TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebangkitan dan Kejatuhan Sekaligus Timnas Sepak Bola Kanada

Tahun 2022 jadi titik balik prestasi mereka

Timnas Kanada di Piala Dunia 2022 (instagram.com/canadasoccer)

Selain Maroko dan Jepang, Kanada bisa disertakan dalam salah satu tim paling menarik pada tahun 2022 lalu. Mereka mengalami dua hal yang bertolak belakang dalam kurun waktu yang berdekatan.

Pada bulan Maret 2022, publik Kanada menyambut gembira berita kelolosan tim nasional mereka ke Piala Dunia 2022 Qatar. Sebuah kemajuan besar setelah absen selama 8 edisi berturut-turut. Selang enam bulan kemudian, pada awal Desember 2022, Kanada dinobatkan sebagai tim terburuk kedua sepanjang putaran final Piala Dunia 2022, satu tingkat lebih baik dibanding Qatar.

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Pelajaran apa yang bisa kita petik dari kebangkitan dan kejatuhan sekaligus timnas sepak bola Kanada? Ulasan berikut mungkin bisa menjawabnya.

1. Kanada bukan negara dengan basis sepak bola yang kuat

suporter timnas Kanada di Piala Dunia 2022 (instagram.com/canadasoccer)

Kanada bukan negara yang ideal untuk sepak bola. Melansir riset Nicholas Holt berjudul "A Comparison of the Soccer Talent Development Systems in England and Canada", masalah iklim dan bentang alam yang luas dicatut sebagai alasan mengapa sepak bola Kanada tidak bisa berkembang seprogresif Inggris.

Hal itu ditambah dengan minimnya komitmen untuk mengembangkan liga domestik usai Canadian Soccer League (CSL) dibubarkan pada 1992 karena krisis keuangan dan kurangnya jumlah klub. Saat itu, beberapa klub sepak bola Kanada akhirnya bergabung dengan Major Soccer League (MLS) yang sebenarnya didesain untuk mewadahi klub-klub Amerika Serikat. Liga profesional Kanada baru didirikan kembali pada akhir tahun 2010-an dengan nama Canadian Premier League (CPL).

Artinya, selama kurun waktu dua dekade, tak banyak akademi sepak bola yang dikembangkan dan dikelola secara profesional. Alhasil, Kanada melewatkan kesempatan menarik dan mengembangkan talenta-talenta lokal. Tak heran Kanada tak dilirik ketika bicara peta kekuatan sepak bola Amerika Utara. Meksiko dan Amerika Serikat-lah yang selama beberapa dekade mendominasi region tersebut.

2. Terobosan Stephen Hart pada akhir 2000-an menandai kebangkitan sepak bola Kanada  

Timnas Kanada pada 1986 (instagram.com/canadasoccer)

Kanada dikenal sebagai tim lemah yang lebih sering menunggu bola datang dan bertahan. Partisipasi pertama mereka dalam Piala Dunia terjadi pada 1986. Sesuai prediksi, mereka jadi bulan-bulanan di fase grup. Kanada menelan tiga kekalahan dari Uni Soviet, Hungaria, dan Prancis tanpa mencetak satu pun gol balasan.

Performa ini bertahan sampai akhirnya Stephen Hart didapuk jadi pelatih kepala Timnas Kanada. Menurut tulisan Joshua Kloke dari The Athletic, Hart adalah sosok yang memperkenalkan sepak bola modern di tubuh Timnas Kanada.

Mereka menjelma tim yang lebih berani mempertahankan kepemilikan bola dan melakukan serangan-serangan inovatif. Namun, sebuah kekalahan telak 8-1 dari Honduras pada Kualifikasi Piala Dunia 2014 cukup jadi alasan mundurnya Hart dari kursi pelatih.

Baca Juga: 3 Fakta Unik dari Laga Maroko vs Kanada di Piala Dunia 2022

3. Reformasi di bidang olahraga, merekrut staf dan pemain secara profesional 

fasilitas latihan timnas Kanada (instagram.com/canadasoccer)

Setelah inovasi Hart, mulai muncul harapan untuk mengembangkan sepak bola Kanada ke level yang lebih tinggi. Pada pertengahan era 2010-an, upaya-upaya membangun kembali liga domestik pun dilakukan. Hasilnya Canadian Premier League (CPL) pun diresmikan pada 2019.

Saat ini CPL menaungi 8 tim. Masih ada 3 klub Kanada yang bergabung dengan MLS, yakni CF Montreal, Vancouver Whitecaps, dan Toronto FC. Tidak menutup kemungkinan mereka  hijrah ke CPL di masa depan. 

CPL membuka peluang besar untuk warga Kanada meniti karier profesional di bidang sepak bola, baik menjadi atlet, pelatih, maupun staf terkait. Ini pula yang menandai reformasi pengembangan cabor tersebut di negara Amerika Utara tersebut.

4. Merangkul keberagaman untuk membangun skuad ideal 

Tajon Buchanan, pemain Kanada keturunan Jamaika (instagram.com/canadasoccer)

Kanada adalah negara imigran yang tak bisa dilepaskan dari keberagaman. Hal ini pula yang disadari Canadian Soccer Association (CSA). Terobosan datang dari presiden CSA, Victor Montagliani, yang melontarkan jurus merekrut pemain-pemain berlatar belakang Kanada, terutama keturunan keluarga imigran yang lahir dan besar di Kanada. 

Ini yang membuat timnas Kanada saat ini diisi pemain-pemain berkewarganegaraan ganda. Contohnya adalah Milan Borjan (Serbia), Kamal Miller (Jamaika), James Pantemis (Yunani), Ike Ugbo (Inggris), Alphonso Davies (Liberia), Lucas Cavallini (Argentina), Tajon Buchanan (Jamaika), Mark-Anthony Kaye (Jamaika), dan Jonathan Osorio (Kolombia).

Keberadaan pemain-pemain dengan latar belakang dan pengalaman internasional dipercaya mampu memberikan warna dalam permainan. Hal ini tentunya juga memperluas opsi untuk pelatih.

5. Kedatangan John Herdman, si motivator ulung yang menyatukan Timnas Kanada

pelatih Kanada, John Herdman (instagram.com/canadasoccer)

Sosok John Herdman yang menukangi timnas senior pria Kanada pada 2018 juga banyak dibicarakan. Ia bukan orang baru dalam sepak bola Kanada. Sebelumnya, ia pernah menangani tim senior perempuan Selandia Baru, tim senior perempuan Kanada, dan tim U-23 pria Kanada. Bersama dua timnas perempuan tersebut, Herdman tak pernah gagal menuai prestasi. Ia mengawal kedua tim tersebut ke Piala Dunia dan Olimpiade.

Merujuk serangkaian wawancara Joe Callaghan dari The Guardian pada beberapa mantan atlet yang pernah bekerja bersama Herdman, sang pelatih adalah sosok motivator ulung. Ia mampu menyatukan tim dalam satu semangat dan tujuan yang sama. 

Sentuhan Herdman langsung tampak di timnas Kanada. Ia mampu mengubah tim langganan pesakitan menjadi semifinalis CONCACAF Gold Cup 2021 (terakhir 2007). Ia pula yang mengawal Kanada memuncaki klasemen akhir Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Utara, melampaui dua tim favorit, Meksiko dan Amerika Serikat.

Baca Juga: 5 Pemain Aktif dengan Caps Terbanyak di Timnas Kanada, Siapa Saja?

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya