Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
AC Ajaccio dikenal sebagai salah satu klub sepak bola Prancis yang berasal dari Pulau Corsica. Meskipun tidak dikenal luas, tim berjuluk L'ours ini ternyata memiliki sejarah panjang. Mereka kerap keluar masuk ke Ligue 1.
Pada 2021/2022, Ajaccio menunjukkan kemampuan terbaiknya. Mereka sukses promosi ke kasta tertinggi Liga Prancis. Meski tak mudah, tim berseragam putih merah ini akhirnya mampu bertengger di posisi kedua Ligue 2, persis di bawah FC Toulouse.
1. Kembali ke Ligue 1 setelah bertahan 8 musim di kasta kedua
AC Ajaccio akhirnya mendapatkan tiket otomatis ke Ligue 1 setelah bertengger sebagai runner-up Ligue 2. Akan tetapi, perjuangan L'ours untuk kembali ke kasta tertinggi tidaklah mudah. Mereka harus bersaing dengan beberapa tim besar.
Ini merupakan kali pertama Ajaccio masuk ke Ligue 1 lagi setelah 8 tahun terjerembap di kasta kedua. Mereka terakhir kali mencicipi kompetisi paling bergengsi di Prancis itu pada 2013/2014. Kala itu, Ajaccio harus terdegradasi sebab berada di posisi juru kunci klasemen.
Klub yang berkandang di Stade François-Coty ini keluar masuk Ligue 1 karena penampilan yang tidak konsisten. Namun, selain menjadi runner-up, Ajaccio ternyata juga pernah mencatatkan diri sebagai juara Ligue 2 pada 1966/1967 dan 2001/2002.
Baca Juga: 5 Fakta Degradasi Girondins Bordeaux ke Ligue 2 Musim 2022/2023
2. Ajaccio tampil konsisten sepanjang musim 2021/2022
Pemain AC Ajaccio merayakan kemenangan. (instagram.com/acajaccio) Pada 2021/2022, AC Ajaccio memang berhasil menunjukkan performa terbaiknya sejak awal musim. Sejak awal, tim berjuluk L'ours ini sudah mampu bercokol di posisi ketujuh klasemen setelah bermain imbang dengan FC Toulouse.
Pada pertemuan ke 18 sampai 21, tim ini juga memantapkan diri bertengger di puncak klasemen. Walaupun, setelah itu sempat mengalami penurunan akibat kekalahan secara beruntun. Menjelang akhir musim, Ajaccio sukses meraup kemenangan beruntun yang mengantarkannya menjadi runner-up.
Selain itu, Ajaccio berhasil memberi perlawanan ketat kepada FC Toulouse yang akhirnya menjadi juara liga. Pada pertemuan terakhir, tim ini sukses mengalahkan pesaing utamanya itu untuk memastikan tiket otomatis ke Ligue 1.
3. Benjamin Leroy jadi pemuncak clean sheet di Ligue 2
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Penampilan apik dari AC Ajaccio musim ini tidak dapat dipisahkan dari peran pemain utamanya. Salah satu pemain yang berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya adalah penjaga gawang utama Ajaccio, Benjamin Leroy.
Pemain berkebangsaan Prancis berusia 33 tahun itu berhasil menjadi kiper dengan torehan clean sheet tertinggi di Ligue 2. Pasalnya, dalam 32 pertandingan bersama Ajaccio, Leroy berhasil mengantongi 20 clean sheet.
Sementara itu, pemain depan yang paling banyak mencetak gol untuk L'ours adalah Riad Nouri. Pemain senior berusia 37 tahun itu berhasil menyumbangkan sembilan gol, tetapi tidak berhasil masuk dalam sepuluh besar pencetak gol terbanyak di Ligue 2.
4. Dipegang pelatih yang sama sejak 2014
Olivier Pantaloni (ligue2.fr) Salah satu hal yang menarik dari AC Ajaccio musim ini adalah kursi kepelatihannya yang tetap dipegang satu pelatih dalam 8 tahun terakhir. Pelatih Olivier Pantaloni diketahui sudah memegang kendali tim asal Corsica ini sejak November 2014.
Pantaloni sempat meninggalkan Ajaccio pada 2012 sebelum kembali pada tahun itu. Hanya dalam kurun waktu 2 tahun, Ajaccio sudah ditangani lima pelatih berbeda. Pasalnya, setelah ditinggalkan Pantaloni, tim ini mengalami ketidakstabilan dan berdampak pada performanya di Ligue 1.
Kembalinya kursi manajerial ke tangan Pantaloni pada 2014 membuat pelatih berusia 55 menjadi pelatih terlama yang pernah menangani L'ours. Secara total, pelatih asli dari Corsica itu sudah menangani Ajaccio selama 11 musim.
Baca Juga: 5 Fakta Kesuksesan US Lecce Kembali ke Serie A pada 2022/2023
