alhasil, kiper kelahiran 1970 ini akhirnya memutuskan pulang kampung ke Italia membela Reggina setelah hanya semusim berkarier di daratan Inggris.

4. Fabien Barthez

twitter.com/squawka

Dari sekian kiper yang didatangkan MU pada awal 2000-an, mungkin nama Fabien Barthez menjadi yang paling lumayan. Dilansir situs Premier League, ia mencatatkan 92 penampilan dan 60 kemenangan serta meraih dua titel Liga Inggris.

Sayangnya, pada musim 2002/2003, Barthez tampil tidak terlalu baik. Pelatih MU kala itu, Alex Ferguson, memutuskan untuk meminjamkannya ke Marseille pada medio 2003. Di saat yang bersamaan, pihak klub mendatangkan kiper asal Amerika Serikat, Tim Howard.

5. Roy Carroll

thenationalnews.com

Roy Carroll dibeli Manchester United dari Wigan Athletic pada Juli 2001. Bersaing ketat dengan Fabien Barthez, yang paling diingat fans bukan skill-nya, melainkan sejumlah blunder konyol yang membuat klub harus menanggung malu.

Saat melawan Tottenham Hotspur pada 2005, Carroll gagal menangkap tendangan spekulasi Pedro Mendes dengan sempurna. Untungnya, hakim garis menganggap bola belum melewati garis gawang. Alhasil, MU selamat dari kekalahan yang memalukan.

6. Tim Howard

twitter.com/coloradorapids

Tim Howard mendarat di Old Trafford pada awal musim 2003/2004. Awal kariernya di klub Setan Merah berjalan mulus. Ia adalah pahlawan tim saat meraih FA Community Shield tahun 2003 dengan menyelamatkan tendangan penalti pemain Arsenal.

Sayangnya, musim-musim berikutnya, performa Howard cenderung biasa-biasa saja. Ia cuma mampu membawa Iblis Merah meraih FA Cup 2003/2004 dan Piala Liga 2005/2006. Hanya bertahan empat musim, pihak klub memutuskan melego pemain ini ke Everton.

Baca Juga: 10 Potret Dean Henderson, Kiper Manchester United Berparas Menawan

Verified Writer

Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya