TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tampil Melempem, 7 Pemain Bintang Ini Dianugerahi Bidone d'Oro

Inter Milan sumbang pemain terbanyak

inter.it

Jika industri film mengenal Golden Raspberry Awards (Razzie Awards) sebagai 'penghargaan' untuk aktor dan film terburuk, sepak bola tidak mau kalah. Ada Bidone d'Oro (plesetan Ballon d'Or), sebuah 'gelar' kepada pemain Serie A yang dinilai gagal.

Bisa diterjemahkan sebagai 'Keranjang Sampah Emas', ajang ini ternyata tidak untuk pemain terburuk. Faktanya, Bidone d'Oro ditujukan kepada pemain berlabel bintang yang tampil mengecewakan di Liga Italia. Lalu, siapa saja pemain top yang meraihnya?

Baca Juga: 6 Pemain Bintang yang Pernah Berseragam Juventus, AC Milan, dan Inter

1. Adriano

fourfourtwo.com

Ketika muncul perdana di Serie A pada tahun 2001, Adriano dianggap sebagai bintang masa depan sepak bola. Sayangnya, penampilannya bersama Inter Milan cenderung flop walau berhasil meraih scudetto empat kali beruntun pada musim 2005/2006 hingga 2008/2009.

Alhasil, pemain yang sukses membawa Brasil juara Copa America 2004 ini dianugerahi Bidone d'Oro tidak hanya sekali, tetapi tiga kali. Ia meraihnya pada tahun 2006 dan 2007 bersama Inter Milan serta pada tahun 2010 ketika membela AS Roma.

2. Rivaldo

twitter.com/acmilan

Bintang Brasil lainnya yang harus rela menerima Bidone d'Oro adalah Rivaldo. Bahkan, ia adalah pemain pertama yang mendapatkan 'penghargaan' tersebut ketika ajang ini diperkenalkan pada tahun 2003. Kala itu, Rivaldo mendapatkannya saat bermain di AC Milan.

Sebelum pindah ke AC Milan pada 2002, Rivaldo adalah salah satu pemain terbaik di awal milenium ketiga. FIFA Best Player edisi 1999 ini meraih dua titel LaLiga bersama Barcelona. Puncaknya, Rivaldo menjadi bagian timnas Brasil saat menjadi juara dunia tahun 2002.

3. Alexandre Pato 

bleacherreport.com

Satu lagi bintang Brasil dinobatkan sebagai pemain terburuk Serie A. Pato meraih gelar ini pada tahun 2012 ketika berseragam AC Milan. Saat itu ia cuma tampil 4 kali di liga domestik tanpa mencetak gol sekali pun. Pada akhirnya ia pulang kampung ke Corinthians pada tahun 2013.

Sebenarnya, ketika diboyong AC Milan pada musim 2007/2008, Si Bebek, demikian julukannya, diharapkan dapat meneruskan era kejayaan striker Brasil di AC Milan. Sempat tampil baik di awal kedatangannya, penampilan Pato sering diganggu cedera sehingga tidak bisa maksimal.

4. Christian Vieri 

inter.it

Vieri dibeli Inter Milan dari Lazio pada tahun 1999 dengan mahar 32,1 juta pound (Rp609 miliar) dan memecahkan rekor transfer dunia saat itu. Striker kekar ini lantas diduetkan dengan Ronaldo dan sempat menjadi salah satu duet paling berbahaya di Serie A.

Sayangnya, selama enam tahun berseragam hitam-biru, ia gagal memberikan kontribusi penting. Demikian juga ketika menyeberang ke AC Milan di awal musim 2005/2006. Vieri hanya mencetak 1 gol dalam 8 partai Serie A. Alhasil, ia pun diganjar Bidone d'Oro edisi 2005.

5. Diego Milito 

fifa.com

Penggawa Inter Milan lagi-lagi 'merebut' titel Bidone d'Oro, kali ini pada edisi 2011. Kala itu, striker asal Argentina, Diego Milito, yang kebagian 'penghargaan' tersebut. Cedera memaksanya cuma bermain 23 pertandingan di Serie A dan hanya mencetak 5 gol.

Padahal, pada musim sebelumnya, Milito adalah aktor utama Inter Milan meraih treble winner 2009/2010. Yang paling diingat adalah dua golnya ke gawang Bayern Munchen pada final Liga Champions. Gol tersebut membuatnya total menceploskan 30 gol sepanjang musim tersebut.

6. Ricardo Quaresma 

sempreinter.com

Quaresma merupakan rekan satu angkatan Cristiano Ronaldo. Namun, berbeda dengan CR7, Quaresma dapat dikatakan sebagai pemain yang jago kandang. Bersinar bersama Sporting CP dan Porto di Liga Portugal, ia gagal bersinar ketika bergabung tim-tim besar Eropa, seperti Barcelona, Inter Milan, dan Chelsea.

Khusus untuk Inter Milan, Quaresma membela tim tersebut hanya dua musim, yakni pada tahun 2008 hingga 2010. Penampilannya bisa dikatakan tidak stabil dan hanya bermain 24 kali di Serie A serta mencetak sebiji gol. Alhasil, Bidone d'Oro edisi 2008 pun disematkan kepada dirinya.

Baca Juga: Ragukan Mario Mandzukic, MU Tertarik Boyong Edin Dzeko

Verified Writer

Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya